Part 3

209 29 0
                                    

Dentuman bola basket menggema di lapangan kecil, dua anak dengan rambut yang basah oleh keringat tidak henti – hentinya saling berebut bola warna oranye sambil berusaha memasukkannya ke dalam ring.

“Ya! Kau harus sering – sering bermain basket supaya tubuhmu itu bisa lebih tinggi,” Ucap Hoseok sambil terus memantulkan bola basket. Di belakangnya, Jimin masih berusaha keras untuk merebutnya.

“Lihat saja sampai tubuhku lebih tinggi darimu suatu hari nanti.”

GRABB

Akhirnya Jimin berhasil mengambil alih bola yang tadi dipegang oleh Hoseok lalu berlari menuju ring dan...

Seperti yang diduga sebelumnya. Tingginya tak sampai.

“Jangan hanya tumbuh ke samping, tumbuhlah ke atas juga.”

“Sialan !” Umpat Jimin pada Hoseok yang kini tengah tertawa sambil berjalan menuju tempat duduk di pinggir lapangan.

“Ini!” Hoseok menyodorkan handuk kecil pada Jimin.

“Gomawo,” Jawabnya seraya mulai mengelap keringatnya sambil meneguk air mineral.

“Ah ya, aku lupa kalau tadi aku membeli kue mochi. Semoga saja masih hangat.”

Ouwh... lihat lah betapa mata Jimin tengah berbinar saat ini. Bayangan kue mochi yang lezat membuat air lurnya menetes.

“Eits... kau harus diet. Lihatlah pipimu sudah setembam kue mochi,” Ucap Hoseok sambil menaruh sekotak kue mochi itu dalam dekapannya.

“Aaaa Hyung... aku juga mau itu,” Rengek Jimin berusaha merebut kue dalam dekapan Hoseok.

“Andwae... ini bisa membuatmu semakin gemuk !”

CEK

“Haha dapat !” Jimin berhasil merampas sekotak kue mochi dan kini ia tengah menatap kue berwarna merah muda. Tanpa aba – aba lagi ia masukkan kue itu ke dalam mulutnya dan membuat pipinya mengembung besar.

“Aigooo haruskah aku memanggilmu mochi ? kau sungguh seperti kue mochi saat ini.”

Tak peduli dengan perkataan Hoseok, Jimin terus saja melahap kue mochi kesayangannya. Merasa terabaikan, Hoseok akhirnya menyerah dan memilih untuk juga merasakan kue yang menjadi bahan rebutan tadi.

“Hmmm ini sangat enak,” Ucap Hoseok dan Jimin sambil terus melahap kue mochi.

***

“Hyung... kau bilang akan ada latihan bersama temanmu. Apa kau masih tidur ?”

Taehyung berada di balik pintu, masih ragu untuk langsung membukanya. Karena ia juga masih belum terlalu mengenal kakak tirinya ini. Siapa tahu Hoseok akan menjadi singa jika ada orang asing yang masuk ke kamarnya tanpa ijin.

“Orang asing ? aku kan adiknya.” Ucapnya percaya diri. Ya, bukankah adik tiri juga merupakan seorang adik.

CEKLEK

Taekhyung memutuskan untuk langsung masuk ke kamar Hoseok dan ia mendapati seseorang yang tengah tidur dalam posisi yang aneh.

“Apa ia terlalu lelah sampai pose tidurnya saja buruk sekali. Huh..”

Taehyung melihat ke sekiling “Berantakan sekali mejanya,” Ujarnya lalu mulai mendekat untuk membereskan barang yang berserakan.

“Dia bahkan membiarkan vitaminnya masih terbuka. Haha dia punya vitamin yang sama denganku rupanya.”

It Hurts Me [ ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang