02

17.7K 549 47
                                    

SHILLA POV

"huftt capek banget badanku" gumam shilla yang sedang membersihkan meja cafe, dan tangan yang satunya lagi memegangi pundaknya.

'Ishh... Selalu saja kalau malam minggu pasti selalu begini, cafe selalu saja semakin rame dan tambah rame pengunjung, jadi tambah capek kan gue' batin shilla mengeluh, dengan shilla yang masih tetap membereskan meja cafe dari piring-piring kotor bekas pelanggan cafe.

Akupun berjalan berbalik ingin menuju dapur untuk menaruh piring dan gelas yang aku bawa ini, sambil mengarahkan pandanganku ke arah salah satu sudut cafe yang ku lihat ada beberapa anak muda yang tengah tertawa dengan terbahak-bahak, seperti ada sesuatu yang sangat lucu sekali yang membuat mereka tertawa seperti itu.

'Hemmmm..... Beruntung banget sih mereka bisa ngumpul-ngumpul sama teman-teman mereka kayak gitu, gak kayak gue yang harus kerja part time kayak gini' batinku yang masih tetap mengeluh.

'Isshh.... Apa sih yang gue fikirin. Tuhan..... Maafkan hambamu ini yang masih selalu kurang bersyukur atas apa yang sudah engkau kasih kepadaku ini' ucap batin shilla lagi dengan tertunduk lesu di dapur, dengan tangan yang sedang mencuci piring bekas pelanggan tadi.

"Aiiissshh... Ayo shill, semangat!!" ucapku menyemangati diriku sendiri dengan menggenggam kedua tanganku dan mengangkat separuh tanganku ke atas.

"Shilla,lo kenapa sih? Kok ngomong sendiri kayak gitu?" ucap naya teman kerjaku di cafe itu, yang hanya ku jawab dengan cengiranku.

"Jangan-jangan, ini efek dari kelamaan lo jomblo,mangkanya jadi aneh gitu lo nya." tebak naya dengan menyipitkan ke dua matanya.

"Apaan sih lo nay, orang dari tadi gue nyuci piring, gak ngomong sendiri kok." kataku sambil sedikit memajukan bibirku.

"Yeeee..... Da ketahuan juga,masih aja ngeles kayak sopir bajai lo shil. Mangkanya jangan kelamaan jomblo dong lo. Jadi rada aneh kan lo kalau udah malming gini." cibir naya sambil memberikan Nampan yang berisikan 1 gelas minuman ke gue.

"Shill.... Bawa pesenan ini ke meja nomor 7 ya?!" perintah naya.

"Kok gue?? Kenapa gak lo aja,lagian gue juga masih belum selesai nyuci nih" kataku, yang di jawab naya dengan "udah,biar gue yang lanjutin, lagian pesenan di meja nomor 7 itu maunya yang nganterin pesenannya tu lo."

"Hah??! Kenapa?" tanyaku dengan reflek membelalakkan mata dan membuka mulutku.

"Udah kayak ikan koki lo, kalau kayak gitu." -naya

"Hah? Kookie?, jeon jungkook bias gue yang di BTS itu maksud lo?" -shilla

"Hatdeehh... Lo tu yah tetep gak berubah,masih aja suka nyangkut pautin segala sesuatunya dengan BTS. Dasar fungirl." cetus naya dengan memutar bola matanya malas. Yang ku jawab dengan senyum yang ku manis-maniskan, dan berlalu menuju meja nomor 7.

----------

"Oh good" shilla kaget ketika sudah berada di meja nomor 7 tersebut, karena di sana sudah ada randy and the geng, teman satu sekolah shilla di pelita harapan.Hampir saja gelas yang di bawa shilla beserta nampannya itu jatuh ke lantai.

"Emmm.. Ma-maaf mas permisi, ini minumannya." shilla berniat berlalu meninggalkan tempat itu secepatnya.

Tapi tak di sangka, delon teman randy yang duduknya sejajar dengan shilla yang sedang berdiri itu pun, langsung menahan lengan shilla dengan cepat, yang membuat shilla kaget seketika.

"Eh, mau kemana?! Buru-buru banget lo." ucap delon menahan lengan shilla.

"E-emangnya kalian mau a-apa lagi? Tugasku kan udah selesai buat nganterin minuman i-itu ke kalian." ucap shilla dengan menundukkan kepalanya.

When Hate To Be Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang