"Artinya saya ga bisa hamil dok?" Tanya seorang gadis yang masih memakai seragam SMA nya
"Bukan ga bisa, tapi kemungkinan besar dek" ucap dokter
"Kista itu belum terlalu besar, dan itu masih kemungkinan saja. Kista yang kamu idap ini bisa hilang jika kamu hamil" lanjut sang dokter berkacamata itu, sejujurnya ada niat lain saat ia mengatakan itu
Degh
Seketika itu pula airmata mengalir di kedua pipi gadis berhijab tersebut
"Apa enggak ada cara lain dok? Selain operasi dan-" gadis tersebut menggantung perkataanya
"Hamil?" Lanjutnya dengan mata yang sudah basah akan airmata
"Sssstt udah, jangan menangis. Saya paham ini berat bagi kamu. Tapi saya juga hanya bisa bantu sebisa saya" ujar dokter tampan berkacamata tersebut berusaha menenangkannya
"Baik dok, terimakasih"
Gadis itupun keluar ruangan dokter berniat untuk kembali ke sekolahnya tapi sebelum itu ia harus menebus obatnya dahulu
Namun karena kurang hati hati, ia menabrak seorang ibu yang sudah tua namun masih terlihat awet muda
"Ma-ma af bu" ucapnya terbata bata sambil memunguti barang barang milik ibu itu yang terjatuh karena ulahnya
"Iya enggak apa apa, terimakasih" ujar sang ibu tadi mengambil barang barang miliknya dari tangan gadis SMA tersebut
Sesampainya di tempat penebus obat, ia meletakkan resep dari dokter tadi di tempatnya, lalu ia mencari tempat duduk untuk menunggu namanya di panggil
Sang gadis melihat ada salah satu kursi yang kosong disebelah ibu-ibu yang tak sengaja di tabraknya, setelah itu iapun duduk di sebelah ibu itu
"Permisi bu" izinya sopan
Ibu itupun melihat ke sampingnya dan mengangguk seraya tersenyum ramah. Hampir 5 menit ia menunggu, namun namanya juga belum di panggil panggil
"Kamu sendirian aja?" Tanya ibu tersebut tiba tiba pada gadis yang berada di samping kirinya, dan membuat sang gadis gelagapan menatap ibu itu
"Eh? I-iya bu"
"Kamu gadis yang manis, siapa yang sakit?" Ibu itu berbicara sambil menatap matanya
"Eum, saya bu"
"Oh maaf, kalau boleh tau sakit apa?"
Gadis itu meremas kuat kuat rok sekolahnya, ia sedang tidak ingin bercerita tentang penyakitnya. Tapi bagaimana caranya ia mengatakan hal tersebut pada ibu yang sedang tersenyum ramah ini
Saat ia akan menjawab tiba tiba namanya di panggil
"Azzura malik"
"Bu saya permisi dulu ya, nama saya di panggil" Azzurapun berdiri dan berjalan menuju loket pengambilan obat
"Ini di minum setelah makan, 3 kali sehari. Dan yang ini kalau sakitnya kambuh aja" jelas apoteker tersebut dengan tersenyum ramah
"Iya kak, makasih ya" ucap azzura sambil tersenyum lalu mengambil obat tersebut dari tangan apoteker
"Sama sama, semoga lekas sembuh" Azzura kembali tersenyum, barulah ia berbalik badan berniat pergi dari
rumah sakit iniIapun berjalan menuju pintu keluar,
"Nak Azzura"
Azzura membalikan badannya dan mendapati ibu tadi memanggilnya
"Oh iya lupa sama ibu yang tadi"
"Eh? Iya bu. Maaf, saya harus balik ke sekolah sekarang"
"Tunggu saya di sini sebentar" Azzura hanya menuruti perintah ibu itu dan menunggunya di depan pintu
Entah apa yang merasuki Azzura sampai-sampai ia hanya pasrah ketika ibu tadi menyuruhnya
Azzura melihat bahwa ibu itu menuju kearah loket obat, tak lama iapun kembali ke hadapan Azzura
"Ada yang mau saya omongin sama kamu" ujar sang ibu pada Azzura. Azzura langsung mengernyitkan dahinya
"Maaf bu, tapi mau ngomongin apa ya?" Tanya Azzura sedikit bingung, ia sama sekali tidak mengenal ibu ini
"Gimana kalau kamu ikut saya sebentar?" Ucap ibu tadi meyakinkan Azzura
Azzura tampak berpikir dan menimang nimang, apakah ia harus menerima ajakan ibu ini atau harus menolaknya
Harus nolaklah, kan aku enggak kenal sama beliau -bathin Azzura
"Tenang aja saya bukan orang jahat. Ini berkaitan dengan penyakitmu" ucap ibu itu dan berjalan kearah parkiran meninggalkan Azzura yang terkejut karena ibu itu tau tentang penyakitnya. Azzura yang penasaranpun mengikuti langkah kaki bu Astrid
"Ba-bagaimana ibu tau penyakit saya?" Tanya Azzura bingung
"Masuklah dulu, kita akan membicarakannya sambil makan siang,mungkin?" Ucapnya sambil menatap jam tangan berwarna maroon di tangan kirinya
"Tapi saya harus ke sekolah bu" ujar Azzura sedikit cemas
"Nanti saya yang atur, sekarang masuklah dulu" Azzurapun akhirnya masuk ke dalam mobil mewah tersebut
Tak ada yang membuka suara satupun,sampai akhirnya ibu tersebut yang memulainya
"Daritadi saya belum mengenalkan diri ya?" Tanyanya dengan masih fokus pada jalanan
"Nama saya Astrid." Bu Astrid memperkenalkan diri sambil sedikit mencuri pandang pada Azzura
"Oh eum, iya bu" Azzura merasa sangat canggung. Tak lama mobilpun berhenti di sebuah restoran di pusat kota jakarta
Merekapun masuk kedalam, lalu pelayanpun datang dan memberikan menu pada kedua perempuan itu
Namun Azzura hanya menatap menu makanan tersebut dengan perasaan gelisah
Gimana ini? Akukan gak bawa uang sepeserpun. Mana makananya mahal- mahal lagi
"Pesan saja, ibu yang traktir kok" Azzurapun akhirnya hanya memesan jus Alpukat
"Eum? Kalau boleh tau tadi ibu mau ngomong masalah penyakit saya, ibu tau darimana?" Tanya Azzura to the point
"Saya tau penyakit kamu sudah lumayan lama, dokter kandungan yang memeriksa kamu itu adalah anak sulung saya. Dia sering cerita tentang kamu dan saya kepengen ketemu kamu, eh gak taunya kita ketemu tadi" ucap bu Astrid bercerita dengan semangat
"Saya turut prihatin sama keadaan kamu" lanjutnya lalu menggenggam tangan Azzura yang duduk dihadapannya
"Iya bu, makasih" Ucap Azzura tersenyum lalu manunduk menahan air matanya, setidaknya masih ada yang peduli dengannya
Beberapa menit tidak ada yang satupun dari kedua perempuan berbeda umur itu yang mengeluarkan suara, sampai akhirnya bu Astrid kembali berucap
"Saya bisa menolongmu" tiga kata tersebut membuat Azzura menatap bu Astrid dengan bingung
Menolong? Atas dasar apa? - bathin Azzura berpikir
"Maksud ibu?" Tanya Azzura
"Saya sudah mendapatkan perincian penyakitmu nak, rahimmu harus di buahi agar kista itu hilangkan?" Azzura tercengang beberapa detik. Memang itu yang dia butuhkan. Tapi yang ia bingung, kenapa ibu ini mau menolongnya ?
"Tapi bu, kenapa ingin menolong saya? Saya kan bukan siapa siapa ibu" ujar Azzura dengan tidak enak hati
"Justru itu, kalau kamu saudara saya. Saya jadi enggak bisa memintamu menikah dengan anak saya"
******
Hai gimana? Gimana?
Buk astrid ini aku ngebayanginya sebagai sosok emak2 yang gokil wkwkwk
Ga maksa voment 😘
Tapi yang udah voment makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZURA [DITERBITKAN]
Romance"Artinya saya ga bisa hamil dok?" Tanya seorang gadis yang masih memakai seragam SMA nya -Azzura malik Apa apaan ini? Di jodohkan dengan mendadak dengan seorang bocah? Sedangkan dengan Wanita yang sudah dewasa saja aku akan pikir berulang ulang. -Ra...