FILE 4 : TEKA-TEKI

386 83 2
                                    

"hallo, ini siapa?"

"aku butuh bantuanmu !"

Suaranya tak asing bagiku, suaranya seperti seorang gadis yang ada di kelasku tapi aku belum yakin dia siapa.

"ini siapa ya ?"

"oh iya aku lupa ngasih tau kamu Rio, aku putri yang sekelas sama kamu di 8F sekarang, aku butuh bantuan kamu soalnya akhir-akhir ini aku ngerasa di ikutin sama seseorang"

'oh' Aku tahu dia siapa sekarang, ia adalah putri sang ratu gosip di sekolah.

"ohh, putri. Gimana kalu kita ketemuan aja biar semuanya jelas"

"oke, 30 menit dari sekarang kita ketemuan di cafe Latena. Tenang aja aku yang traktir"

"oke"

'tut' Aku langsung menutup telepon itu dan bergegas mandi. Ketika aku hampir siap ternyata aku kehilangan jaketku. Aku mencari jaketku ke setiap tumpukan baju dan gantungan baju bahkan sampai penjuru rumah. 'sial!' aku baru ingat jaketku ada di loundry. Ya sudahlah tak apa aku keluar dari tanpa jaket, lagian jarak cafe latena tak terlalu jauh dari sini.

Despacito queiro respirar tu cuelo despacito

Handphone-ku tiba-tiba berbunyi, ternyata ada telefon masuk dan aku langsung mengangkat-nya.

"Rio kamu dimana?, aku udah di latena nih"

"iya aku lagi di jalan, tunggu aja"

Teleponku langsung di tutup putri, aku harus berbohong karena jika aku mengatakan masih di rumah ia pasti akan memarahiku.

Aku bergegas keluar kamar dan segera berjalan menuju cafe Latena. Udara dingin seketika merasuki tubuhku tanpa permisi. Awan mulai mendung dan langit berubah kelabu. Aku berjalan dengan tangan yang di lipat dada.

Setelah 10 menit aku berjalan kaki, akhirnya aku sampai di cafe Latena. Aku masuk ke sana dan melihat lihat ke sekitar, tapi aku tidak menemukan putri. Aku pergi ke lantai 2 dengan menaiki tangga. Mataku langsung tertuju pada gadis yang memakai jaket merah yang terlihat sangat mencolok diantara orang-orang yang berpakaian formal di sana.ternyata itu putri, ia sedang melamun ke arah jeldela.

"udah lama nunggunya?" ucapku dengan pelan, tiba-tiba ia menatapku kaget

"ihh, lama banget sih!, aku udah nunggu 15 menit disini" ucapnya dengan sedikit agak marah

"maaf maaf.." ucapku dengan memohon. Aku langsung menarik kursi dan duduk di depanya "jadi gimana?"

"bentar-bentar, mending kita pesen makanan dulu ajah"

Putri mengankat tanganya dan memanggil pelayan. Ia memesan kentang goreng dan jus alpukat, sedangkan aku hanya memesan steak sapi dan expresso. Setelah makanan datang kami pun melanjutkan obrolanya sambil makan pesanan kami masing masing.

"jadi gini, akhir-akhir ini aku sering banget sial contohnya, buku tugasku hilang, tas kebasahan, flashdisk ilang, laptop kena virus. Terus aku sering ngerasa di ikutin seseorang dari belakang. Aku ngga berani lapor polisi, soalnya aku ngga punya bukti apa-apa. Aku minta bantuan kamu soalnya kamutuh udah kaya detektif di sekolah, kamu pernah ngungkap pelaku pencurian hp riska, kamu berhasil nangkep copet sekolah yang pernah juga nyopet dompet aku. Aku percaya sama kamu, kamu bisa ngungkap sebenernya aku di ikutin atau ngga."

"hmmm... itu kejadiannya udah berapa lama?"

"sekitar 1 minggu yang lalu"

"oke kita buat rencana sekarang. Lusa kan hari Minggu, kamu sama temen-temen kamu pergi jalan-jalan ke alun-alun kota. Nanti aku ikutin kamu dari belakang. Aku mau ngepastiin si penguntit itu ada atau ngga"

"oke, nanti aku ngajak temen-temen aku buat jalan-jalan ke alun-alun. Nanti aku barain kamu lewat line"

"sip, kalau ada hal yang janggal segera hubungi aku yah"

"siap 86"

Aku harus bersiap untuk lusa, karena mungkin itu adalah hari yang panjang dan berat. Akupun segera menghabiskan makananku dan berpamitan dengan putri karena hari mulai gelap.

"aku pulang dulu ya, udah mau malem nih"

"iya hati-hati di jalan" ucapnya dengan tersenyum

Saat aku sedang berjalan menuju apartemen tiba-tiba aku melihat seseorang yang sedang berdiri di belakangku. Ia memakai jaket hitam hoodie dan berdiri menatapku sekitar 10 meter, Aku mengabaikanya mungkin itu hanya orang lain yang kebetulan lewat.

Hujan pun turun tiba-tiba, aku melihat ke arah orang yang memakai hoodie itu, tapi dia sudah menghilang entah kemana. Aku berlari menuju apartemenku dan langsung masuk kamar. Tiba tiba teleponku berbunyi dan aku segera mengankatnya.

"Jika kau tidak ingin Putri terluka kau harus memecahkan kode yang aku berikan. Aku memberimu waktu 7 menit dari sekarang"

'tut' ia langsung mengakhiri teleponya. Dan 2 detik kemudian ada sebuah SMS dari nomor yang sama.

"QRCNA UBGRY ZVYRAVN. Mari kita lihat, apakah sang iblis itu menepati janjinya"

Aku sangat bingung. Siapa dia dan kenapa dia membuat permainan ini. Apakah ini cuman iseng atau mungkin serius. Kenapa dia mengancam keselamatan putri? Kami baru saja bertemu beberapa menit yang lalu.'sial' aku sangat bingung sekarang. Tapi aku dengan mudah memecahkan codenya itu artinya adalah 'depan hotel milenia' itu di tulis dengan sandi AN tapi aku tidak mengerti tentang janji iblis itu. Tunggu, aku harus segera ke hotel milenia sekarang, mungkin dia tidak bercanda.

Aku mengambil sepedaku dan langsung melesat menuju hotel milenia. Jaraknya sekitar 200 meter dari apartemenku, butuh waktu tiga menit untuk menuju kesana untung saja hujan tadi hanya sekilas, tapi karena hujan tadi jalanan menjadi sedikit agak licin.

Waktuku 30 detik lagi, aku sudah bisa melihat hotel milenia dari jauh. Aku melihat putri sedang berjalan di depan hotel itu dengan santai. Karna jalannya licin tiba-tiba ban sepedaku tergelincir dan aku terjatuh dengan keras. Tubuhku menabrak tong sampah dengan keras yang ada di pinggir jalan dan sepedaku menabrak pohon yang ada di pinggir jalan. Aku tergeletak di jalan dan melihat ke arah jam tanganku. Waktunya 5 detik lagi, aku berdiri dengan kaku, munkin kedua kakiku dan punggungku cedera.

"PUTRI...!!!! minggir, minggir dari jalan, sekarang juga!!!" aku mencoba berteriak memanggilnya, ia meloleh ke arahku dengan heran. 'sial' waktunya sudah habis. Tiba-tiba mobil box melaju dengan kencang dan menabrak Putri tepat di depan mataku. Aku sangat kaget dan terpaku sesaat.

"waktumu habis detektif"

Suara itu terdengar dari belakangku, suara yang sangat meyeramkan sampai aku merinding mendengarnya. Ketika aku menoleh ke belakang, aku hanya melihat jalan kosong tidak ada satu orangpun di sana.

Bersambung.


***

jangan lupa ya votenya kalau udah beres baca, biar tambah semangat ngelanjutin ceritanya ^^


Detective Rio : Stalker Psikopat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang