Alasan

1.3K 42 0
                                    


“Karena aku bisa saja merusak masa depan nantinya,” mendengar jawaban Sakura, Sakura kecil menunduk sedih. Dia benar-benar ingin Sasuke di masanya bersikap sama baiknya padanya seperti Sasuke di masa depan.

“Hei, kalian baru saja mengikuti ujian chunin, bukan?” tanya Sakura tiba-tiba.

---------------------------------

Ya, kau benar. Ada apa, Nee-chan?”

“Jika kau menginginkan saran, aku hanya bisa mengatakan, setelah ini kau harus lebih kuat dari biasanya, percaya pada kekuatanmu, dan kau harus terus berjuang,” senyum Sakura. Sakura kecil balas tersenyum mendengar nasihat dari masa depannya.

“Ah, dan satu lagi,” Sakura kecil menatapnya dengan penuh penasaran, “percayalah, Naruto akan menjadi sahabat yang sangat baik bagimu,” Sakura mengedipkan sebelah matanya sambil berbicara.

Sakura kecil tertawa mendengarnya dan berkata, “Yah, aku tahu. Jika dia bukan sahabat yang baik, dia tidak akan ikut Jiraya-sama mencari Tsunade-sama demi pemulihan Sasuke-kun dan desa,”

“Sakura!” panggil Sasuke dan membuat kedua pemilik nama menoleh, “Kita harus kembali sekarang,”

“Eh, kau sudah tahu cara untuk kembali, Sasuke-kun?” Sakura bangkit dan mendekati Sasuke yang terlihat seperti ingin membisikkan sesuatu.

“Aku akan menggunakan Mangekyo Sharinggan dan Rinnegan-ku. Jutsu ini cukup rumit. Ditambah lagi, sebaiknya aku menghapus ingatan tentang kedatangan kita pada mereka agar tidak merusak masa depan. Jadi, sepertinya aku harus menggunakan keduanya,”

“Souka, baiklah kalau begitu. Aku serahkan padamu,” ujar Sakura tersenyum lembut pada Sasuke.

“Apa yang kalian bicarakan?” sela Sasuke kecil kesal.

“Tch, kau ini berisik sekali,” gerutu Sasuke dan membuat Sasuke kecil semakin kesal.

“Sasuke-kun, jangan bersikap kasar dengan dirimu yang dulu,” tegur Sakura. Mendengar teguran Sakura, Sasuke hanya memutar matanya seolah tak peduli.

“Ne, Sasuke-chan, kami—“ Sakura memulai namun, tiba-tiba, Sasuke memotongnya lebih dulu.

“Sasuke-chan?!” serunya dengan penekanan pada suffix “chan”.

“Ada apa, Sasuke-kun?” tanya Sakura bingung.

“Kenapa kau memanggilku dengansuffix “chan”? Itu memalukan!” gerutu Sasuke.

“Lihat? Bahkan diriku di masa depan juga tidak menyukainya,” timpal Sasuke kecil.

“Mou, jika aku memanggil kalian berdua dengan suffix yang sama akan terdengar aneh.” Jawab Sakura, “Lagipula, jika diperhatikan sekali lagi, kau sangat imut dan cocok dengan suffixitu,” lanjut Sakura pada Sasuke kecil sambil mengedipkan sebelah mata.

Mendengar jawaban itu, Sasuke kecil untuk kesekian kalinya hari ini mendapat semburat merah di pipinya dan membuat Sasuke semakin kesal.

“Nah, Sasuke-chan, Sakura-chan, kami akan kembali ke masa depan. Kami sudah terlalu lama berada di sini.” jelas Sakura, “Kalian jagalah diri kalian baik-baik. Mengerti?”

Setelah berkata begitu, Sakura dan Sasuke melangkah mundur menjauhi kedua masa lalu mereka. Tampak, di wajah versi kecil mereka itu semacam kecemasan dan kekhawatiran akan masa depan.

Tak perlu memansang wajah seperti itu. Kalian pasti bisa melewati semuanya,” ujar Sakura saat melihat ekspresi kedua genin Konoha itu.

