FILE 8 : Surat

305 60 4
                                    

Ya, aku hampir tidak percaya apa yang sedang terjadi. Semua ini seperti sebuah permainan seseorang dan aku hanyalah player-nya.

Oh ya, jika aku sudah mengetahui si penguntit itu apa yang akan aku lakukan ? melapornya ke polisi ? melaporkanya ke kepsek ? atau, menghabisinya. Jika aku menghabisinya lalu apa bedanya aku denganya.

Ya, aku harus meminta bantuan Anna untuk membantu rencanaku yang selanjutnya karena akan berhubungan dengan system komputer yang aku kurang mengerti, dan Anna adalah orang yang tepat untuk melakukan recanaku ini.

****

"so, whats the plan ?"

"tumben pake bahasa inggris"

"ya, aku lagi ngebiasain diri buat nanti SMA di Australia"

"ohh.., aku juga masih bingung sih sebenernya. Tapi untuk sekarang kita coba meretas handphone-nya si Sindi"

"hah ?, kenapa sindi ?"

"dia waktu tadi siang pas mau pelajaran IPS tiba-tiba ngejerit dan bikin alibi dan pas dia, bla... bla... bla..."

"oke, itu bisa diatur, jadi kapan kita beraksi ?"

"sekarang aja"

17:47 Di rumah Anna. Tentu, ia sekarang sedang sibuk dengan laptopnya, dan begitupun dengan aku yang sibuk dengan catatan kecilku tentang kasus ini. Tak perlu waktu lama untuk Anna meretas sebuah keamanan Handphone-itu.

"nih udah beres" Anna mempersilahkanku untuk melihat laptopnya

Aku melihat apa yang ada di sana, tapi tidak ada yang mencurigakan sejauh ini. Jadi mungkin mereka berkomunikasi lewat surat atau semacamnya, jika benar begitu aku yang harus menanganinya langsung.

"ngga ada yang mencirigakan nih"

"masa ?, coba cek lagi deh"

"ngga, bener nih ngga ada yang mencurigakan. Tapi kayaknya mereka berkomunikasi dengan cara lain"

"Bisa jadi. Oh ya, kamu belum nunjukin surat asli si Sindi itu"

"oh iya, nih liat"

AKU ADALAH X YANG SELAMA INI MENGUNTITMU JIKA KAU SADAR. AKU INGIN KAU MENGAWASI RIO ANGGARA UNTUKKU. JIKA KAU TIDAK MELAKUKANYA AKAN BANYAK HAL BURUK YANG TERJADI PADAMU DAN JIKA KAU MEMBERITAHUKAN INI KEPADA ORANG LAIN MAKA HAL BURUK JUGA AKAN TERJADI PADAMU DAN TEMAN MU

"jadi kamu pikir si penguntit dan si psikopat itu orang yang sama ?

"iya, cepat atau lambat pelakunya pasti aku tangkap"

"kenapa kamu ngga laporin ini ke kepsek ?"

"aku belum punya bukti yang kuat buat ngeyakinin sekolah, jadi aku sekarang lagi nyari bukti-bukti yang kuat untuk kasus ini. kali ini aku ngga bakal ceroboh, ngga akan ada orang yang terluka, jikapun ada itu aku"

****

15:18. Hari ini lapangan cukup ramai, aku bersantai sambil menonton aktifitas para siwa yang sedang berolahraga di lapang, tidak ada yang aneh hanya ada yang bermain futsal, badminton, kejar kejaran, dan beberapa aktifitas eskul.

Pada arah jam 11 ada orang yang bertingkah aneh, ia seperti sedang menguntit seseorang, orang itu ada di tembok sebelah uks. Sepertinya ia sedang menguntit orang-orang yang sedang duduk duduk di depan uks, tapi ada lebih dari 4 orang disana.

Aku mulai tertarik, mungkinkan dia adalah si penguntit psikopat itu ?. akupun mendekat sambil terus mengawasi orang tersebut. Reza ? orang itu adalah Reza, oh sial. Ia mencatat di sebuah buku kecil, lalu ia menaruh sebuah amplop di dekat tong sampah. Sekarang aku duduk di pinggir lapang dekat UKS agar bisa lebih detail mengamatinya. Oh sial, ia hampir melihatku, aku sontak memalingkan pandangan ke lapang dan berpura-pura bermain hand phone. Saat aku lihat kembali Reza sudah tidak disana dan orang yang sedang duduk-duduk di uks mulia berdiri, sepertinya mereka mau pergi.

Aku melihat ke sekitar memastikan dia sudah pergi. Aku melihat Reza berjalan ke arah gerbang keluar sekolah, sekarang kesempatanku untuk melihat surat itu. Aku berjalan pelan menuju lokasi surat itu di simpan.

Aku berhasil menemukan surat itu lalu membuka isinya, tak ada waktu untuk membacanya, aku langsung memfotonya lalu pergi keluar gerbang.

Saat di jalan aku langsung membuka hand phone-ku dan segera membaca isi surat tersebut.

Aku adalah orang yang menguntitmu jika kau sadar. Aku mau kau memasukan bubuk yang ada di dalam botol kecil yang aku simpan di atas lemari obat di uks ke gelas yang akan di minum Rio Anggara besok. Aku akan membuatnya cedera lalu masuk UKS dan kau langsung berikan gelas yang sudah ditaburi bubuk dari botol kecil itu. Jika tidak kau akan menyesal tidak melakukanya dan jangan juga beritahu orang lain tentang ini

Hah?, surat itu membuatku memutar balik ke sekolah. Bagaimanapun aku harus bisa masuk ke UKS sekarang entah itu pura-pura pusing atau apa yang penting aku harus cepat. Tunggu aku harus membeli gula terlebih dahulu untuk mengganti isi botol kecil itu dan menaruh tasku di kelas untuk membuat uks kosong.

"Tolong cepat aku udah ngga kuat pusing" ucapku sambil memegang kepala, anak PMR itu terdiam sebentar dan mempersilahkanku untuk tiduran di UKS.

Seperti biasa aku ditanya beberapa pertanyaan ringan seperti, sudah makan ? sudah minum obat? Dsb. Aku hanya mengangguk saja saat itu sambil berfikir bagaimana aku bisa mengambil botol kecil itu.

"oh ya, bisa ambilin tas aku ngga di kelas 8-F ? Sorry ya aku ngga kuat"

"iya bentar ya jangan kemana-mana"

Setalah beberapa detik ia pergi aku langsung mengecek ke atas lemari obat dan ternyata memang ada botol kecil disana. Aku segera memfoto stiker botol tersebut lalu memasukan isinya ke dalam pelastik kecil lalu menggantinya dengan gula yang tadi aku beli. Aku langsung kembali ke tempat tidur dan memasang muka pusing.

"nih tas nya aku simpen di deket ranjang"

"iya makasih ya"

Setelah beberapa belas menit aku tiduran, akhirnya akupun memutuskan untuk pulang saja, dan si anak PMR itupun kelihatanya tidak mencurigaiku. Aku langsung pulang kerumah setelah itu.

17:03. Sekarang waktunya untuk melihat apa sebenarnya botol kecil itu. Botol kecil itu bernama Acetyl-digosin, berfungsi untuk membantu lemah jantung

Digotan : memperbaiki fungsi jantung sehingga berdetak lebih pelan dan lebih keras, demikian juga dengan peredaran darah akan menjadi lebih baik

Peringatan : obat-obatan yang mengandung Glykosiden, yang memengaruhi kinerja jantung bisa beraksi terlalu keras jika terjadi gangguan penyerapan mineral atau karena kombinasi dengan obat-obatan lain. Dosis berlebih dapat menyebabkan kematian. Jika terjadi efek samping, seperti mual, muntah-muntah, gangguan pengelihatan, halusinasi, irama jantung tidak normal, segera hubungi dokter.

Dapat menyebabkan kematian. Aku menatap foto itu dengan tangan gemetar. Sepertinya dia mau membunuhku. Jika saja aku tidak di lapangan saat itu, besok aku bisa mati. Dasar ! Reza siala ! ternyata dalang dibalik ini semua adalah kau. Lihat saja nanti, aku akan menangkapmu !

BERSAMBUNG

Detective Rio : Stalker Psikopat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang