Part 9 - The Emerys

221 65 2
                                    


- P S E U D O -

Sorenya Mikaela menulis pesan di grup percakapan Three Flowers, bahwa ia akan pergi ke pesta rumahan bersama Arlan nanti malam. Tak sampai semenit, Emma dan Sally langsung membalas.

Emma Woods : Jadi ini adalah kencan pertama?

Sally Newman : Aku tidak menyangka kalian akan kencan secepat ini. Menurutku Arlan seharusnya memilih kafe atau bar.

Mikaela bergidik ketika membaca balasan Emma dan Sally. Mereka selalu kompak jika membahas masalah kencan atau meromantiskan segala hal. Nyatanya, ia dan Arlan tahu sendiri jika ini bukanlah kencan.

Secara teknis Arlan dan Mikaela memang pergi bersama dan hadir sebagai pasangan. Tetapi memakai kata kencan untuk mendeskripsikannya suatu hal yang didasari dengan 'kebohongan' terasa berlebihan. Seperti yang Arlan katakan pagi tadi, pesta ini akan menjadi tempat perkenalan publik pertama mengenai kejelasan hubungan mereka. Khususnya pada teman-teman Arlan.

Hanya itu intinya.

Gadis itu buru-buru mengetik sekaligus mengklarifikasi.

Mikaela Rawdon : Tidak! Ini bukan kencan! Hanya pesta biasa untuk mendukung tim basket Arlan sebelum turnamen.

Emma Woods : Begitu, ya. Ngomong-ngomong, apa Alexander juga ada di sana?

Mikaela Rawdon : Aku tidak tahu, tapi semoga saja.

Sally Newman : Dia harus datang!

Setelah mengobrol di grup—atau lebih tepatnya menjelaskan dengan rinci apa yang akan dirinya dan Arlan lakukan di pesta pada dua sahabatnya—Mikaela mendapat kiriman rekomendasi pakaian yang cocok digunakan ke pesta rumahan dari Sally. Sally memang selalu bijak dalam memainkan peran sebagai penata busana. Bukan hanya pada Mikaela, tetapi pada teman-temannya yang lain. Totalnya ada enam foto. Semuanya Sally ambil dari Pinterest dan Tumbrl.

Mini dress floral dengan tali pengikat tipis, blus satin berwarna merah hati, atau rok pendek berwarna lemon.

Semua pakaian itu tampak manis dan cocok untuknya. Mikaela semakin bingung bagaimana cara berpakaian yang sesuai. Ia tidak ingin dan tidak mungkin menghubungi Arlan untuk sekedar bertanya pendapat. Pria itu sudah mengatakan bahwa ia tak akan memaksanya memakai ballgown atau sepatu kaca. Bagi Arlan, instruksi itu sudah sangat jelas. Mikaela dapat memakai apa saja yang ia inginkan.

Mikaela pernah sekali pergi ke pesta rumahan untuk ulang tahun temannya di masa akhir SMA, waktu itu dia pergi bersama Emma. Namun, Mikaela tidak cemas memikirkan pakaian, karena sudah ditentukan dengan dress code bertema vintage.

Akhirnya Mikaela memutuskan untuk memakai pakaian casual. Rok mini merah tua, stocking hitam, atasan polo panjang berwarna hitam, dan sepatu bot hitam selutut. Mikaela memakai aksesoris tambahan berupa kalung dan anting kecil, sementara rambutnya akan ia biarkan tergerai saja.

Mikaela tidak ingin membuat Arlan merasa jika dirinya terlalu bersemangat untuk hadir di pesta itu, sampai-sampai ia harus niat berdandan karenanya.

Setelah mendapat bersetujuan dari Emma dan Sally, kepercayaan dirinya semakin bangkit. Ia hanya harus menunggu Arlan datang. Jika tepat waktu, pria itu akan tiba dalam satu jam.

PSEUDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang