3 Nura berubah

16 1 0
                                    

"Alfa!" Ian terkejut melihat wajah yang selama 4 tahun ini tidak ia lihat. Kulitnya putih, tinggi, sixpack, dan bibirnya pink pucat. Alfa hanya cengar-cengir melihat raut wajah Ian seperti orang habis ketemu setan.

"Ganteng kan gue" pujinya pada diri sendiri. "Ganteng sih. Tapi gantengan gue Fa" ujar Ian menatap kembali lagit yang kelihatannya akan hujan.

"Najis Yan"

^^^

Kring... kring... kring...

Bel masuk berteriak menyuruh para murid masuk kekelas. Nura berjalan santai menuju mejanya. Nura melihat tatapan lucu seluruh siswa yang ada dikelas.

Nura berjalan kearah Ira. "Ra ada yang salah?" Bisik Nura tepat ditelinga Ira. Ira menganggukan kepalanya. Dan menunjuk belakang baju Nura. Nura menoleh kearah bajunya dan mendapatkan sebuah kertas karton bertuliskan "Saya Nura Cewek Imut sekaligus Kalem Satu sekolah. Dan saya mirip dengan ➡"  terlihat gambar orang utan yang sedang nyengir.

Muka Nura memerah. Antara malu dan marah bercampur aduk. Nura tau siapa pelaku yang menyebabkan ia Malu. Ian.

Tanpa Nura sadari Ian dan Gilang sedang mengintip dibalik pintu. Ian yang tidak bisa lagi menahan tawanya.

"Hahahahahaha" tawanya seakan mengintrupsi agar teman temannya yang lain ikut tertawa. Nura menoleh kearah Ian dan seketika Ian berhenti tertawa.

"Ampun Ra. Gue cuma becanda. Suwer" Ian mengangkat tangan, jari telunjuk dan jari tengah mengacung keudara.

"Sini lo!" Bentak Nura. Ian maju satu langkah. "Dekat sini Relian!" Bentak Nura lagi. Ian mendekat. Kini lumayan dekat dengan Nura.

"Nih ambil" Nura meletakkan kertas karton tadi ditangan Ian.

Dengan santai Nura duduk dibangkunya dan membuka buku paket Matematika. Ian semakin bingung dengan kelakuan Nura kali ini. Biasanya Nura akan mengacak-acak rambut Ian dan menyebutkan kata kata mutiara andalannya "Dasar Ian kutu. Nyebelin banget sih lo".

Bu Deta menghentikan langkah Ian. Ian yang ingin sekali menanyakan apakah terjadi sesuatu pada Nura batal.

"Ian kembali duduk ditempatmu" perintah Bu Deta. "Iya Ibu cantik" godanya pada Bu Deta.

Ian menyuruh Ira pindah tempat duduk agar Ian dan Nura dapat semeja. "Ra pindah" Ira mengacungkan ibu jarinya pada Ian.

"Baiklah anak anak buka halaman 206. Kita lanjutkan pelajaran minggu lalu" perintah Bu Deta.

^^^^

Karna pendek  aku minta maaf... 😳

Masih sibuk sama sekolah

N U R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang