Prolog.

2.4K 53 4
                                    

Rara menyandarkan badannya ditiang Asrama. Ia menghapus air matanya yang kembali menggenang dipipinya, bibirnya bergetar menahan isakan tangisnya.

Wirda masih setia menemaninya sejak setengah jam yang lalu. Sesekali Wirda mengusap punggung Rara lembut, ia turut merasakan kesedihan yang tengah dialami Rara.

Sehingga suara dari seorang pria terdengar begitu lantang membuat tangis Rara semakin pilu.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya, Syaqira Haluma binti bapak haji Ahmad Dahlan dengan mas kawin 10 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

Wirda membiarkan Rara memeluknya, sebab ia sangat tahu, perempuan akan membutuhkan sandaran saat sedang sedih. Wirda merasakan apa yang tengah dirasakan Rara, maka dari itu ia menemani Rara disini, disaat semua santri tengah berkumpul diaula menyaksikan ijab qobul yang tengah berlangsung.

م

.
.
.

~( Intro )~


Aku hanyalah seorang santri. Ilmu yang ku dapatkan selama dipesantrenpun masih jauh dari kata cukup. Tapi tulus niatku ingin menjihadkan diri dihadapan Illahi. Karena jihad tidak harus dengan ikut berperang melawan kafir, tetapi melawan hawa nafsupun sudah termasuk jihad.

Haura Althafunnisa Idris. Itulah namaku. Aku memang terlahir dikeluarga yang berkecukupan. Tapi itu semua tak pantas ku banggakan didepan khalayak, sebab jika ilmu dan akhlak tak dimiliki setiap manusia, maka disamakanlah seperti hewan manusia itu.

Aku pergi ke penjara suci atau biasa dipanggil pondok pesantren karena keinginan Bundaku, tapi aku tetap menjalaninya dengan lapang dada. Walaupun cobaan selama dipondok itu sendiri jauh lebih banyak saat kehidupan kita dirumah dan disekolah. Dijauhi teman sebab santri putra banyak yang ngasih surat dan makanan, itu sudah menjadi makananku setiap hari. Nunggu antrian kamar mandi sampai telat ngaji ataupun berjamaah, pernah ku alami. Makan catering bagianku dimakan orang lain, pernah juga. Dan jangan aneh dengan seringnya kehilangan uang, sendal jepit, sabun mandi dan barang-barang lainnya, semua santri pasti mengalami hal ini.

Disinilah kisahku..

Cahaya Cinta,.

.
.
.

*persi revisi ulang. Maaf jika ceritanya berbeda dengan yang pertama, sebab terlalu lama jadi buntu deh cerita yang  awal mah! Tapi insya Allah kalo ngga ada halangan aku selesain ceritanya. Aamiin..

11/07/2017. Direvisi 22/06/2019.

_NuhaDhiRa.

Cahaya Cinta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang