12

702 70 2
                                    

Rasanya aku ingin mengatakan sesuatu padamu 

jika ada  yang bisa kulakukan, agar saat tak bertemu aku tak rindu, 

tolong beri tau aku. sungguh aku butuh itu  - Park Chanyeol 


Sungguh , rasanya ingin mati menahan rindu yang sesak ini - Do Kyungsoo 




"sepertinya kita harus bicara kyung " ucap pria berbadan tinggi 

kyungsoo mengerjap kaget pasalnya dia tidak menyanggka siapa orang yang ada di depannya ini. 

kyungsoo memang tidak ke ruang 203 melainkan ke rooftop rumah sakit tapi bagaimana chanyeol tau kalau dia disini 

"chan-yeol"? ucap kyungsoo terbata 

"sepertinya kau terlihat baik baik saja ya?" ucap chanyeol dengan lirih 

"tidak chan. tidak ada orang yang baik baik saja saat di tinggal oleh orang yang disayang  " ucap kyungsoo dalam hati 

"maaf" 

itu tadi suara chanyeol sangaat lirih bersatu dengan angin spoi spoi 

"untuk apa ?" 

"untuk semuanya kyung , maaf " 

"kan bukan salahmu, tapi salahku yang pergi begitu saja yakan? " ucap kyungsoo menahan air mata 

chanyeol memang mempunyai tempat yang begitu besar di hatinya, tapi chanyeol juga yang membuat luka begitu besar di hatinya 

"maaf pernah mengucapkan kalimat yang tidak seharusnya aku ucapkan kyung " ucap chanyeol. kyungsoo tau chanyeol sedang menahan tangis karena kyungsoo pun begitu 

"bukan salahmu chan , aku yang seharusnya tetap disini dan tidak pergi saat lulus SMA " ucap kyungsoo 

"tap- 

"maaf chan aku harus pulang" belum selesai chanyeol berbicara kyungsoo sudah memotong perkataanya . 

meninggalkan orang yang amat sangat ingin dia peluk. kyungsoo rindu aroma tubuh chanyeol. 


chanyeol masih tidak berkutik ditempatnya memikirkan apa yang kyungsoo katakan , seandainya jika chanyeol menunggu kyungsoo lebih lama mungkin tidak akan seperti ini situasinya. 

"arghhhhhh" maki chanyeol dengan menjambak rambut hitamnya 

"bodoh chan kau bodoh" 



sedangkan di tempat lain kyungsoo mati matian menyembuyikan air matanya di bawah rintik hujan. 

yang kyungsoo inginkan adalah sampai rumah dan membenamkan dirinya di bantal. kyungsoo benci harus bertemu dengan chanyeol karena hatinya selalu merasa sesak. 

kyungsoo mengendarai mobil tanpa atura,  membuat pengendara lain ingin sekali mengumpat. karena mata yang buram sehabis menangis sehingga kyungdoo tidak bisa fokus melihat depan saat menyetir dan kaget ketika di depanya sudah ada truk yang melaju kencang  

citttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt braaakkkkkkk 

suara mobil kyungsoo yang menghindar dari truk tetapi malah menabrak pohon 

"chanyeol" ucap kyungsoo lirih sebelum matanya benar benar tertutup 


chanyeol berusaha melupakan kejadian tadi siang dimana dia bertemu denngan kyungsoo. apapun yg chanyeol lakukan supaya pikiran nya  tidak terlintas si wanitanya itu tapi sekeras apapun chanyeol menghindar bayanngan kyungsoo akan tetap terlihat jelas. 


"dokter chanyeol"panggil seorang suster  

"ya?" 

"maaf tadi saya menemukan ini di UGD kata seseorang, dokter kyungsoo kecelakan" ucap suster itu memberikan tas berwarna hitam 

"k-kyung soo kecelakan?"ucap chanyeol terbata bata 

" iya dok tadi seseorang membawanya kesini sekarang dokter kyungsoo sedang di tangani di UGD " 

tanpa pikir panjang chanyeol berlari ke ruang UGD sekarang yang dia pikirkan adalah kyungsoo bagaimana jika wanitanya itu tidak selamat chanyeol tidak ingin kehilangan kyungsoo selamanya. 

"dok bagaimana keadaan kyungsoo ?" ucap chanyeol pada dokter jang 

"kondisinya masih kritis chan " 

"dokter lakukan yang terbaik untuk kyungsoo ya?" ucap chanyeol dengan air mta yang mengalir 

"pasti" 


 

"kyungsoo kenapa bisa terjadi , selalu saja ceroboh " ucap chanyeol di depan pintu ruang UGD dengan tanganya yang meremas dada kirinya , bagi chanyeol melihat kyungsoo terbaring seperti itu membuatnya sesak 

"cepat lah sadar kyung, karena aku benci jika kau harus sakit" 

"jangan ... hiks... sakit ... hiks kumohon bangunlah"

"bang....hiks un ... kyung ku mohon .... " 

monolog monolog chanyeol di depan ruang UGD yang menampilkan sosok yang amat di cintainya terbaring lemah di sana. 



kyungsoo belum bisa di pindahkan ke ruang inap karena masih harus menjalani beberapa periksaan 

sepanjang kyungsoo melewati masa kritisnya chanyeol lah yang menemaninya, sampai sampai wajahnya sudah seperti zoombie kantung mata yang menghitam , dan rambut acak acakan . kalau canyeol tidak di kenal di rumahsakit ini mungkin dia akan di usir  

dan selama itu juga chanyeol melarang siapapun menjaga kyungsoo , baik mamah atau papahnya sekalipun chanyeol larang , katanya supaya kyungsoo bisa kembali lagi ke dia (apaan sih chan hahaha)  


sudah 5 hari darri kecelakan yang menimpa kyungsoo , dan saat ini kyungsoo sudh bisa di tempatkan di ruang inap meskipun kyungsoo belum sadar dari masa kritisnya 

chanyeol menatap wajah pucat kyungsoo , wajah yang selalu memenuhi pikiranya.  merapihkan anak rambut yang menutupi kening kyungsoo, di usap nya pipi prempuanya itu lalu di ciumnya kening kyungsoo cukup lama 

"bangun ya sayang , karena melihatmu seperti ini membuat sesak di hati" ucap chanyeol sambil menitikan air mata 


chanyeol memang selalu merapihkan ruangan kyungsoo , mengganti bunga mawar merah setiap hari dengan harapan supaya ketika kyungsoo bangun dia dapat melihat indahnya bunga tersebut. 


jam menunjukan pukul 23.00 chanyeol yang sudah mengantuk membaringkan kepalanya di tepi kasur kyungsoo membenamkan kepalanya di lipatan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya terus menggenggam tangan kyungsoo 

sampai satu tanggan lembut menyentuh surai hitamnya dengan lemah 

"chanyeol? " 

Let Me Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang