Part 5

166 27 0
                                    


Saat ini, Taehyung tengah menatap foto Jimin yang berada di samping abunya. Pikirannya kalut, ia bimbang dan terus menimbang – nimbang keputusannya. Tentang apakah ia akan mengatakan ini atau tidak. Ia berpura – pura menganggap bahwa Hoseok sudah pergi meninggalkannya. Padahal dari pantulan kaca, masih bisa ia lihat dengan jelas pantulan Hoseok berdiri dengan tegak di belakangnya.

“Jimin...” Ucapnya ragu.

“Kau pernah bercerita padaku kalau kakakmu itu jago menari. Sungguh aku terkejut ketika kau berkata J-Hope adalah kakakmu. Dan sekarang ia malah menjadi kakakku. Hahah dunia memang sempit ya.”

Perkataan Taehyung membuat Hoseok terbelalak. Ia yang sudah menutupi semuanya dengan rapi, berharap tak ada keluarganya yang tahu bahwa ia masih menari, terutama dari Jimin. Malah Jimin sendiri yang mengetahui rahasianya.

“Kau juga bilang kalau kakakmu sering mengkonsumsi obat yang ia bilang itu adalah vitamin. Lalu kau sering curhat padaku dan menanyakan bagaiman acara mengeluarkan kakakmu dari pengaruh obat itu, namun kau masih belum menemukannya.”

Apalagi ini? Kenapa Taehyung membicarakan obat itu? Dan Jimin? Apa ia mengetahuinya? Ah rasanya kepala Hoseok semakin pusing dengan apa yang terjadi kali ini.

“Kau sangat berharap kalau kakakmu berhenti mengkonsumsi pil itu, bukan? Kakakmu juga sudah bilang pada eommanya yang juga eommaku bahwa dia akan berhenti. Tapi apa? Dia masih sering memasukkan pil setan itu dan membiarkan halusinasi merajai otaknya.”

“Taehyung !”

“Tapi tenang saja, aku akan membantunya. Dan aku pastikan dia tak akan lagi membuatmu sakit di sana. Kau pasti tengah kesakitan karena hyungmu ini sering menangisimu. Aku akan mencoba untuk membebaskanmu dari rasa sakit itu dan juga aku akan mencoba membebaskan Hoseok hyung juga. Doakan aku ya !”

“Apa yang kau tahu ?” Kini suara Hosoek melemah. Ia tak habis pikir semua yang ia sembunyikan ternyata telah terbuka. Taehyung mengetahui semuanya. Dan ia juga menyinggung sedikit tentang Jimin yang tak pernah ia ketahui. Dan kini ia menuntut penjelasan.

Hoseok dan Taehyung kini berada di di tepi danau. Mereka duduk di kursi kayu sambil menatap kosong ke depan. Mereka berkutat dalam pikiran masing – masing. Hingga Taehyung memberanikan diri untuk memecah keheningan.

“Pernah mendengar cerita tentang orang yang sudah tiada, Hyung ?”

Hening

“Orang bilang, selama masih ada yang belum merelakan kepergiannya, orang itu akan terjebak dalam sebuah tempat. Ketika ada orang yang meneteskan air mata untuknya maka si jasad akan merasa berdosa. Karena perasaan itu, rasa sakit akan menyerang tubuhnya. Ia juga tak akan bisa keluar dari sana sebelum keinginan terdalamnya tercapai.”

Hening

Bukannya tak mendengar perkataan Taehyung, namun ia memilih untuk tetap diam.

“Aku yakin Jimin masih terjebak di tempat itu. Sendirian.”

Hoseok masih tenggelam dalam pikirannya.

“Keinginan Jimin adalah membuatmu keluar dari halusinasi bodohmu itu. Orang yang masih menangisinya dan tidak merelakan kepergiannya adalah dirimu. Apa kau akan terus membiarkan Jimin kesakitan seperti itu ?”

“Molla...” Akhirnya Hoseok membuka suara.

“Aku juga merasa kehilangan karna dia sahabatku. Tapi aku tahu berlarut dalam kesedihan akan semakin__” Ucapannya terpotong.

“Kau tidak tahu apa yang terjadi !”

Taehyung terkejut dengan bentakan yang ia dapat. Apakah tadi Hoseok membentaknya ?

It Hurts Me [ ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang