14

798 91 3
                                    

Sejak malam dimana chanyeol makan di rumah kyungsoo, hubungan mereka berdua kembali membaik walaupun masih ada rasa canggung sedikit. 

hari ini kyungsoo sudah bekerja lagi seperti biasaa, menemani Chanyeol (dan tim) berkeliling melihat keadaan pasien. 

berberapa kali chanyeol terlihat mencuri pandang ke kyungsoo , tanpa si wanita itu sadari tersenyum melihat kyungsoo terseyum, beberapa kali juga mata mereka sempat bertemu, tapi kyungsoo buru buru memutus kontak matanya. 

"Dia tidak akann lari kemana mana chan , berhenti menatapnya?" ucap dokter ganteng yang bernametag " kim kai " itu 

"ck! siapa juga yang menatapnya, aku melihat kearah pasien" elak chanyeol 

"cih, memangnya aku buta kau senyum senyum tidak jelas seperti itu" 

"ya.... terserah kau saja kaiiii " ucap chanyeol buru buru meninggalkan kai 





kyungsoo duduk di ruanganya sambil sesekali memainkan ponselnya , berselanjar di dunia maya, mencari referensi yang harus dia baca selanjutnya sambil menikmati secangkir kopi yangg baru saja di buatnya di dapur rumah sakit.  kyungsoo sedikit kaget karena pintu ruanganya di ketok tiba tiba. 


tok ... tok ... tok ..... 


"ehkm! hai " ucap chanyeol 

"ada apa?" 

"tidak , aku pikir kmu belum makan siang kyung jadi aku membawakan 2 kotak nasi ayo makan bersama" 

awalnya  kyungsoo sedikit ragu, dia tidak ingin kedekatannya dengan chanyeol membuat luka lama yang sudah dia lupa terbuka lagi, tapi melihat niat chanyeol jadi kyungsoo mengiyakan saja 

"kau ingin minum apa chan?"

"hmmm air putih saja " 


mereka makan dalam keheningan , tidak ada yang ingin memulai berbicara selalu seperti ini, hening sunyi dan hanya suara jam berpadu suara detak jantung masing masing 


"chan/kyung" ucap mereka berbarengan 

"kau duluan saja kyung " 

"tidaak sepertinya kau duluan saja" 

"ekhm" chanyeol berdehem untuk menetralkan suaranya "kyung, aku rasa masalah kita belum selesai " 

"maksudnya? kita sudah selesai semenjak kau memutuskanku 5 tahun yang lalu chan" ucap kyungsoo sudah ingin beranjak dari kursinya 

"tunggu .... tunggu dulu dengarkan aku" 

kyungsoo tidak menjawab, dia kembali duduk dan menunduk mentap kotak nasi yang hampir habis 

"sebenarnya , aku tidak benar benar ingin putus denganmu kyung" 

kyungsoo mendongkak menatap mata chanyeol 

"lalu mengapa kau menyuruhku untuk tidak menghubungimu lagi? dan itu sangat tiba tiba" ucap kyungsoo dengan suara serak menahan tangis. kyungsoo lemah jika soal chanyeol 

"ya ku akui memang aku yang salah , meninggalkan mu tiba tiba" 

"bukan kau yg salah , aku yang salah meninggalkanmu tiba tiba chan" 

"dengarkan aku kyung, awalnya memang aku kecewa mendengar kau harus kuliah di luar apalagi aku jadi orang terakhir yang tau kalau kau akan pergi jauh untuk waktu yang cukup lama, awalnya memang susah tidak ada kau disisiku , lalu aku berpikir untuk apa setengah setengah merasa kehilangan lebih baik merasa kehilangan seutuhnya" ada jedaa di antara ucapan chanyeol, pria jangkung itu menatap wanita di depannya yang tidak lagi menatapnya 

"makanya aku berfikir putus dengamu adalah hal yang baik, aku bisa meiklaskanmu dan ak fokus dengan masa depanku itu awalnya kyungsoo hanya awal, tapi nyatanya? aku lemah tanpa dirimu seminggu setelah kita putus aku sellau memandang ponselku berharap ada pesan masuk darimu , tapi aku nya saja yang bodoh jelas jelas aku yang minta putus aku juga yang sedih. " 

kyungsoo tidak menanggapi pria yang sekarang sudah duduk di sebelahnya, 

"kyungsoo" ucap  chanyeol lembut seraya memegang bahu kyungsoo 

"demi apapun hidup tanpamu hatiku terasa hampa , jadi kumohon jangan pergi lagi" ucap chanyeol kepalanya sudah di bahu kyungsoo sekarang 

"chan" 

"hmm" jawab chanyeol masih dengan kepala di pepotongan leher kyungsoo 

"maaf" ucap kyungsoo sambil mengusap punggung belakang chanyeol 

"hmm , aku tau pasti tidak mudah menerima ku lagi " ucap chanyeol dengan nada sedikit sedih 

"lanjutkan makanmu, aku kembali keruaanganku dulu" 


tapi belum sempat chanyeol membuka pintu sebuah tangan melingar di perutnya , kyungsoo memeluknya dari belakang.

"maafkan aku yang selalu jatuh cinta pada orang yang sama chanyeol" 

"ma-maksudmu?"

"sekeras apapun hatiku menolakmu aku tetap selalu jatuh hati padamu" ucap kyungsoo lagi seraya mengeratkan pelukannya 

"jadi" ucap chanyeol senang 

"apa harus aku jelaskan dulu? kau tidak paham?"

"jadi bagaimana kyungsoo ?"

"cih pikir saja sendiri" ucap kyungsoo kesal 

grep 

"ck begitu saja ngambek" ucap chanyeol 

"lepaskan chan " brontak kyungsoo, pasalnya sekrang dia lagi dipeluk erat.

"tidak akan"

"aku bisa mati bodoh, badanmu terlalu besar"

"tapi kau rindu?" 

"hmm"

"rindu tidak?"

"YA AKU RINDU PARK CHANYEOL , AKU RINDU PUAS KAU?" 

chanyeol hanya terkekeh melihat kyungsoo kesal , dia sangat suka jika membuat wanitanya itu kesal , habisnya sih imut sekali 

chu 

chanyeol mendaratkan bibirnya di bibir pink kyungsoo 

"apa yang kau lakukan chan?" ucap kyungsoo sambil memegangi bibirnya 

"menciummu"

"minggir aku gerah " elak kyungsoo demi menyembunyikan degdegannya 

chu

"trimakasih karena sudah kembali kepadku" ucap chanyeol sambil memeluk kyungsoo lagi mencium kening wanitanya itu 

"trimakasih juga " 

"trimakasih untuk?" 

"untuk ini " 

chu 

kyungsoo mencium sekilas bibir chanyeol lalu segera pergi meninggalkan ruangan , bahaya jika chanyeol tau pipinya sekrang memerah. 


Let Me Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang