6 Tania

8 1 0
                                    

Relian Putra: bantuin gue. Gue ketahuan

Rivail menghela nafas kasar. Temannya yang satu ini selalu saja merepotkannya. 'Sekarang dia pasti lagi kejar-kejaran' batin Rivail.

Dugaan Rivail 100 persen benar. Ian sedang berlari sambil merapalkan doa.

Ting!

Rivail Orlan: lo ada dimna?
Relian Putra: di depan TU

Rivail  segera berlari dari kelas menuju TU. Rivail menjajarkan langkah kakinya dengan Ian.

"Nanti lurus belok kanan. Ada pintu masuk oke" Rivail menujukan arah. Ian mengagguk cepat. Sesuai saran Rivail mereka berdua masuk kesatu-satunya pintu di koridor itu.

"Aa-mmpphhh" teriak seorang gadis saat Ian dan Rivail masuk ke Toilet cewek. Dengan cepat Ian membekap mulut gadis yang ia ketahui bernama Tania. Rivail mengajak Ian kesalah satu bilik. Ian terpaksa menarik Tania.

Setelah derap langkah kaki menjauh baru Ian melepaskan bekapannya. Rivail masih memperhatikan pintu toilet 'takutnya pak Eko datang lagi!' Batinnya bersuara.

Tania merasakan degup jantungnya berdetak sangat cepat. Pasalnya keadaan Tania sekarang sangat dekat dengan Ian akibat bilik yang terlalu sempit untuk 3 orang.

'Gila ni orang!!' Batin Tania saat Rivail sempatnya memfoto mereka.

"Woi lo ngapain sih?" Tanya Ian pada Rivail yang sedang mengabadikan momen yang sangat berharga ini.

"Pak Eko udah pergi?"

"Udah"

"Keluar yuk"

"Mmmphhh-"  Ian menatap perempuan yang ada didepannya.

"Eh sorry. Sorry" ucap Ian meminta maaf. Ia melepaskan tangannya dari Tania.

Tania menarik nafas panjang. Dengan gerakan gesit Tania memutar kenop pintu dan segera keluar dari bilik. Ian dan Rivail segera mengikuti langkah Tania.

☺☺☺

Sorry baru publis sekarang. Dan itupun pendek.
Gue masih sibuk belajar untuk olimpiade. (Anak pintar😂😂)

See you next time

N U R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang