4

8.2K 880 73
                                    

(sebelumnya jangan lupa tekan ikon bintang di bawah ya 😊✨) - author

Hari minggi yang udah jina tunggu-tunggu akhirnya datang juga, sebelum hari ini jina dan mark memang sudah serinh melakukan percakapan menggunakan line mereka, bahkan bisa dibilang hampir tiap malam mereka tidur larut hanya untuk membicarakan hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting, tapi hal ini juga yang membuat keduanya jadi lebih dekat.

drrrtt drttttt drttttt

Hp jina bergetar menandakan adanya telpon yang masuk.

"Halo jina"

"Iya mark kenapa? "

"Gue udah di depan rumah lo, lo udah siap?"

"Oke tunggu ya, bentar lagi gue keluar"

"Jangan lama lama ya gue sama temen gue masalah nya nggak enak juga kalo dia ikutan nunggu"

"Okeee"

Jina memutuskan sambungan telpon dan segera bergegas keluar rumah, pastinya izin kepada kakak nya sebelum dia meninggalkan rumah.

"Hai mark, temen lo mana? Gue mau kenalan dulu deh haha" sapa jina

"Ada tuh di kursi belakang" mark nunjuk jok kursi belakang


Jina terlihat kaget lantaran teman yang di maksud oleh mark tak lain dan tak bukan adalah lee taeyong.




Ya tuhan










Jina kehabisan kata-kata








Tidak ada yang spesial di antara mereka, dan seperti biasanya di tengah tatapan mereka selalu ada arus listrik yang kelihatan mampu menyetrum keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang spesial di antara mereka, dan seperti biasanya di tengah tatapan mereka selalu ada arus listrik yang kelihatan mampu menyetrum keduanya.

"Tiway?" kata jina kaget

"Iya gue kenapa? ga suka?" jawabnya kasar

"ga gitu sih, kirain temennya mark siapa, kalo tau yang dibawa lo sih gue ogah ikutan" gerutu jina

"Udah dong berantem nya" mark berusaha melerai jina dan taeyong

"Yauda iyaa, btw jalan kemana kita?" jawab jina mengiya-kan

"Liat aja nanti ya" jawab mark sambil mengelus kepala jina

Taeyong yang memandang kejadian di depan matanya itu pun langsung menunjukan ekspresi marahnya, lantaran dia sedikit membenci hal-hal romantis karena hal itu akan membuatnya teringat akan masa lalunya.

Setelah mereka sampai di tempat tujuan, jina turun dibantu dengan mark yang membukakan pintunya.
Ntah kenapa dari tadi jina selalu menggandeng tangan kanan mark sehingga taeyong hanya akan berjalan di belakang mereka ataupun samping mereka tapi terlihat sangat asing.

𝐬𝐨𝐧𝐠𝐨𝐧𝐠 - 𝐥𝐭𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang