Bimbang, Resah, dan Takut

1.7K 225 8
                                    

MiniMiniCouple's Fanfiction




Happy reading, guys~~~




======




Sudah empat hari berlalu semenjak Jimin mengunjungi, bahkan merecoki Yoongi di rumahnya. Dan kedua kekasih itu tak saling menghampiri lagi, bahkan untuk sekadar bertegur sapa pun tidak. Meski, komunikasi via pesan masih jalan walau hanya berupa basa-basi.

Di pihak Jimin tentu menguntungkan. Ia jadi bebas berkeliaran tanpa menumbuhkan rasa waspada berlebih saat memulai interaksi dengan Yoongi. Setidaknya meminimalisir peluang temannya berhasil mengendus hubungan aneh dirinya. Jimin masih paranoid, sih. Padahal walau berinteraksi dengan Yoongi, orang-orang takkan mencurigai dirinya.

Terbiasa beberapa hari tanpa Yoongi membuat keringat dingin keluar dari pori-pori kulit wajah Jimin saat Yoongi ada di hadapannya. Yang di mana saat itu ia tengah berbincang dengan Taehyung. Yoongi menyapanya, tentu saja, dan ia sama kakunya kala mata sipitnya menangkap sosok asing di samping Jimin. Sebelumnya ia tak menyadari sosok lain yang berjalan bersama kekasihnya itu.

"Oh-hai, Sunbae," jawab Jimin kikuk.

Yoongi yang tadinya memang menunggu kedatangan Jimin tergesa-gesa pamit undur diri dari hadapan Jimin. Sedang Jimin bergeming di tempat. Keinginan untuk mencegat Yoongi tak terwujudkan. Ia hanya berakhir memandang punggung Yoongi yang kian mengecil.

"Tadi itu siapa, Jim?" Suara berat Taehyung mengawali akhir keheningan tadi. Sedaritadi Taehyung ingin menyuarakan hal itu sebenarnya.

"Senior yang kebetulan aku kenal, Tae," jawab Jimin tanpa repot-repot menoleh ke samping kanannya.

"Sepertinya dia daritadi menunggumu di sini, ya, Jim?"

Jimin sontak menatap Taehyung. Apa sebegitu terlihatkah Yoongi menanti dirinya? Omong-omong, Yoongi memang sedang menunggunya, sih. Sebelumnya mereka telah berjanji akan pulang bersama. Itu sebabnya Yoongi tadi berada di area parkir di dekat mobilnya. Jadi, ya, orang yang melihat pasti tahu Yoongi tengah menunggu pemilik mobil birunya.

Dan kutuklah Jimin sebab ia melupakan sejenak perjanjian keduanya. Malah ia bersama Taehyung menuju tempat mobilnya terparkir. Beruntung Yoongi cepat-cepat dapat keluar dari situasi tadi. Keduanya jelas sepakat menyembunyikan hubungan tak biasa mereka.

"Perasaanmu saja, Tae. Ayo, aku sudah lapar."

Di gerbang, Jimin sempat melihat Yoongi yang berjalan sambil memainkan ponselnya. Jimin amat bersalah. Malam kemarin ia sudah mengiyakan permintaan Yoongi untuk pulang bersama. Mobil yang biasa ia gunakan kembali dipakai saudaranya ke luar kota. Pasti Yoongi pulang menggunakan bus.

Namun, hingga beberapa meter melewati gerbang, Jimin tak pernah menepikan mobilnya di sisi Yoongi. Sudah dikatakan Jimin itu paranoid apabila menyangkut hubungannya bersama Yoongi di sekitar temannya. Apalagi Taehyung. Dia itu tipe orang cerewet. Pasti akan menanyakan banyak hal jika dipertemukan dengan Yoongi. Ia khawatir Taehyung curiga bila mengulik 'pertemanannya' dengan Yoongi lebih dalam.

======

"Sudah sampai di rumah?"

Sepulang dari nongkrong bersama Taehyung, Jimin segera menghubungi nomor ponsel Yoongi. Ia tak menyembunyikan rasa bersalahnya pada pemuda itu.

"Hmm."

Gumaman yang didengarnya makin membuat rasa bersalah Jimin memuncak. Bisa saja Yoongi kecewa dan marah akan sikap tak bertanggungjawabnya. Jelas secara tak langsung ia mengingkari janji mereka, tak menutup kemungkinan keecewaan Yoongi muncul. Kenapa juga ia tak mencegat Yoongi tadi? Dasar Park Jimin pendek akal.

Love Talk | MinYoon | BTS | FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang