part11

126 5 0
                                    

Semakin mendekat, Tori memejamkan matanya

Kemudian Lucas menyusup kebagian telinganya dan berbisik "ini kamarmu, tidur lah" katanya sambil membukakan pintu kamar itu

Lantas Tori menahan malunya,wajahnya memerah, ia hanya mengangguk mengiyakan, Lucas tersenyum "selamat malam" ia memajukan wajanya lagi dan mengecup puncak kepaala Tori

Kemudian pergi, Tori yang masih mematung itu tidak tau ingin berkata apa, diangkatnya kepalanya nya dan dilihat Lucas belum terlalu jauh "h-m,ka-ka-kau tidur dimana" tanya nya dengan gugup

Lucas kembali melihat kebelakang tersenyum
"Dikamar tamu, jika kau tidak keberatan aku mau tidur denganmu" sahutnya dengan senyum jahil

Tori langsung membulatkan matanya
"No! Aku tidak mau tidur denganmu" jawabnya cepat
"Aku kecewa padahal aku mengharapkan itu" Lucas memasang raut waja sedihnya, dan Tori hanya tersenyum

"Kenapa tidak kau saja yang tidur disini,biar aku saja yang tidur dikamar tamu" Tori mengubah suasananya

"Tidak perlu tidur lah saja disitu, agar kau trrbiasa nantinya" Lucas membalikkan tubuhnya dan pergi

Tori hanya bisa menatap punggung itu hingga menghilang di balik pintu, kemudian ia membalikkan badannya dan masuk kedalam kamar itu

Kamar gelap lampu tidak dinyalahkan,
Tori terus meraba ke arah dinding dan tisak jauh dari itu ia menemukan stop contac secepat mungkin ia menekannya

Lampu menyala Tori langsung melotot melihat pemandangan di balik kaca besar kamar itu
"Oh my god!indahnya" ia tidak mampu mengukir kan pemandangan itu dengan kata katanya lagi, Ia memikirkan penthousenya yang luas tapi tidak memiliki pemandangan seperti ini

"Waktu malam yang indah dikota milan, haaaah!" Girangnya, kemudian ia berjalan dan berhenti tapat di tepi ranjang king size sprei berwarna grey pekat memberi nuansa klasik dikamar itu

Ia merebahkan tububnya "lebih baik aku istirahat sekarang, hari ini melelahkan" ucapnya, ia memejamkan mata sehingga alam mimpi memasukkinya

Lucas pov

"Oh my god! Indahnya" dapatku dengar kata kata itu di pintu kamar yang tidak ditutupnya itu

Aku senang ia menyukai pemandangan itu
Entah perasaan senang apa ini aku tidak tau, yang pasti aku senang

Cukup lama aku terdiam memperhatikannya, entah kemana saja penglihatan wanita itu hingga tidak sadar aku memperhatikannya
.
.
.

ayo guys vote dan komentarnya biar aku makin semangat nulisnya

I Always Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang