"Todoroki-kun! Kaminari-kun!"
Kamu berlari menuju mereka berdua yang sudah berkumpul.
"E-eh? Ada apa, (l/n)-san?" Tanya Kaminari sedikit gugup.
"Kenapa kau bertanya? Sudah pasti aku kemari untuk mendiskusikan tentang strateginya!" Sahutmu dengan riang.
"Lalu, apa kau sudah memikirkan strateginya?" Todoroki angkat bicara. Ia tampak menunggu jawaban yang memuaskan darimu.
"Begini. Jadi......." Kau mulai memberi taukan strategi yang sudah ia pikirkan sebelumnya kepada mereka.
---
15 menit berlalu.
"Waktu habis. Sekarang kalian akan menuju suatu gedung yang aman untuk menontonnya dan dua tim pertama yang akan bertanding, silahkan menuju gedung disana," tunjuk Aizawa-sensei. Para murid langsung menoleh ke arah gedung yang ditunjuk.
"Waw, besar sekali," batin para murid.
"Lalu, ini stikernya. Tempelkan pada baju kalian," perintah Aizawa-sensei sambil membagikan stikernya. Setiap murid mendapatnya dan menempelkan stiker pada pakaian hero masing-masing.
"Tim Yaoyorozu dan tim Ashido, pergi menuju gedung sekarang!" Murid yang namanya disebutkan, langsung pergi menuju gedung yang sebelumnya sudah ditunjuk oleh Aizawa-sensei.
Murid yang namanya tidak disebutkan, menuju gedung aman bersama Aizawa-sensei untuk menonton mock battlenya.
"Semua sudah siap?" Tanya Aizawa-sensei lewat radio yang telah dipasang dalam gedung tempat mock battle.
Semua sudah siap siaga pada tempat masing-masing. Mereka merasa tegang dan mulai berkeringat, bahkan sebelum battle dimulai.
"Mock battle.... mulai!"
Murid dari setiap tim langsung melesat berlari, saling mencari satu sama lain.
<Arena Mock Battle>
Terlihat Yaoyorozu tidak sengaja bertemu dengan Mineta di ujung koridor gedung.
Wajah Mineta langsung berubah.
Sedang beruntung, tanpa menyia-nyiakan kesempatan yang ada, langsung saja Mineta menerjang Yaoyorozu.
"Tidak akan kulepaskan!" Teriak Mineta sambil memeluk Yaoyorozu. Yaoyorozu langsung berteriak sambil berusaha untuk melepaskan Mineta darinya.
"Pe-pergi! Lepaskan!"
Mineta malah mengencangkan, bukan melonggarkannya.
"Hehe... sangat indah," ucap Mineta sambil keluar air liur dari mulutnya. Wajahnya berubah menjadi terlihat sangat mesum.
Yaoyorozu langsung menggunakan quirknya. Keluarlah tongkat besi dan ia gunakan untuk memukul Mineta dengan keras, tidak peduli Mineta akan kesakitan atau tidak.
Yaoyorozu memukul kedua tangan Mineta yang memeluknya dengan keras sehingga Mineta melepaskan pegangannya.
"Sa-sakit!" Keluh Mineta meniup-niup kedua tangannya yang merah.
Lalu tanpa sengaja, tongkat besi yang dipegang Yaoyorozu, tidak sengaja terjatuh dan mengenai kepala Mineta.
Menempel.
Yaoyorozu mencoba untuk menarik tongkat besinya, tetapi gagal. Quirknya Mineta cukup berguna ternyata, cukup untuk membuat Yaoyorozu panik.
Langsung saja, Mineta kembali menerjang Yaoyorozu, dengan alasan yang berbeda.
"Aku akan mengalahkanmu dan menjadikanmu milikku!!!" Teriaknya sambil melompat ke arah Yaoyorozu setelah melepaskan dan membuang tongkat besinya dari rambutnya. Yaoyorozu hanya menutup kedua matanya.
Blam!
"Mineta kalah," kata Aizawa-sensei dari radio (speaker).
Yaoyorozu ternyata lebih cepat. Ia telah merencanakannya dan memprediksi bahwa Mineta akan meloncat ke arahnya lagi.
Yaoyorozu sudah menyiapkan kain putih yang besar, yang membutuhkan waktu lama untuk membuatnya. Saat Mineta menerjangnya untuk kedua kalinya, kain putih besar sudah jadi dan Yaoyorozu gunakan untuk memasukkan Mineta dan mengikatnya sebelum Mineta merobek stikernya duluan.
Juga, Yaoyorozu membuat tongkat besi kecil lagi yang ia gunakan untuk memukul tangan Mineta lalu merobek stiker yang ditempel pada pakaian hero Mineta.
Dengan cepat, Yaoyorozu berusaha untuk memasukkan Mineta dan mengikatnya dalam kain putih tersebut, mengingat tubuhnya yang kecil akan muat di dalamnya. Sementara, Mineta berteriak-teriak meminta keluar.
Tentu saja, Yaoyorozu tidak akan melepaskan Mineta karena ia tau Mineta akan berusaha untuk memeluknya lagi dan satu alasan lainnya. Dapat membantu teman se-timnya tidak sengaja.
Yaoyorozu langsung pergi meninggalkan Mineta sendirian setelah menyembunyikannya pada salah satu ruangan kosong di ujung koridor.
Di sisi lain, Ashido bertemu dengan Hagakure.
"Dimana kau, Hagakure-san~~" Ashido sudah berjaga-jaga jika tiba-tiba Hagakure menyerangnya.
Hagakure yang memutuskan untuk tidak memakai pakaian apa-apa untuk mock battle, tidak terlihat dan sedang berjalan mengitari Ashido dengan gugup.
Ia takut jika terkena asam dari Ashido dan dapat merusak kulitnya. Hagakure berusaha menjauh dari Ashido, tetapi tidak mungkin karena ia tidak bisa menang jika hanya terus menghindar.
Setelah beberapa menit yang cukup lama dan menegangkan, selesai sudah acara berputar-putar tanpa menyerang. Ashido mengambil inisiatif dan menyemprotkan asamnya ke segala arah.
Di sisi satunya, Shoji dan Oujirou sudah mulai bertempur. Saling menghindar, saling menyerang.
Sudah beberapa kali Shoji menduplikasikan tangan serta telinganya agar dapat mendengar lebih jelas. Diam-diam, Shoji bertugas sebagai pemantau. Sambil bertempur, ia menajamkan pendengarannya untuk mendengar aktivitas di dalam gedung ini.
Sudah beberapa kali juga Oujirou menyerang Shoji dengan ekornya yang kuat dan keras tersebut.
Oujirou menyerang Shoji dengan ekornya dan Shoji yang tidak dapat menghindari serangannya, menahannya dengan kedua tangannya. Ia menduplikasikan tangannya kembali menjadi empat dan berusaha untuk memegang ekor Oujirou dan membantingnya.
Cukup keras, tetapi tidak berakibat fatal.
Oujirou langsung bangkit karena ekornya menahan bantingannya sehingga merasakan sedikit sakit saja. Langsung saja, Oujirou berlari menuju Shoji dan melompat.
Ekornya melilit pada sebuah pipa di langit-langit ruangan dan ia menjatuhkan dirinya di atas Shoji. Oujirou membalikkan tubuhnya sehingga ekornya yang akan pertama kali mengenai Shoji.
Shoji yang tidak terlalu mempunyai refleks yang cepat, memilih untuk menahan daripada menghindari.
Tetapi ia tidak tau keputusannya berakibat fatal.
Sementara, Yaoyorozu masih mengendap-ngendap mencari anggota timnya dan tim lawan. Berusaha berjalan sepelan mungkin agar tidak mengeluarkan suara yang besar dan tidak menarik perhatian tim lawan.
Brukk!
Yaoyorozu mendengar suara retakan yang cukup keras di ruangan sebelah dan terkejut dengannya. Dengan cepat, ia langsung memeriksa ruangan tersebut dengan mengintip sedikit dari pintu.
Otak Yaoyorozu langsung menyuruhnya untuk segera masuk dan membantunya tanpa berpikir panjang lagi.
Lalu terdengar juga suara teriakan yang keras di area yang tidak terlalu jauh serta suara tertawa.
----●----
Maaf baru update
KAMU SEDANG MEMBACA
Plain [Todoroki Shouto x Reader] (repub & discontinued)
FanficKeanggunanmu memukau semua orang. Senyumanmu melelehkan hati yang dingin. Kepribadianmu persis dengan penampilanmu. Kekuatanmu menyelamatkan banyak manusia. Dan satu hal lagi. Masa lalu kelammu membawaku menuju gerbang hatimu. (Name), kau telah meny...