Bad Girl

131 15 2
                                    

"Aku mohon jangan menangis seperti ini, Jiu" ujar Jung yang memeluk erat Jiu dari arah belakang.

Jiu yang menyadari bahwa kini Jung sedang memeluknya erat dari arah belakang, langsung melepaskan pelukan Jung di tubuhnya dan langsung berdiri menjauhi Jung.

Jiu langsung menghapus kasar air matanya.

"Kau?! Sedang apa kau di sini?!" tanya Jiu kesal, namun terlihat dari sorot mata Jiu kesedihan yang sangat mendalam.

Jung berdiri mendekati Jiu dan menarik tangan Jiu sehingga Jiu kembali mendekat pada Jung.

"Menangislah...menangislah di pelukan ku" Jung mendekap dan memeluk Jiu dengan sangat erat.

Jiu masih memberontak dan memukul-mukul dada Jung agar bisa terlepas dari pelukan Jung.

Namun Jung semakin mengeratkan pelukannya terhadap Jiu.

"Aku tau kau rapuh Jiu. Aku tau. Aku ingin berada di samping mu Jiu" ujar Jung lirih.

Hati Jung sangat sakit saat melihat Jiu serapuh ini. Entahlah...mungkin Jung sudah benar-benar mencintai Jiu atau Jung hanya merasa kasihan padanya.
Yang pasti Jung saat ini sangat ingin menjadi penenang bagi Jiu.

Jung semakin mengeratkan pelukannya terhadap Jiu dan berusaha membuat Jiu nyaman di pelukannya.

Kini air mata Jiu mulai kembali lolos dari pelupuk matanya.

"Hiks hiks hiks... Aku merindukan eomma dan appa ku...aku sangat merindukan mereka...hiks hiks hiks aku rapuh...aku sangat rapuh hiks hiks hiks" Jiu menangis sesegukan di dalam pelukan Jung, sehingga jas hitam yang Jung gunakan sudah basah oleh air mata Jiu.

Jung mengelus punggung Jiu "aku tau Jiu.... Aku tau...kau harus kuat kau Jiu yang kuat yang ku kenal..." ujar Jung dengan mata yang memerah.

Jiu masih menangis terisak dalam pelukan Jung "hiks hiks hiks aku rapuh...aku rapuh...jika kau ingin merusak Gahyeon dan aku tidak mampu berbuat apapun untuk melindunginya. Apa aku masih bisa bertahan hidup di dunia ini" ujar Jiu lirih dengan isak tangisnya yang semakin deras.

Jung terdiam dan menggigit bibir bawahnya "jadi ini semua karena ku? Kau bodoh Jung!! Kau bodoh!! Ternyata diri mu sendiri yang telah membuat yeoja yang kau cintai menangis karena perkataan mu" batin Jung mencaci dirinya sendiri.

Jung kini hanya mampu merutuki dan mencaci dirinya sendiri dalam diam.

Jiu melonggarkan pelukan Jung terhadapnya dan menatap nanar ke arah Jung.

"Aku tidak bisa melindungi adik ku dari bahaya, dan itu adalah diri mu. Aku juga tidak bisa membuat mu menjauhi Gahyeon. Apa yang kau inginkan? Apa kau ingin merusak masa depan adik ku? Kalau aku tidak bisa melindungi adik ku, apa aku harus pantas hidup?" ujar Jiu lirih.

Jung menangkup kedua pipi Jiu dengan lembut "mian...ini semua karena ku...maafkan aku Jiu. Aku sebenarnya tidak ingin melakukan semua itu kepada Gahyeon, aku hanya menginginkan mu, memiliki mu, tidur dengan mu dan kita menikah, memiliki anak dan hidup bahagia bersama" ujar Jung lirih dengan mata yang sudah memerah dan berkaca-kaca.

Jiu menghela nafasnya pelan "jadi kau hanya menginginkan tubuh ku? Hm?" Jiu menghapus air mata yang mengalir lembut ke pipinya.

"Baiklah...jika tubuh ku bisa ku tukar dengan kebahagiaan Gahyeon dan kebebasan Gahyeon dari niat jahat mu" Jiu menghentikan ucapannya dan menutup matanya yang mulai mengalirkan air mata secara deras.

"Aku siap memberikan tubuh ku untuk mu" ujar Jiu dengan tangisan yang semakin deras.

Jiu berjalan ke arah pintu dan mengunci pintunya dengan rapat lalu menutup jendela kamarnya dengan gorden dan mengirimi Siyeon sms untuk mengajak Gahyeon keluar.

Detective LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang