Kilas Balik

1.4K 160 1
                                    

MiniMiniCouple's Fanfiction




Happy reading, guys~~~




======




Baiklah. Sebelum melangkah lebih jauh ke depan, mari berjalan beberapa pijak ke belakang. Ada satu hal yang tak pernah dikupas lebih dalam ketika hal itu merupakan inti kehidupan cerita ini.

Tak jauh beberapa minggu ke belakang, hampir satu bulan yang lalu, Jimin kala itu membuang napas kasar tepat di hadapan kekasihnya -pada waktu itu-. Udara di sekitar mereka tak begitu panas, terlebih sudah sore hari. Namun nyatanya yang dirasakan Jimin dan kekasihnya adalah atmosfer panas di sekeliling. Soonhye, kekasih Jimin, tengah marah. Dan Jimin cukup dalam perasaan buruk hari itu untuk meladeni amarah Soonhye dengan otak mendidih.

"Masih tak mengakui kesalahanmu?!" Itu teriakan Soonhye yang meradang.

Jimin kembali membuang napasnya. Masih dalam keadaan sangat sadar untuk tak membentak perempuan di hadapannya. Ia mana tega melakukan itu, terlebih pada sosok yang disayanginya.

"Jadi apa alasanmu, ha?! Jelaskan selagi aku masih ingin mendengarnya!"

"Aku bahkan tak tahu arah obrolan kita dan kau menyuruhku menjelaskannya?" Jimin menggeram pelan. Ia berusaha menahan tatapannya ke arah Soonhye, untuk menguatkan perkataannya. Ya, walaupun ia harus menghadiahi Soonhye kobaran api dari tatapannya.

"Harusnya kau tahu itu. Jangan menyembunyikannya sebab aku sudah mengetahuinya sekarang!"

"Aku tak menyembunyikan kesalahan apapun, Soonhye!" Meledak sudah amarah Jimin. Telinganya jenuh diserang dengan kalimat-kalimat tuduhan itu.

Sedang Soonhye yang mendengar bentakan Jimin segera meraih sesuatu dari saku jaketnya. Selembar kertas yang agak kusut yang diambilnya tadi ditempatkan tepat di depan wajah Jimin. Detik berikutnya, emosi yang siap ia letuskan kapan saja mendadak lenyap. Tergantikan raut terkejut jua panik.

Jimin mengambil alih kertas berupa foto bergambar dirinya bersama orang lain itu. Ia memandang Soonhye selanjutnya.

"Kau salah paham, Soonhye."

"Apapun itu, aku kecewa denganmu," lirih perempuan itu.

Jimin tak jua menjawab. Lebih memilih merutuk diri sendiri dalam benak. Ia tak bermaksud membuat Soonhye salah paham sebesar ini. Hanya saja, hukum otak bodoh dan kelewat ringannya. Hukum dirinya yang kelewat bodoh membiarkan Soonhye terluka oleh belati tersesatnya.

"Aku minta maaf, Soonhye."

Sekali lagi hukum Jimin yang hanya diam kala Soonhye berlalu dari hadapannya.

======

Yoongi mengutuk temannya yang entah keberadaannya dimana. Lebih-lebih ponsel Namjoon, temannya itu, tak aktif selagi ia menghubunginya. Terkutuklah iming-iming akan dikenalkan pada teman Namjoon -yang katanya bekerja di studio musik- yang menawarkannya satu ruang studio rekaman dengan sewa murah. Yang ada, saat Yoongi masuk, Namjoon tak ada, teman yang Namjoon ceritakan pun jelas hanya bualan.

Tahu-tahu saat menanyakan tamu bernama Kim Namjoon pada resepsionis ia malah berakhir satu meja dengan seorang perempuan yang Yoongi akui cantik. Dan cukup jelas menvisualisasikan tipe Namjoon. Garis bawahi. Tipe Namjoon sekali. Oh, Namjoon?!

Buru-buru Yoongi mengeluarkan ponsel dari sakunya. Lalu membuka obrolannya bersama Namjoon. Belum sempat ia menyentuh opsi kirim, pesan masuk dari Namjoon menghalanginya.

Good luck, Bro! Semoga kau tak menjomblo lama lagi.

Terkutuk kau, Biadab Namjoon, balas Yoongi secepatnya.

Love Talk | MinYoon | BTS | FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang