part 1

413 36 9
                                    

Kilauan mentari pagi membuatku mengerutkan kening, berusaha mengumpulkan nyawa-nyawa untuk menjalani kehidupan sehari-hari...

Membuka mata secara perlahan membiasakan retina mata ini.

Terhitung sudah satu tahun sejak kepulanganku dari Islandia. Dan selama satu tahun ini aku mengeluti dunia fashion, belajar dari Sora sahabatku untuk mendirikan sebuah butik sendiri.

Aku membuka butik dengan brand Glow, merancang baju baju itu sendiri. Dengan bermodalkan kemampuan mengambarku yang pas-pasan aku mengasah kemampuan itu lagi untuk dapat mendirikan butik dengan rancangan sendiri. Dan terbukti  semua itu dapat terwujud, tentu saja berkat bantuan dari Sora yang selama ini mendukung dan mengajariku.

Seperti biasanya pukul 8 pagi aku bersiap-siap untuk ke butik, percaya atau tidak. Sekarang pelangganku sudah sebanding dengan butik Sora. Sangat menajubkan bukan.

Trafic light menyala berwarna merah menandakan aku harus berhenti sejenak... Memandangi sekitar berjejer cafe dan tempat tongkrongan untuk kalangan anak muda. Mataku terhenti saat melihat Busway melihat orang yang sedang menikmati burger di samping kaca membuatku mengingat Kyuhyun.  dia sangat menyukai makanan itu.

Mengelengkan kepala untuk mengusir pemikiran bodoh karena mengingat si Cho bodoh tersebut. Sejak kepulanganku ke sini aku sama sekali belum pernah bertemu dengannya. Bahkan saat Sora membuka mulut akan menyampaikan suatu kabar mengenai dia aku akan langsung memutusnya. Menolak untuk tidak mendengar sedikitpun informasi tentang dia. Dan untuk apa aku bertemu dengan orang yang telah bahagia bersama keluarganya.

Trafic light berubah menjadi hijau. Menandakan aku harus segera melajukan jalan kembali...

Sesampainya di butik aku di sambut dengan beberapa karyawan yang sudah datang. Berjalan menuju ruanganku, salah satu karyawanku mengekoriku dari belakang.

Kududukan tubuhku pada kursi empuk yang aku pesan khusus agar saat bekerja aku betah berlama-lama duduk di singasana.

Kim minji berdiri di hadapanku tak lupa dengan sebuah map yang siap untuk dia laporkan.

" Katakan" ucapku saat telah siap menerima laporannya

" Gaun pernikahan Tn.kang dan calon istrinya telah selesai di kerjakan. Jadi hari ini mereka dapat fitting terakhir sebelum hari pernikahan" ujar minji yang langsung aku sambut dengan pertanyaan " sudah buat janji dengan mereka" tanyaku " sudah nona" jawab minji sopan.

" Gaun yang akan di gunakan artis Kim Jiwon telah selesai di antarkan pagi tadi" lanjutnya lagi

" dan untuk pemesanan bahan yang baru  dari Tibet"

" Sherma. ?" Tanyaku menanyakan apakah yang dia maksud adalah bahan kain Sherma

" Ne... menurut perkiraan Kain Sherma akan tiba di korea sore nanti" aku menganggukan kepala mendengarnya.

" Dan ada sedikit kendalan dalam pengiriman kain bordir marash" lanjutnya lagi membuatku mengerutkan kening. " Kendala apa" tanyaku penasaran

" Karena kain tersebut telah langka  maka dari pihak Bea cukai Eropa meningkatkan biaya untuk kain tersebut"

" Kenapa bisa begitu" tanyaku lagi. Karena orang awam sepertiku yang tidak tahu menahu peraturan per-bea cukai-an sangat tidak mungkin pihak bea cukai meningkatkan biaya dengan faktor kelangkaan kain tersebut

" ne.. karena kain tersebut sekarang haya bisa di pesan oleh pihak kerajaan eropa, maka dari itu pihak bea cukai meningkatkan pajaknya bagi barang yang mempunyai sifat kelangkaan."

SEQUEL OF UNKNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang