Part 3 - Blind Date

368 142 2
                                    


- P S E U D O -

Ini adalah awal mula dari sebuah petualangan.

Setelah melewati masa perundingan yang cukup serius bersama Emma dan Sally, akhirnya Mikaela berhasil menemukan titik terang. Pertemuan sebelumnya menghasilkan rencana untuk menemukan pacar sungguhan melalui jalur kencan buta, dan saat ini mereka sudah menentukan hari di mana Mikaela akan resmi memulai pencariannya. 

Mengapa akhirnya memilih kencan buta? Entahlah. Tidak ada alasan spesifik kecuali hasil instan. Bagi Mikaela, di jaman modern seperti sekarang, mak comblang dunia maya terasa semakin digemari dengan tingkat keberhasilan mencapai tujuh puluh persen.

Ia banyak melihat teman-teman sekolahnya berhasil mendapatkan pasangan melalui aplikasi online yang dengan mudahnya diunduh melalui ponsel, bahkan beberapa dari mereka berhasil hingga ke jenjang yang lebih serius seperti pertunangan hingga pernikahan.

Jika berhasil Mikaela bukan hanya menemukan cara untuk membantah hubungannya dengan Alexander Kane, tetapi juga menemukan seseorang yang bisa ia cintai dan mencintainya.

Rencana ini terdengar mengesankan.

Mikaela menolak ide Emma untuk mengunduh aplikasi kencan dan memilih sendiri teman kencannya. Ia rasa akan lebih baik jika ia meminta bantuan Sally, karena gadis itu amat sering mengikuti kencan buta sehingga membuatnya memiliki banyak teman laki-laki.

Mikaela hanya akan bertemu dengan lelaki yang Sally setujui nantinya, dan pria itu berasal dari salah satu kenalan Sally yang terpercaya.

Menurutnya cara itu terdengar lebih aman sekaligus menjanjikan.

Sally Newman adalah sahabat Mikaela yang cukup rajin mengikuti kencan buta sejak masih SMA. Gadis itu memiliki keahlian dalam menilai karakter pria-pria yang baru ia temui ketika berkencan, dan kali ini Sally bertugas memimpin jalannya kencan perdana untuk Mikaela.

Sampai saat ini baik Mikaela dan Emma masih tidak habis pikir mengapa gadis cantik seperti Sally gemar mengikuti kencan buta. Sejak awal kuliah Sally sering menerima pengakuan cinta dari teman-temannya sejurusannya, namun semua pria itu dengan cepat ia tolak. Kata Sally, hanya satu pria yang mampu mendapatkan perhatiannya. Dia adalah teman masa kecilnya yang kini tinggal di London.

Sudah lebih dari sepuluh tahun Sally terpisah dari pria dambaannya itu. Satu-satunya kenangan yang Sally miliki dengan pria itu adalah sebuah foto usang ketika keduanya sedang bermain di halaman belakang rumah keluarga Newman saat musim panas.

Sally sepertinya benar-benar jatuh hati padanya, dan kini ia menghabiskan waktunya dengan harapan dapat menemukan pengganti teman masa kecilnya itu. Sally tidak terlalu memaksakan diri untuk menemukan teman masa kecilnya lagi. Mungkin saja pria itu sudah memiliki pasangan, dan mungkin saja pria itu tidak memiliki perasaan yang sama seperti Sally.

Hidup ini terlalu penuh dengan rahasia. Ada banyak pesan yang dapat diambil dari setiap perpisahan yang terjadi.

Beberapa kali Mikaela dan Emma berupaya membujuk agar Sally mau mencarinya, tetapi hasilnya selalu nihil. Pria itu tidak memiliki sosial media dan keluarganya sangat tertutup. Sally juga yakin jika teman masa kecilnya sudah lama melupakan berbagai hal yang mereka lakukan pada masa kanak-kanak. Hal itu membuat harapannya semakin menipis, keinginan Sally sekarang hanya untuk menemukan cinta yang baru.

Mikaela dapat mengerti itu. Tidak mudah membuka hati jika kau sendiri belum yakin apakah perasaanmu di masa lalu sudah benar-benar selesai. Mikaela yakin Sally mampu belajar membuka hati kembali dengan syarat ia harus jatuh cinta pada seseorang lebih dahulu. Mungkin itulah alasan mengapa Sally selalu menolak pengakuan cinta teman-temannya.

PSEUDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang