6. Unexpected guest

8 2 0
                                    

21:30

Mobil yang di kendarai Tian pun berhenti di depan rumah milik Reiva sendiri, ia memutuskan untuk tidak pulang ke rumah orangtuanya, karna takut mendapati Agi yang sedang berdua dengan Dinata.

" Mau mampir dulu gak, Ian? " ujar Reiva yang sedang membuka sabuk pengamannya.

" gak deh, entar di sangka yang aneh-aneh sama tetangga lo, ini juga udah malem "

" yauda, gue masuk ya, hati-hati " ketika Reiva hendak membuka pintu mobil tangan Tian menahannya.

" tidur yang nyenyak, inget. Agi bukan segalanya buat lo, good night sayang. " ujar Tian dengan tersenyum tulusnya, Reiva tersenyum dan memeluk erat Tian, bagi Reiva, Tian adalah laki-laki yang tulus jika berteman, dan orang yang hangat, beruntung sekali wanita yang akan mendapatkannya.

" Makasih, dahh "

*****

" Pagi mah, Pah, emm.. Agi? "Dinata begitu terkejut mendapati Agi yang sedang duduk bersama orangtuanya di meja makan.

" Pagi sayang. " ucap Rianti

" Lo-nginep, Gi? " tanya Dinata dan duduk berhadapan dengan Agi. Agi hanya mengangguk dan tersenyum

" Mah? ka Rei mana? "

" oh-dia pulang ke rumahnya, katanya kalo pulang kesini kejauhan dari rumah sakit. "

Dinata mulai memakan Roti isi miliknya tanpa menyadari Agi yang terus mencuri pandangan padanya.

" Mah, aku mulai pemotretan hari ini, pulang jam 6 malam ya "

" yauda, berangkat sama Agi aja, iya kan, Gi? "

" i-iya, tante " Dinata terus memakan rotinya tanpa menghiraukan reaksi Agi,

" Mah, Nata berangkat " Dinata berdiri dan cium tangan ke orangtuanya di ikuti Agi yang di belakang Dinata,

*****

Terjadi keheningan di mobil antara Dinata dan Agi, Dinata sibuk dengan ponselnya sedangkan Agi sibuk menyetir, Agi yang mulai merasa canggung pun membuka percakapan

" Din, lo punya pacar? "

" iya, kenapa? " ucap Dinata menatap Agi dari samping.

" Em-namanya siapa? "

" Mark Lee "

" Orang mana tuh? kayanya luar negri deh. "

" dia orang korea "

" LDR dong? "

" terpaksa itu juga, baru kemarin dia pulang ke korea "

" sewaktu-waktu dia bikin lo kecewa, gue ada buat lo " Dinata terdiam tak ingin menjawab, menurutnya pernyataan itu membuatnya tidak nyaman.

" gue boleh minta tolong? " tanya Dinata

" boleh, minta tolong apa? "

****


Ting-

Bunyi nyaring bel itu membuat Reiva yang sedang sarapan terhenti, ia segera menuju pintu utama dan membukakan pintu tersebut.

Reiva terkejut karna tamunya pagi ini adalah orang yang tidak di duga, orang itu tersenyum manis di ambang pintu, dia-Agi

" Pagi, Rei " ujar Agi

" o-oh, pagi juga, Gi. ayo masuk " Reiva memberikan jalan kepada Agi, Agi masuk kedalam rumah Reiva dan duduk di sofa ruang tamu,

" Ayo, jangan disitu emang lo tamu gue? " ujar Reiva

" Lah, gue kan emang tamu lo "

" lo sahabat gue, Gi " ujar Reiva cuek 'lebih tepatnya gebetan'-batin Reiva

"oh-iya " Agi berdiri dan mengikuti Reiva ke dapur dari belakang,

" Lo udah sarapan? " tanya Reiva

" Udah tadi di rumah orangtua lo "

'dia sarapan disana, untung gue gak pulang' -batin Reiva

" Rumah lo nyaman banget, pas buat keluarga, kapan lo nikah nih- "

'nanti, kalau lo emang bukan buat gue'

" belum kepikiran, masih pengen kerja " ucap Reiva menaruh 2 gelas teh hangat di meja makan.

" lo kapan? " tanya Reiva

" nunggu Dinata putus sama pacarnya dan dia siap nikah sama gue "

 PAPER UMBRELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang