Malam tarawih yang selalu berkumandang dari masjid-masjid menambah suasana langit biru gelap dipenuhi bintang-bintang. Tak juga ketinggalan yang sekarang terdapat 10 anak-anak muda yang sedang menggotong bambu besar. Salah satu dari mereka mempunyai rambut merah dengan gradasi, ya, namanya Kagami Taiga.
Ia dalam masa kuliah dan teman-temannya ngerancang meriam lodong, sebuah meriam besar yang memakai bambu dipotong sepanjang 2 meter wow panjang amet.
"Kapan kita mau nyampe?" tanya Kagami gak sabaran alias gak woles
"Sabaran dikit kek, gak woles banget satu kilometer lagi gunung Kunci disanalah secret base kita" jawab temannya yang berada depannya, Ahomine Berdaki *coret* Aomine Daiki berkulit gelap
"Secret base tte naon?" tanya Kagami lagi dengan bahasa Sunda logat Jepangnya keluar, Aomine mendecih, "Markas rahasia" jawabnya ketus, ini sih sama aja gak woles
Tak lama kemudian 10 anak muda tersebut sampai di "markas rahasia" mereka, ya, tempat ini merupakan tempat bagi mereka untuk melancarkan aksi cerdik mereka, yaitu bermain balas-balasan alias perang meriam lodong dari kota seberang. Markas rahasia ini hanya orang-orang tertentu yang tahu terutama pak RT dari tempat tinggal mereka, kang Fukui.
Sejak kemarin mereka ke gunung ini untuk menebang tidak terlalu banyak pohon dan membereskan alang-alang dan rumput-rumput liar biar gak kebakaran saat bermain perang-perangan, kalau tidak, bisa-bisa saja satu hutan dilahap sang jago merah, nggak mau 'kan?
Karena Kagami tau kalau rumput itu kering. (A/N: Pinter sekali ya nak)
BRUUUT.... BREETT....
"Waduh, saha nu hitut?!" tanya Nash yang mendengar suara dari salah satu dari mereka kentut berantai
"Sayah, habisnya perutku mules banget nggak bisa nahan buat hitut, hehehe....." yang barusan KENTUT ini Takao "Charly" Kazunari, ya karena dia dipanggil kayak gitu soalnya terkadang agak dikit lovey dovey gitu dah
Semuanya langsung pingsan berjamaah.
"Okeh, Izuki aya korek api?" tanya Takao lagi, Izuki yang sedang mengamati minyak yang Mayunes bawa, ups, Mayuzumi, "Heueuh" jawab Izuki sambil mengangguk
Mayuzumi juga ikut serta dalam aksi meriam lodong yang sangat gakjelas ini. Ia disuruh sama Nash buat bawa minyak biar menggelegarrr saat diledakkan nanti.
Sepuluh anak tersebut bergotong-royong untuk mempersiapkan sebanyak 72 meriam karena ini malam takbiran. 72 meriam tersebut dipasang seolah-olah dalam posisi melingkar, awalnya Mayuzumi mengusulkan untuk meluncurkan meriam tersebut di Masjid Agung Sumedang, tetapi Nash menolak soalnya 'kan banyak orang-orang lagi tarawih takutnya terganggu.
"Eh, eh, itu meriamnya majeng dikit" titah Nash
Setelah itu.......
"Semuanya udah siap?" tanya Nash, kesepuluh orang tersebut mengangguk setuju, "Kita luncurkan meriam pertama kita dulu biar yang di kota sana membalas kita"
Mayuzumi memasukkan minyak yang ia bawa dan Izuki menyalakan api dari sumbu meriam tersebut. Tak lama kemudian langsung...... "BYAAARRRR!"
Meriam pertama diluncurkan api tadi bagaikan seperti roket menuju ke luar angkasa menyala-nyala! Nash langsung ketawa gaje, tak lama kemudian ia mendengar balasan dari kota Sumedang bagian selatan yang melakukan hal yang sama dengan mereka. Setiap orang menyalakan meriam mereka masing-masing.
"TEMBAK!!!" titah Nash
Semua meriam tersebut langsung diluncurkan dan langsung menerangi langit malam. Mereka berbalas-balas tembakan tanpa mengetahui di sisi lain Kise, yang merupakan anggota polisi sedang berpatroli jalanan menemukan ada berberapa orang yang memainkan meriam lodong yang berbahaya tersebut di gunung dan melaporkannya kepada Akashi melalui HP.
Akashi yang mendengar laporan tersebut langsung menyeringai dan langsung mengetahui bahwa yang melakukan hal tersebut merupakan anak-anak berasal dari kota Sumedang Utara yang tinggal di komplek 'Jomblo'. Kise bersama anggota polisi lainnya menuju ke gunung Kunci untuk menangkap anak-anak muda yang teramat nakal dan terkutuk serta jomblo nggak ketulungan.
Ia menangkap kepala RT kang Fukui untuk diinterogasi terutama akses rahasia menuju gunung Kunci yang hanya orang-orang tertentu tahu. Fukui sebenarnya tahu akses rahasianya, namun pura-pura gak tau, "Saya benar-benar tidak tau pak! Saya nggak ke gunung malam-malam!" ucap Fukui membela diri
Mereka ingin meluncurkan meriam lodong tersebut sampai pihak yang selatan sana kalah, sesaat mereka ingin menyalakan api biar menggelegar lagi, Aomine yang disuruh untuk memantau situasi melihat segerombolan polisi datang, "Hei! Semuanya, di bawah tuh aya polisi!" Aomine kali ini panik
"Wadepuk?! Matikan lampu!" titah Nash
PET! Lampu pun dimatikan, semuanya sangat gelap gulita.
Kise dengan megaphone yang ia pegang untuk memberitahu kepada Kagami dkk karena ia telah mengepung kawasan gunung ini. "Jangan bergerak! Ini polisi, Anda sudah terkepung!" ucap Kise dengan suara yang awalnya cempreng bebek berubah 100 persen jadi tegas kayak tentara
"Kepala RT di komplek Anda telah kami tangkap!" ucap Kise lagi
"ANJIR!!!" umpat Kagami
Nash, Kagami, Izuki, Takao, Mayuzumi dll bersembunyi di balik pohon, untung saja para polisi di bawah sana tidak melihat sosok mereka. Mereka sedang mengadakan diskusi bagaimana agar bisa keluar dari sini di akses jalan rahasia itu.
"Jadi, bagaimana kita bisa pergi dari sini?" tanya Mayuzumi
"Ah, urusan gitu gampil! Di situ aya jalan lain biar bisa kaluar, Mayuzumi kagak ingat?" tanya Kagami kepada Mayuzumi yang menggeleng lemas
Semuanya mengangguk setuju dengan usulan Kagami.
Salah satu dari polisi tersebut memasuki area jalan rahasia tanpa mengetahui 10 anak tersebut berdiskusi di situ. Kagami yang mendengar krasak krusuk langsung mengisyaratkan semuanya untuk mematikan penerangan dan menghilangkan barang-barang agar tidak tertinggal.
Kagami dkk melarikan diri ke jalan lain yang tidak jauh dari akses rahasia itu. Melarikan diri seolah-olah seperti di perosotan, ada yang kejeduk kepalanya hahahaha.....
Kagami merasa pusing akhirnya bisa kembali ke jalanan setelah berputar-putar ria di perosotan tanah. Kagami bangkit dan membersihkan baju-bajunya yang terkena tanah diikuti oleh yang lain.
Nash memimpin mereka kembali ke komplek mereka dengan hati-hati, kemungkinan para polisi telah mengepung area ini dan belum lagi kepala RT kang Fukui ditangkap. Nash menyuruh Izuki untuk mengintip keadaan setelah itu aman.
"Gimana kalau kita pura-pura ke kantor polisi biar bisa ngeliat pak RT?" usul Izuki tiba-tiba, semuanya mengangguk setuju dan menuju ke kantor polisi dengan berjalan kaki
Di kantor polisi mereka melihat kang Fukui yang diinterogasi dari jam 12 ampe 1 malam, lalu ia diperbolehkan untuk pergi dan sesaat mereka senang melihat Fukui kembali.
"Ada apa, pak?" tanya Nash dengan polosnya
"Ah, taya nanaon" ucap Fukui dengan senyum kecil, sepertinya ia lupa apa yang terjadi tadi
YOU ARE READING
Kagami Urang Sumedang [ Kagami Drabble Collection ]
Short StoryKagami Taiga dan Momoi Satsuki urang sunda, kuliah di kampus Sumedang bersama dengan sahabatnya. Aomine, Nash, Mayuzumi, Takao dan Izuki. Mereka selalu menghadapi kesomplakkan dan kekocakkan. AU! University (juga AU macam-macam kayak Bandung side ju...