“Apa semuanya akan baik-baik saja?” tanya Sakura kecil. Sakura terkesiap mendengar pertanyaan itu. Tentu saja, bagi Sakura, masa lalunya terutama saat kepergian Sasuke, bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan baik-baik saja. Perlahan-lahan, ingatannya tentang kejadian-kejadian menyakitkan yang dirasakannya terlintas dibenaknya. Dimulai dari penyerangan Konoha oleh Suna, kepergian Sasuke, pertemuannya kembali dengan Sasuke di markas Orochimaru, insiden Pein, saat-saat Sasuke hampir membunuhnya, hingga Perang Dunia Shinobi IV yang meletus dua tahun lalu. Itu semua tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Keringat dingin menetes dan membasahi pelipis Sakura. Melihat ekspresi cemas Sakura, Sasuke mengenggam tangan erat namun lembut. Berusaha mengingatkannya pada hal-hal yang menyenangkan yang telah dilalui Sakura dan akan dilalui Sakura kecil. Sakura menatap tangannya yang bertaut dengan tangan besar Sasuke. Usaha Sasuke berhasil, satu kenangan yang paling berharga yang pernah dilaluinya dan akan menjadi memori indah bagi Sakura kecil juga. Ketika Sakura, Sasuke, Naruto, dan Kakashi-sensei berkumpul kembali dengan tawa dan senyuman bahagia di Lembah Akhir setelah setelah semua hal menyakitkan yang telah terjadi. Sebuah memori manis yang selalu mengisi hati Sakura, Naruto, Kakashi-sensei, dan bahkan Sasuke sendiri. Mengingatnya membuat Sakura kembali tersenyum dan hatinya kembali mantap. Sembari memandang masa lalunya dan Sasuke, dia tersenyum, “Tentu saja hidup ini tidak akan semulus itu,”

Sakura kecil dan Sasuke kecil langsung membelalakkan mendengar pernyataan dari Sakura. Namun, Sakura belum selesai bicara, “tapi, aku berjanji, pada akhirnya, semuanya akan baik-baik saja.”

Sasuke tersenyum memandang Sakura yang terlihat kembali tenang dari semua ketakutannya. Begitu pula, Sasuke kecil dan Sakura kecil.

“Nah, kami harus pergi sekarang. Ingatlah, semuanya akan berakhir baik-baik saja,” setetes cairan bening menetes dari pelupuk mata Sakura tanpa kedua genin dari masa lalu itu sadari. Walaupun dia tahu semuanya akan baik-baik saja, tapi dia juga tahu, akan terjadi banyak hal yang menyakitkan yang akan dialami Sakura kecil. Sasuke yang menyadari tetesan lambang rasa sakit yang dirasakan Sakura, merasa miris. Sebersit rasa bersalah kembali menyusup ke dalam lubuk hatinya. Sembari menggenggam erat tangan Sakura, Sasuke mulai mengaktifkan Mangekyo Sharingan dan Rinnegan miliknya. Sasuke kecil yang menyadari itu mulai membuka mulutnya namun segera dipotong Sasuke, “Aku akan menghapus ingatan kalian berdua tentang ini. Aku juga akan menghapus ingatan kami agar adil. Ini demi masa depan, sehingga tidak akan rusak akibat ulah kita,”

“T-tapi,” Sakura kecil terkejut mendengar keputusan Sasuke namun, Sakura kembali menenangkannya, “Sasuke-kun benar. Ini demi masa depan,”

Sakura kecil menunduk sedih. Bahkan, Sasuke kecil juga terlihat sedih walaupun hanya sekilas. Tiba-tiba, tubuh Sakura dan Sasuke mulai terlihat transparan. Seperti hendak menghilang.

“Un, sudah tiba waktunya,” celetuk Sakura sambil menatap satu tangannya yang tidak digenggam Sasuke.

O-onee-chan! Terima kasih! Aku yakin ini semua akan menjadi baik-baik saja! Nii-san, terima kasih juga. Sakura-nee-chan telah membuktikan semuanya! Aku pasti akan menjadi sekuat dirinya karena aku akan terus berusaha mulai dari sekarang!” seru Sakura kecil sambl bercucuran air mata melepas kepergian Sasuke dan Sakura, “Terima kasih!”

Sakura dan Sasuke tersenyum mendengarnya. Sasuke kecil terus terdiam. Tipikal Sasuke, dia terlalu kesulitan mengekspresikan segalanya dengan kata-kata. Tepat seperti yang dikatakan Naruto padanya. Namun, akhirnya dia menemukan sesuatu tepat sebelum Sakura dan Sasuke menghilang, “Kau,” ujarnya sambil menunjuk Sakura,

“terima kasih telah mendengarkanku. Dan kau,” kali ini dia menunjuk Sasuke, “apapun yang terjadi, aku pasti akan sekuat dirimu!”

Senyum Sakura dan Sasuke mengembang seiring dengan menghilangnya mereka dari tempat itu. Tiba-tiba, cahaya yang sama dengan cahaya yang keluar dari gulungan rahasia milik Konoha, muncul di sekitar Sakura dan Sasuke. Dan bersamaan dengan itu, bagi Sakura dan Sasuke, semua menjadi gelap.

Huuhhh....makin seru aja nich ceritanya.gemessiinn...

Hmmm...jangan lupa vote and coment yeah...

Thankyu..

Ig:Lailaaa_001

Love Story With sasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang