Part 4

579 40 8
                                    

Aku merengangkan otot-ototku setelah rapat dengan klien selama dua jam ini. Sangat melelahkan.

Aku berjalan menuju ruanganku berada. Dan sekertaris baruku Kim Reywook yang sudah selama satu tahun ini menemaniku.

Getaran ponselku membuatku melihat siapa yang menghubungiku. Satu pesan dari Kang Sora membuatku mengerit bingung. Tidak biasanya dia menghubungiku dahulu. Karena selalu aku yang pasti merecokinya

" Hyejin sudah tahu semuanya. Dia menuju kesana" pesan singkat Sora membuat langkahku terhenti. Jantungku berpacu sangat cepat.

Sejak kemarin kerjaan yang sangat menumpuk membuatku tidak bisa berfikir cara apa untuk mendekati Hyejin.

Namun kabar mendadak ini membuatku serasa memenangkan tender  Milyaran won.

Aku berbalik mendadak menghadap sekertaris Kim " apakah setelah ini ada jadwal" tanyaku padanya

" Pukul empat sore nanti anda kedatangan tamu dari jepang tuan." Jawabnya " batalkan. Ganti untuk hari. Esok" ucapku lagi. Berbalik melanjutkan langkah menuju ruanganku

" Tapi presdir....."

" Batalkan. Dan katakan kepada resepsionis yang ada di bawah. Jika ada seorang perempuan mencariku suruh dia mengantarkan kesini langsung dengan selamat"

Tintahku pada sekertaris Kim. Aku tidak perduli jika jadwal dengan klien jepang berakhir batal karena ketidakprofesionalanku mengundur janji untuk bertemu. Yang sekarang menjadi fokus utamaku adalah Hyejin.

Aku melihat kim eunbi yang berdiri dari duduknya karena melihatku berjalan menuju ruangan. Dia adalah sekertaris keduaku.

" Eunbi-shi. Bersihkan ruanganku. Singkirkan berkas yang ada dimejaku. " Perintahku membuatnya bingung

" Presdir kenapa" tanya Eunbi pelan pada Reywook yang ada di belakangku namun hanya di jawab gelegan kepala darinya. Tanda dia juga tidak akan mengerti.

Setengah jam aku menunggu kedatangan Hyejin dengan gusar. Mencoba menenangkan detak jantungku yang terus berpacu.

Menarik nafas sebentar dan membuangnya secara perlahan. Berusaha mengendalikan kegugupanku.

Pintu ruangan terbuka. Kulihat sekertaris Kim menunduk padaku
" Tamu yang anda tunggu sudah datang presdir" ucapnya seraya mempersilahkan Hyejin masuk . Sekertaris Kim meninggalkan kami berdua di ruangan ini.

Aku yang sejak tadi berdiri bersandar pada meja hanya memperhatikannya dengan perasaan rindu.

Hyejin berhenti melangkah dan menatapku. Hingga tiba-tiba wajahnya menunduk membuatku mengerit bingung

" Tidak ingin memelukku..?" Ucapku merentangkan kedua tanganku padanya. Hyejin kembali menatapku dengan kedua matanya yang memerah.

Tidan butuh waktu lama. Dia berlari menuju kearahku. Menubruk tubuhku dan masuk dalam pelukan hangatku

Memeluknya dengan erat seakan-akan tidak akan ada hari esok untuk kita bertemu. Menyembunyikan wajahku di cegukan lehernya " Bogosipho" ucapku lirih.

" Nado. Bogosipho" jawabnya. Membuatku bahagia bukan main.

Kebahagian ini tidak dapat kutukar dengan apapun. Merasakan pelukannya adalah hadiah yang kunanti selama ini.

" Maaf untuk selama ini. Aku..."

" Stt... Tidak perlu minta maaf. Karena seharusnya aku yang meminta maaf padamu. Jika aku lebih berani dan yakin akan hatiku milik siapa. Ini semua tidak akan terjadi" jawabku . Aku merasakan isakan kecil darinya. Mengelus punggungnya secara perlahan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEQUEL OF UNKNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang