05

10.3K 400 12
                                    

RANDY POV

Gue bangun jam 6 pagi, memulai aktifitas gue dari mandi lalu kemudian makan. Gue heran, kenapa gue semangat banget hari ini, dan lagi nggak seperti biasanya gue bangun di jam sepagi ini.

Bi siti yang sedari tadi sedang menata peralatan makan di atas meja itupun, menatap gue dengan tatapan yang terliha heran. Gue risih dong di tatap kayak gitu.

"Bi siti ngapain sih ngeliatin aku kayak gitu?" tanyaku dengan nada sopan. Karena selama ini bibi lah yang merawat  gue sedari kecil disaat papa mama gue sibuk kerja.

"Bibi cuman heran aja den, kok tumben aden bangun dan sarapan sepagi ini. Padahal biasanya kan bibi yang bangunin aden mati-matian." jawab bi siti yang kini sedang menuangkan susu ke gelas gue.

Gue diam, nggak bisa menjawab pertanyaan bi siti. Karena jujur, gue juga nggak ngerti dengan apa yang gue lakuin, bangun sepagi ini dan ingin secepatnya berangkat sekolah.

"Shilla udah berangkat sekolah belum ya...?!" batinku bertanya-tanya.

"Ngapain gue jadi mikirin dia mulu sih." gumamku sambil mengusap wajahku frustasi.

Bi siti menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, karena heran melihatku yang berbicara sendiri. "Mikirin siapa den?" tanya bi siti.

Gue kaget karena pertanyaan yang di lontarkan bi siti. "Hah?!!"

"Eh, atau jangan-jangan.... Aden lagi mikirin pacarnya ya..?" tebak bisiti.

"Pacar darimana, cewek aja aku nggak punya bi. Bibi aneh-aneh aja deh." sahutku dengan menormalkan sikapku yang sedang salah tingkah.

"Masak sih den...?" tanya bi siti nggak percaya. "Padahal kan aden ganteng gitu, masak nggak ada yang mau ... Bibi nggak percaya." sahutnya dengan menyipitkan matanya.

"Aduhh bi... Ini masih pagi.. Nggak usah kepo deh." gue menghentikan rasa keingin tahuan bi siti yang nggak akan ada habisnya kalau gue ladenin.

________________________

Randy memarkirkan motor ninjanya dan beranjak menuju kelas, sambil mengedarkan arah pandangannya kesekeliling sekolah untuk mencari keberadaan shilla yang akan menjadi pembantunya selama seminggu.

Setelah melihat ke sekeliling sekolah, randy masih belum juga menemukan keberadaan shilla.

"Ck,jangan-jangan dia bohongin gue, dan mencoba kabur dari gue." gumam randy berdecak sebal.

Randy duduk di bangkunya dengan berbagai pertanyaan tentang shilla yang berkecamuk di fikirannya.

"Ck, kalau gue punya nomer hp dia, pasti lebih gampang buat nyari tahu keberadaan dia. Bego banget sih gue."  fikir randy dalam hati.

"Woi..... Bro....  Lagi mikirin apa'an lo? Mikir jorok ya??....." tebak delon yang baru tiba bersama raka dan boby.

"Ck, emang gue itu lo, yang setiap hari suka mantengin situs xxx sambil megangin juniornya." sindir randy ke delon dengan berdecak sinis.

"Eh anjing ya lo, mulut lo kok suka bener sih." ucap delon cengengesan. Dan siswa yang lain di kelas hanya menatap mereka dengan pandangan yang tidak bisa di artikan.

"Eh si bego, nggak tau malu. Lo nggak liat tu anak-anak pada liatin lo berdua goblok." sahut boby sambil menoyor kepala delon dan randy.

"Ya allahh..... Maafin telinga raka yang udah nggak suci gegara omongan manusia laknat macam mereka ini ya allaahh.." ucap raka memohon sambil mengangkat kedua tangannya seperti sedang berdoa.

Dan seketika itu randy,delon, dan boby, menjawabnya dengan nada mencibir.

"Gila lo??"    - randy

When Hate To Be Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang