Revive (Vkook) part1

572 25 4
                                    

Aku berpikir ada yang aneh dari persahabatanku dengan Jeon Jungkook.

Berawal dari ia masuk ke kelasku pertengahan semester gasal, dengan wajah polos nya meminta saem untuk duduk disamping ku.

"Annyeonghaseyo Taetae hyung. "

Aku termenung melihat uluran tangannya tepat di hadapanku. Apa katanya tadi? Dia memanggil ku Taetae hyung? Apa dia mengenaliku sebelumnya.

"Hyung? "

Aku mengalihkan tatapanku dari uluran tangannya untuk menatapnya.

Mungkin aku salah mendengar.

Aku menerima uluran tangannya, memperkenalkan diri dan tersenyum membalas senyumannya. Aku yakin jungkook jauh lebih muda dariku. Ternyata benar, ia siswa program lompat kelas yang aku tak tau sebutannya apa. Seharusnya ia duduk di kelas satu Senior High School, tapi lihat sekarang Jungkook serba bisa materi kelas tiga.

Jongkook itu sempurna, dia pintar kelewat jenius. Dengan wajah yang imut dan gigi depannya seperti kelinci, jangan lupakan tatapan polos menjadikan siapapun terpikat padanya. Jungkook dalam masa pertumbuhan membuatnya terlihat sedikit gembul. Dia maknae di kelasku. Semua orang menyayanginya.
Tapi.. Kenapa harus dia menjadi kan ku hyungnya.

Aku.. Berada jauh darinya.

Karena nyatanya.. Aku tidak sempurna.

"Memikirkan apa Tae hyung? "

Aku tersentak, dengan cepat aku mengalihkan atensiku kepada namja di hadapan ku. Dua gelas kotak susu kotak rasa coklat dan vanila serta dua kimbap berada di genggaman nya. Aku mengambil yang ku yakin milikku dari tangannya ketika terlihat susah membawa keempat makanan itu bersamaan.

Jungkok duduk disamping ku sembari menatapku penuh tanya. Ah, aku tadi belum menjawab pertanyaannya.
Tanganku dengan lincah membuka bungkus kimbap yang berbentuk segitiga.
"Aku memikirkanmu, Jungkook- ah."

Matanya membulat, membuatnya semakin lucu. Aku hampir tersedak kimbap ketika makan sambil menahan tawa melihat ekspresinya.

"Jangan bercanda, hyung~"

Dengar suara merajuknya, seperti anak kecil yang minta dibelikan permen.
Aku menelan makanan ku, dan mengusap rambut hitamnya.
"Hyung tidak bercanda Jungkook- ah."

Bibirnya merengut lucu mendengar jawabanku. Semakin gemas dibuatnya.

Jungkook mengambil susu kotaknya rasa coklat. Meminumnya sebentar dan kembali menatapku. "Jadi, apa yang membuat hyung tertawa?"

Aku menggigit kimbap ku, mengunyahnya sambil berfikir. "Wajahmu yang membuat hyung tertawa."

"Dan, apa yang kau pikirkan tentangku hyung?"

Aku terdiam. Ku alihkan pandanganku dari mata polos Jungkook, memandangi sekrup alat bantu orang cacat yang tersampir di pohon samping tempat dudukku.

"Hyung?"

"Ah, aku.... hanya berpikir. Mengapa begitu lama kelinci gembul ku membeli makanan di kantin, padahal jaraknya tidak sampai 20 meter dari taman kelas. "

Jawaban yang tepat untuk menutupi apa yang sebenarnya kupikir kan. Aku menoleh, melemparkan pandangan tanya pada Jungkook menuntut alasan keterlambatan nya.

"Tadi aku bertemu dengan Yugyeom ketika hendak ke kantin. Dia mengajakku main overwatch sepulang sekolah, dan jangan panggil aku kelinci gembul. Aku hanya dalam masa pertumbuhan." Astaga benar-benar seperti anak kecil. Menyebalkan, tapi menggemaskan.

story BTS(brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang