First Anniversary

1.5K 168 4
                                    

MiniMiniCouple's Fanfiction




Happy reading, guys~~~




======


Pagi-pagi, Yoongi dikagetkan dengan kemunculan pemuda kelebihan hormon ceria di depan gedung kelasnya. Padahal seingatnya kemarin, Jimin mengaku tak memiliki kelas hari ini, yang mana membuat Yoongi tak bisa menjadikannya sopir dadakan. Lalu apa yang dilakukan pemuda bodoh itu di hadapannya?

"Tidak ingat ini tanggal berapa?"

Langsung dihadiahkan pertanyaan tak bermanfaat membuat Yoongi mengernyit. Perpaduan bingung dan jijik.

"22, Jimin."

"Terus?"

"Ya, terus?" beo Yoongi. Di balik mata malasnya ia menuntut penjelasan masuk akal.

"Ini-"

"Lima menitmu habis. Aku ada kelas. Bye, Park Jim."

======

"Hyung!"

Teriakan pertama Jimin tak membuat Yoongi langsung berbalik padanya. Selain karena panggilan itu bersifat umum -meski Yoongi yakin seratus persen panggilan itu untuknya-, ia cukup malu jika kenalannya tahu ia bergaul dengan adik tingkat norak sejenis Park Jimin.

"Yoongi Sunbae!"

"Yoongi, Hoobae itu memanggilmu."

Si Pucat mengangguk tanda ia juga mengetahuinya. Karena teman yang jalan bersamanya terus mendorongnya menemui Jimin, maka dengan tak rela ia memisahkan diri dari temannya. Berbelok arah menuju Jimin yang melambai seraya memamerkan senyumnya.

"Akhirnya Hyung menemuiku juga."

"Apaan, sih? Kau sakit? Tak biasanya menemuiku terang-terangan begini? Mau go public?"

"Hyung."

"Apa? Kalau mau go public di hadapan teman-temanku aku mau berakhir saja."

Sontak Jimin tungkap. Jika seperti ini, Yoongi benar-benar berada di titik ia tak bisa dibantah. Di dalam hati Jimin jadi merutuk dirinya sebab ambisinya menghampiri Yoongi. Hari ini pertama kali ia menginjakkan kaki di gedung departemen Yoongi, dengan bonus atas kehendak sendiri. Wow. Jimin baru menyadarinya.

"Jadi, kau kenapa? Aku juga tak memintamu menjemputku, kan? Aku bawa mobil sendiri omong-omong."

"Nah, kebetulan!"

Yoongi mengernyit sebagai pertanyaan. Yang dijawab kekehan oleh pemuda di depannya.

"Eng... anu.. motorku dipakai Taehyung. Katanya keadaan darurat." Jimin menjeda sesaat. Dimanfaatkannya untuk memamerkan deretan giginya. "Sama, yuk, Hyung."

Yang diajak tak menjawab. Yoongi langsung melengos melanjutkan jalannya ke luar gedung. Sinyal Jimin menerjemahkan gerak Yoongi sebagai persetujuan. Maka, yang lebih muda itu langsung mengekori di belakang.

"Aku yang menyetir, ya?" tawarnya saat melihat tangan Yoongi merogoh sebuah kunci.

"Aku saja. Ini 'kan mobilku."

TING

Baru sepersekian detik kunci mobil terbuka, Jimin serta-merta merampas kunci di genggaman Yoongi lalu masuk ke kursi kemudi dengan terburu. Ia menutup pintunya tak memberi Yoongi kesempatan menariknya.

"Yoongi Hyung pasti lelah habis belajar 'kan? Bersandar saja di kursi penumpang."

Anggukan lelaki yang berambut hitam membenarkan celoteh Jimin. Benar adanya Yoongi yang penat. Tugas yang mewajibkannya terjaga semalaman dan presentase yang membebani otak lelahnya. Kehadiran Jimin ada manfaatnya di balik sikapnya yang membangkitkan kejengkelan Yoongi.

Love Talk | MinYoon | BTS | FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang