Dua

27 1 0
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul lima sore tetapi langit masih memperlihatkan kecerahannya, aku merasa membenci hari ini karena kejadian siang tadi di sekolah, aku malu, aku panik, perasaanku campur aduk tidak tahu mengapa, yang aku pikirkan hanya ingin pergi dari hadapannya. Mungkin dengan sedikit berendam dapat menetralkan pikiran ku ini dan aku memilih untuk mandi.

Setelah beberapa menit aku selesai memanjakan tubuhku, aku pun bergegas untuk keluar dari kamar mandi. Saat aku sedang menyisir rambutku, tiba tiba ponsel ku berdering menandakan ada seseorang yang menelfon ku namun aku tidak mengenali nomer tersebut. Aku pun memilih untuk menghiraukannya karena jaman sekarang modus penculikan bermacam macam, dan aku memilih untuk berhati hati karena aku anak perempuan satu satunya di keluarga ku.

Tiba tiba aku mendapatkan notifikasi permintaan teman.
"Sultan added you as a friend"
dan aku pun langsung mendapatkan notifikasi chat darinya.
"Segitu sombongnya sampe telfon dari gue gak di angkat?".
Aku pun terkejut dengan notifikasi darinya.
"Itu nomer dia? Lah? Dapet nomer gue dari mana lagi tu anak? Perasaan gue cuman ngasih id line dah?" Berbagai macam pertanyaan pun menghantui pikiranku.
"Itu nomer lo? Dapet nomer gue dari mana?" Aku pun membalasnya sedatar mungkin.
"Yaelah hahahaha, Sultan gitu loh! Apa sih yang Sultan gatau! Save nomer gue yaa. Siapa tau lo butuh gua hahaha".
"Yayaya".

Setelah sepuluh menit kemudian, aku pun mendapat telfon dari nomer yang familiar, yap nomer yang tadi menelfonku. Aku pun mengangkatnya dengan setengah hati.
"Halo?" kata cowok itu di sebrang sana.
"Ya, halo"
"Gue lagi di cafe daerah kuningan nih"
"Lah terus kenapa bilang ke gue?" kata ku dengan sedikit sinis.
"Yaa gapapa biar lo ga khawatir nanyain gue dimana hahahaha"
"Apaansi geer banget sih lo jadi orang!"
"Ehh iyaiya, jangan marah dong. Besok berangkat bareng yuk? gue jemput, mau gak?"
"Baru aja kenal, udah langsung ngajak bareng aja, gila lo ya? mau jadiin gue biang gossip?"
"Kenalan sih emang baru, tapi gue udah tau lo dari awal masuk sekolah. Gossip? peduli amat neng."
"Gak nanya."
"Ihhh cantik cantik galak."
"Bodo."
"Yaudah, gue tunggu sampe lo bilang mau"
"Yayayaya"
"Yaudah, besok gue telfon lagi ya. Udah malem, tidur gih takutnya besok kesiangan, night ull"
"Yaa, night"
Aku pun menutup telfonnya.

Aku tersenyum tipis, seketika aku mengingat kejadian tadi siang, lalu percakapan tadi, perasaan ini menjadi aneh. Ah konyol, kenapa tiba-tiba aku memikirkan tentangnya? ishh, aku pun membuyarkan pikiranku sendiri.

My MistakesWhere stories live. Discover now