4. Bertemu dengan Edsel

12 2 0
                                    


Meysha mengotak-atik ponselnya menunggu Yuan akan menelfonnya atau mengirim pesan untuk menanyakan posisinya sekarang ini.
Sudah hampir 2 jam dia menunggu di halte yang gak terlalu jauh dari sekolah, namun batang hidung pria itu belum juga terlihat.

Hari ini Meysha pulang sendiri, soalnya Kenzie hari ini ada kelas tambahan kemudian dilanjutin dengan latihan basket dan mungkin pulangnya ntar sore, jadi Meysha memilih pulang dan menunggu Yuan akan datang menjemputnya.

|
|
|

Merasa sudah lelah menunggu, dia mulai beranjak dari tempat duduknya, tapi tiba-tiba saja sebuah bis melaju ke arahnya dan berhenti tepat di halte tempatnya duduk sekarang.
Tanpa pikir panjang, Meysha memilih untuk naik bis itu daripada menunggu Yuan sih Kutu kupret itu, bisa-bisa dia mati kelaparan jika tak segera pulang dan terus menunggu sesuatu yang gak pasti.

Matanya melirik kekanan-kekiri mencari tempat duduk yang masih kosong, namun semua tempat udah penuh.

"Tuh kan, Selalunya gini tiap gue naik bis" perempuan itu berdecak menghentakkan kakinya kesal.

Dia memilih berdiri bersama beberapa kerumunan orang yang juga berdiri disitu.
Dia memilih menyilangkan kedua tangannya didepan dada, enggan untuk berpegangan pada gagang yang ada dilangit-langit bis.

Dia berdiri dekat cowok tinggi yang ada disampingnya yang menggunakan topi dan jaket serba hitam.

"Kaki gue bisa pegel-pegel ampe dirumah kalo gini terus" gerutu Meysha dalam hati.

***

Meysha memijit betisnya yang mulai pegal-pegal.
Alih-alih tenang, tiba-tiba saja Supir bis ngerem mendadak membuat Meysha jatuh tepat didada bidang cowok yang ada disampingnya itu.

"Aduh maap-maap ya mas" ucap Meysha sambil menjauhkan tubuhnya dari pria itu.

Cowok itu mengangkat sebelah alisnya menatap Meysha.
"Mas mas, emang gue setua itu, bilang aja kalau lo modus kan?" ucap cowok itu sok.

Meysha melotot menatap cowok itu
"Ihh siapa juga sih yang modus, jangan sok kegantengan deh lo" umpat Meysha kesal.

"Emang gue ganteng"

Meysha menatap jijik pada cowok itu
"Gantengan juga cowok gue" ketus Meysha.

"Trus lo kenapa pake acara jatuh sgala di dada gue" ujar cowok itu.

Meysha menatap cowok itu sinis
"Idih ni cowok nyebelin banget sih" umpat Meysha dalam hati.

"Gue kan gak sengaja, lo tanya tuh ama supirnya kenapa ngerem gitu aja" ketus Meysha
"Kalau gue tau jadinya bakalan ke' gini, ketemu ama cowok nyebelin kaya dia, gue juga gak sudi naik nih bis" batin Meysha

"Bilang aja kalau lo gak pernah di peluk kayak gitu ama cowok lo" ucap cowok itu, Meysha mengulum bibirnya, sesuatu terlintas dipikirannya tentang hubungannya dengan Kenzie, memang selama ini Meysha tak pernah mendapatkan pelukan dari pacarnya itu selama mereka berpacaran, karena Kenzie memang orangnya dingin dan juga cuek.

"Kenapa lo diam, jangan-jangan tebakan gue bener"
Meysha hanya diam, enggan untuk berbicara lagi, bisa-bisa gak ada abisnya jika terus berdebat dengan cowok nyebelin seperti dia.

****

"Pak berhenti didepan aja pak" ucap Meysha pada supir bis-nya.

Bis berhenti diseberang rumah Meysha, perempuan itu turun dari bis meninggalkan cowok yang tadi berdebat dengannya yang sedang menatapnya heran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STARLikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang