Perumahan Jomblo, sebuah komplek yang merupakan tempat tinggal para mahasiswa kampus Sumedang, yaitu kostan dicampur dengan perumahan. Mereka yang menetap disitu hidup dengan tentram, namun hidup mereka terganggu pada saat.....
Seorang banci yang menggoda anak-anak kuliahan yang kebetulan pulang malam karena sehabis kuliah malam sampe muka mereka dihiasi oleh cap-cap merah hasil cipokan sang banci. Sejak saat itulah, setiap rumah memperingatkan penghuninya untuk jangan pulang malam kecuali darurat.
Tetapi, sepertinya sang banci nggak puas kalau cuma godain satu dua orang. Banci itu selalu mangkal tiap malam dan godain setiap cowok maupun cewek yang lewat. Mulai dari orang dewasa, sampe anak SD. Anak SD?! Pasti banyak yang nggak percaya kalo anak SD bisa jadi korban keganasan banci.
"KAGAMIN!!" teriak Momoi seraya terengah-engah kepada Kagami yang berada di kamarnya, karena hari ini dia nggak ada jadwal kuliah malam
"Momoi, kok maneh pucet, naha?" tanya Kagami heran
"Eta! Tadi 'kan abdi pulang dari kampus. Lewat gerbang kayak biasanya, terus...." Momoi bercerita dengan keringat dingin
"Terus naon?" tanya Kagami
"Terus, abdi lewat gerbang perumahan dan banci yang suka mangkal di ditu manggil abdi kayak gini, 'Hai, neng geulissss!', jadinya abdi lari pontang-panting soalnya kostan kita nggak jauh dari gerbang kalo nggak mungkin abdi nggak perawan lagi! " sambung Momoi
"Waduh" Kagami benar-benar prihatin seraya geleng-geleng kepala, ternyata kelakuan sang banci parah banget, Kagami pernah dengar dari Kise, dosennya, kedua kakaknya pernah menjadi korban serupa dengan Momoi
Di sisi lain, sang banci tidak hanya menggoda anak kuliahan. Tapi juga doyan sama anak SMP-SMA, contohnya aja Emi Nijimura dan Yuuma Nijimura, dua saudara kandung sang rektor kampus yang sudah SMA kelas 2 pernah digodain banci sampai tiga kali. Kedua anak itu memang benar-benar apes karena tiga kali mereka lewat gerbang malam-malam, tiga kali pula jadi korban banci.
Sekarang ini Emi dan Yuuma duduk di sofa ruang keluarga dan Nijimura membuka pembicaraan, "Jadi, sebenarnya ada apa dengan maneh sampai ketakutan gitu?" tanya Nijimura kepada dua adiknya
"Tadi 'kan, abdi jeung Emi baru aja pulang dari sekolah buat mendekor panggung festival" Yuuma mulai bercerita, "Lalu, kita urang lewat gerbang seperti biasa...."
FLASHBACK ON
"Teteh, semoga aja sang banci nggak nongol lagi" ucap Yuuma ketika mereka ingin masuk ke gerbang perumahan
"Semoga aja begitu" tukas Emi sambil menggenggam erat jaketnya, mereka tidak mau apes lagi untuk ketiga kalinya. Namun, tampaknya dewi fortuna tidak memihak mereka, sialnya, mereka berpapasan lagi dengan banci yang menggoda mereka sebelumnya
"Haaaai, barudak geulis, kita ketemu lagi nih~" banci tersebut menyapa Emi dan Yuuma dengan kedip-kedip centil
"WADUH, KITA URANG SIAL LAGI!" kakak-adik itu langsung tancep gas start dan berlari secepat mungkin, "Heeeiii, jangan lari dong! Aku 'kan cuma pangen main bereng kalian!" teriak sang banci tersebut seraya mengejar mereka
"Yuuma, kumaha nih?!" tanya Emi panik seraya menaikkan kecepatan larinya, begitu juga dengan Yuuma, "Cicing sia tuh banci! Yang penting lari!" umpat Yuuma
Terjadilah aksi kejar-kejaran antara anak SMA dengan banci penggoda dua gender segala umur. Tetapi mereka langsung belok ke kanan karena rumah mereka memang di sana.
YOU ARE READING
Kagami Urang Sumedang [ Kagami Drabble Collection ]
Short StoryKagami Taiga dan Momoi Satsuki urang sunda, kuliah di kampus Sumedang bersama dengan sahabatnya. Aomine, Nash, Mayuzumi, Takao dan Izuki. Mereka selalu menghadapi kesomplakkan dan kekocakkan. AU! University (juga AU macam-macam kayak Bandung side ju...