Prolog

43 2 0
                                    

"AULIAAAA!!!" teriak kedua perempuan yang sedang berdiri kira kira 3 meter di depanku. Masih pagi sudah disambut dengan suara cempreng mereka. Kedua perempuan itu adalah sahabatku, mereka bukan sahabat baruku, mereka adalah sahabat sejak aku masih duduk di bangku SMP, entah bagaimana bisa kami akhirnya satu sekolah lagi. Oiya, hampir saja aku lupa, namaku Aulia Adelina dan kedua nama sahabatku adalah Lintang Clarissa dan Fathya Anastasya.

Tanpa berpikir panjang aku pun menghampiri mereka berdua.
"Lo berdua udah nunggu lama ya?".
"Iya anjir, lama bangeeetttt!" kata Lintang dengan memasang muka serius.
"Yah, maaf deh tadi macet".
"Yaelah bercanda doang ul hahahaha" kata Fathya sambil tertawa.
"Yaudah yuk ke kelas!" ajak ku kepada mereka berdua.

Sesampainya di depan pintu kelas
X-2 aku dan kedua sahabatku ini langsung di sambut oleh segerombol badboy kelas kami, panggil saja Akbar, Kevin, Rakha, Devan, Fabian, Haykal, Dhika dan Renno. Mereka dan kami berteman, bisa dibilang lebihnya hanya sebatas sahabat, karena memang kita sering berpergian bersama dan melakukan hal hal konyol bersama. Senang bisa kenal dengan mereka, mungkin hampa rasanya jika tidak ada mereka, kebetulan mereka juga satu sekolah saat kami masih SMP. Kalau kami ditanya beruntung atau tidak?Mungkin, iya kami tergolong perempuan beruntung mendapatkan sahabat seperti mereka, nakal tapi tidak se-brengsek badboy badboy lainnya.
"Ehhhh Auliaaa" dia, cowok berambut kriting yang sedang menggunakan sweater berwarna hitam polos, namanya Rakha.
"Gue gak disapa nih?" kata Fathya sambil memasang wajah cemberutnya.
"Iya dehh, Pagii Fathyaaa, Lintang mau di sapa juga gak?" kata Rakha sambil sambil melirik Lintang dengan tatapan hangat di sertai dengan senyum tipisnya.
"Gak usah, makasih" jawab Lintang datar, Padahal di dalam hati kecilnya dia sedang berteriak kegirangan.
"PAGII RAKHAAAA!!!" kata ku dan Fathya dengan kompak.

Waktu pelajaran pertama pun dimulai. Entah kenapa mataku tidak bisa berenti menatap punggung cowok yang duduk di depan serong kananku ini. Dari awal aku masuk di sekolah ini, aku tidak pernah bisa berhenti memandangnya. Tidak ada satu pun yang special tentang dirinya, hanya cowok badboy yang tidak perduli dengan penampilannya saat berada di sekolah, dia juga di cap playboy tingkat atas, entah bagaimana aku bisa terpukau dengan sosok cowok yang sudah jelas jelas di cap sebagai playboy itu. Tanpa ada yang tahu termasuk Lintang dan Fathiya, aku selalu memperhatikan tingkahnya dari dia tersenyum, bercanda dengan teman temannya dan tingkah yang membuat semua orang jengkel terhadapnya. Perasaanku terhadapnya selalu tumbuh saat melihat senyum manisnya, tapi aku tidak pernah tau perasaan apa yang aku simpan untuknya. Mungkin hanya sebatas kagum, atau aku memang benar-benar mencintainya, tapi aku harap aku hanya mengaguminya.

My MistakesWhere stories live. Discover now