"Uhuk uhuk" Azzura tersedak oleh minumannya sendiri
"Menikah?" Tanya Azzura pada bu Astrid sedikit menganga. Tidakkah bu Astrid melihat bahwa dirinya masih memakai seragam?
"Maaf bu, tapi saya ga bisa. Saya juga masih sekolah" ucap Azzura menatap bu Astrid yang genggamannya mulai melemah
"Kenapa? Kamukan juga sedang membutuhkannya?" Tanya bu Astrid membalas tatapan Azzura
"Iya, saya memang butuh bu. Tapi-" ucapan Azzura dipotong oleh bu Astrid yang kembali menggengam tangan Azzura
"Karena saya percaya kamu bisa untuk merubah anak saya"
"Maksud ibu?" Azzura bertanya tanya dalam hati, apa maksudnya merubah?
Bu astrid mengambil ponselnya, lalu ia menunjukan sebuah foto seorang pria dengan gaya cassual sedang tertawa lepas bersama bu Astrid dan dokter tadi
"Dr. Ryan?" Tanya Azzura pelan sambil mengernyitkan dahinya
"Iya dia sudah menikah. Dia anak sulung saya"
ucap bu astrid sebelum Azzura mengira bahwa ia akan di nikahkan dengan Ryan. Sedangkan Azzura hanya menggangguk pahamLalu mata Azzura menatap pria yang bergaya cassual tersebut. Tampan, mungkin kata itu yang akan terlintas dikepala para wanita 'normal' yang melihatnya
Melihat Azzura yang terus menatap foto Rayhan bu Astrid sedikit berdehem lalu tersenyum pada Azzura yang sedikit terkejut karena ketahuan menatap lama anak bu Astrid yang bernama Rayhan tadi
"Dia, Rayhan. Anak saya yang terakhir, dia pernah di tinggal nikah oleh mantan kekasihnya saat ia akan melamar mantan kekasihnya itu. umurnya 25 tahun" jelas bu Astrid pada Azzura. Azzura menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
Kasian banget, padahal ganteng- batin Azzura
"Bagaimana? Apa kamu mau menikah dengan anak saya?" Azzura menelan ludahnya samar seketika,
"Tapi saya masih sekolah bu, lagipula ini sebuah pernikahan saya gak mungkin menyepelekannya" ucap Azzura
"Kamu kelas 12 kan? Sebentar lagi lulus. Apa kamu gak ingin buat sembuh?" Tanya bu Astrid sangat serius
"Saya harus memikirkannya lagi bu"
"Apa masih harus di pikirkan? Sudah jelas kita akan mendapatkan keuntungan timbal balik. Tidak ada yang di rugikan di sini" Bu Astrid masih terus berusaha membujuk Azzura. Azzura merapihkan jilbabnya yang sedikit melorot kebawah lalu kembali menatap bu Astrid yang kemudian berbicara
"Keuntungan kamu, kamu bisa sembuh dengan hamil cucu saya, keuntungan saya, saya akan mendapatkan seorang cucu. Lalu Seiring berjalannya waktu Rayhan pasti berubah dengan adanya kamu dan juga anak kalian di hidupnya" jelas bu Astrid dan menatap Azzura penuh harap. Azzura menelan ludahnya samar saat bu Astrid mengatakan anak kalian
"Berubah maksud ibu?" Tanya Azzura karena memang sudah tidak bisa membendung kekepoannya
"Ok, saya akan cerita sedikit. Jadi, semenjak Rayhan ditinggal menikah seperti itu oleh Sania, dia menjadi sering mabuk mabukan. Sholat lima waktu di tinggal. Tiap malam kerjaannya ke club" ujar bu Astrid, tampak jelas bahwa ia mati matian menahan air matanya kala mengingat anak bungsunya itu
Kini, berbalik keadaan. Azzuralah menggenggam tangan bu Astrid sambil mengucapkan kalimat kalimat yang berusaha menenangkan
"Ibu juga sudah tua, nampaknya saja yang masih awet muda. Tapi tetep aja ibu sudah renta, sering sakit-sakitan. Ibu takut ga sempat nimang cucu" senyuman tidak pernah pudar dari wajah bu Astrid meskipun hatinya sangat kacau saat bercerita pada Azzura
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZURA [DITERBITKAN]
Roman d'amour"Artinya saya ga bisa hamil dok?" Tanya seorang gadis yang masih memakai seragam SMA nya -Azzura malik Apa apaan ini? Di jodohkan dengan mendadak dengan seorang bocah? Sedangkan dengan Wanita yang sudah dewasa saja aku akan pikir berulang ulang. -Ra...