Suddenly- Part 2

113 10 3
                                    

Hari ini, seperti biasanya Anya harus berangkat menuju sekolahnya.
Ia berangkat dengan suasana hati yang cukup senang dan bersemangat.

Walaupun Anya termasuk orang yang mampu, ia tetap pergi ke sekolah dengan angkutan umum.

Menurut dia hal yang ia lakukan ini bisa mengurangi kemacetan serta mengurangi polusi udara.

Tapi dengan cara ini juga ia harus berangkat lebih awal sekitar jam 6 pagi.

Tapi itu tidak menjadi masalah baginya.

Jadi karena Anya tinggal di sebuah perumahan, ia harus berjalan kaki terlebih dahulu untuk menuju ke jalan raya. Untuk sampai ke depan perumahannya ia memerlukan waktu 10 menit.

Anya telah sampai di depan perumahannya dan sekarang adalah waktunya untuk menunggu angkot lewat.

Sudah 5 menit ia berdiri namun tidak ada satupun angkot yang lewat.

"Angkotnya pada kemana sih? Bisa telat kalo begini!" Pikirnya.

Tiba-tiba saja ada cipratan air yang membasahi kaos kaki putihnya. Hal itu karena ulah motor ninja hitam yang baru sajamelewati genangan air.

Kebetulan tadi malam hujan turun dan menggenang di jalan yang berlubang.

Anya memperhatikan kaos kakinya yang sekarang terlihat kotor karena air itu lalu berkata "Woi! Waras gak sih lo?! Matanya udah gak berfungsi lagi apa? Berenti gak lo!"

Anya berteriak kepada lelaki yang mengendarai motor ninja hitam itu.

Karena geram dengan teriakan wanita konyol itu, ia pun akhirnya berhenti dan menghampiri wanita itu.

"Apaan sih?! Brisik banget lo!" Kata cowo itu dingin.

"Elo! " Kata mereka berbarengan karena mengenal satu sama lain.

Ternyata cowo yang mengotori kaos kakinya adalah ADAM.

"Dasar bule aneh! " geram Adam.

"Enak aja! Elo tuh yang aneh. Bisa gak sih naik motor yang bener? Liat nih, kaos kaki gue kotor sekarang! Malah hari ini ada pemeriksaan lagi! " Protes Anya.

"Manja banget sih! Ketimbang beli lagi aja susah amat. " jawab Adam dengan mudahnya.

"Udah ngatain gue aneh terus sekarang manja lagi. Jam segini mau beli dimana coba? Bentar lagi udah mau bel lagi?! " katanya panik sambil memperhatikan jam di tangannya.

"Ishh bawel banget sumpah. Udah deh ya, udah tahu kan gak ada yang buka? Nah, mending lo ikut gue ke sekolah sekarang biar lo gak telat. " Kata Adam lalu menarik tangan Anya untuk mengikutinya.

Anya berusaha melepaskan pegangan Adam "Ihh gak mau! Jangan pegang-pegang! "

Adam pun melepas tangannya.

"Lo mau telat apa? Lo lupa apa yang akan lo terima nanti kalo lo telat sedetik aja? Lupa?! "

Anya hanya diam saja dengan memasang wajah kesal.

"Iya juga sih. Kalo gue telat, bisa-bisa gue kena hukuman si Bu Eni lagi. Si guru bahasa yang merangkap jadi guru piket yang kejam. " Pikir Anya dalam benaknya.

"Gak usah dibayangin deh apa yang bakal lo terima dari Bu Eni kalo telat! Yaudah buruan naik sekarang! " Kata Adam yang membuat Anya berpikir kalau Adam adalah seorang peramal karena mengetahui apa yang Ia pikirkan.

Adam kembali menaiki motornya dan mengenakan helmnya.

"Buruan naik! " kata Adam singkat.

"Gak mau! Apaan sih maksa?! " celetus Anya.

SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang