Let's Moving On

1.6K 197 12
                                    

MiniMiniCouple's Fanfiction




Happy reading, guys~~~




======




Malam hari yang cukup larut untuk disebut waktu tidur, sepasang mata sipit Jimin masih terjaga. Sedaritadi yang dilakukannya hanya berguling berganti posisi yang sekiranya nyaman, memutar melodi tenang sebagai pengantar tidur, bahkan sampai menghitung anak domba dalam angannya. Tak ada yang ampuh membawa dirinya ke alam mimpi dengan cepat. Sudah berapakali ia memejamkan mata lalu menunggu dirinya menyeberangi alam tidur, namun otaknya yang tak henti memutar kilas balik menghadangnya. Ia benar-benar tak bisa menghilangkan ingatan itu.

"Sialan. Aku harus segar-bugar besok."

Ya, mari doakan agar Jimin dapat bangun pagi dan tak terkantuk-kantuk saat presentasi besok.

======

Jimin itu bukan tipe lelaki yang senang mencari muka, terlebih pada wanita. Namun, masih ada saja yang berpikiran seperti itu. Jimin itu hanya terlalu baik dan tak tegaan. Jadi ketika melihat Soonhye, terlebih mendapati wanita itu tengah bersedih, membuat Jimin tanpa pikir panjang menghampiri gadis itu. Ia berusaha menenangkannya, membisikkan kata-kata penghibur, jua mengurangi isakannya melalui usapan lembut di bahu. Bukannya sok perhatian, melainkan ia benar-benar khawatir melihat sosok Soonhye yang seperti itu.

Mengagetkannya, Soonhye sekonyong-konyong memeluk dirinya. Meredam isak tangis di bahunya. Jimin memakluminya, perasaan Soonhye pasti tengah kacau. Dan ia hanya perlu menenangkan dan membuat hati Soonhye lega. Masalahnya, jantungnya tak dapat bekerja sama. Detakannya kian cepat seolah berbondong mengejeknya. Dan itulah penyebab Jimin tak tenang di malam hari hingga rela mendapat ceramah pagi oleh teman-temannya.

"Tae, sepertinya aku harus menyegarkan pikiran."

"Ya, wajah kusammu makin membuatmu jelek, Bung."

Maka diputuskannya untuk berjalan-jalan sejenak sebelum bertolak ke rumah. Beruntung di tempatnya menuntut ilmu itu terdapat taman hijau. Cukup mampu menimbulkan perasaan damai. Jimin duduk bersandar di batang pohon. Memandang satu-satu sisi taman yang cukup ramai. Siang menjelang sore hari begini, beberapa pelajar memilih mendatangi taman kampus sebelum pulang.

Helaan napas lelah terdengar jelas olehnya. Itu adalah helaan napasnya sendiri. Pikirannya masih berada di sekitar kejadian kemarin. Bahkan hari-hari terdahulu bersama Soonhye kembali terputar. Sialan memang. Lebih sial lagi Jimin menghayalkan sosok Soonhye berjalan menghampirinya lalu memposisikan dirinya tepat di sampingnya.

"Hai, Jimin."

Bahkan suara Soonhye terdengar sangat nyata sekarang. Sadarkan Jimin yang makin menggila dalam kenangannya.

"Jimin, kau baik?"

Sentuhan di bahunya sungguh terasa--tunggu Jimin merasa ada yang aneh di sini.

"Kau Soonhye asli?"

Pertanyaan Jimin mengundang kerutan di dahi gadis itu.

"Apa maksudmu, sih? Ini aku, Soonhye."

Oh, gawat, jantung Jimin meletup-letup bak kembang api. Bisa mati di tempat bila Jimin membiarkan degupan jantungnya kian menjadi. Tanpa ditunda, Jimin lantas bangkit dari sandarannya. Cepat-cepat meraih ranselnya lalu pergi dari hadapan Soonhye.

"Maaf, Soonhye, aku lupa ada janji dengan teman." Dan itu adalah alasan yang dikeluarkannya sebelum berlari meninggalkan gadis itu di tengah kebingungannya.

======

"Ya, Park Jimin, aku ke sini bukan untuk menontonmu melamun begitu!"

Love Talk | MinYoon | BTS | FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang