Hujan di Pagi hari

775 29 9
                                    

Kriiiinngg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kriiiinngg....

"Aahhh!"  aku terkejut,

aku bangkit dari tempat tidurku melihat jam di meja tepat disamping ku

"jam 5 pagi ?"  batinku,

Entah mengapa keringat dingin keluar dari sekujur tubuhku. Mimpi itu datang lagi, setelah 2 hari yang lalu aku dibuatnya menangis tersedu-sedu. Oh Tuhan jangan seperti ini, ku mohon jangan lagi.

Namaku Diranita umurku baru 17 tahun bulan november kemarin. Sebut saja aku Dira, remaja yang baru pacaran untuk pertama kalinya dalam 17 tahun hidupku. Raka nama pacar pertamaku, setahun lebih tua dan dia senior diangkatanku. Entahlah, menyebutnya bagaimana aku tidak tau yang pasti aku sangat mencintainya dan dia sangat bergantung padaku. Banyak yang bilang bahwa Cinta Pertama tidak akan pernah berhasil, tapi aku selalu mengelaknya dan mengatakan bahwa sebenarnya Raka bukan cinta pertamaku. Iya, memang sebelumnya aku sudah pernah mengagumi seseorang saat aku duduk dikelas 2 smp tapi semua orang menertawakanku dan berkata

"Lo polos apa bodoh sih ? umur segitu mana ada cinta, yang ada Cimon alias cinta monyet" 

yaahh.. begitu lah kira kira jawaban mereka ketika aku mengatakan hal ini, ku rasa yang benar benar tidak tau cinta ya mereka, bukankah cinta tak tau alasan dan tak tau Karena ? Entahlah, siapa yang dibodohi aku pun tak tau. Yang pasti sebenarnya itu hanya alasanku agar cinta pertamaku tetap berhasil bersama Raka, dia sangat sempurna untukku :) .

Pagi ini awan terlihat marah, ia berwarna abu abu tidak seperti biasanya. Aku sedikit berlari takut air akan jatuh dan memukulku,

"Pagi key"  suara yang sangat aku kenal terdengar tepat disampingku,

"mon?"  jawabku terkejut.

Dia langsung menarik tanganku dan membawanya mendekati tubuhnya, Raka merangkulku dan menutupi kepalaku dengan tangannya yang besar. Aku hanya tersenyum dan tak menghiraukan percikan air yang kuinjak bersama Raka, aku dan Raka berhenti di tepi koridor membenahi pakaian kami yang sedikit basah terkena air. Tiba tiba semuanya Gelap aku terkejut dan berteriak

"Rakaa?!" Ternyata itu tangan Raka,

"kamu tau key? Aku sangat suka Hujan. Dia selalu bisa membawa ketenangan ketika kita menyentuhnya dengan menutup mata"

Ujar Raka sembari tangan kanannya menutup mataku dan Tangan kirinya membawa tanganku untuk menyentuh Hujan. Aku terdiam, merasakan setiap detik moment berharga ini,

"i love you Raka"

Bisikku pelan dan berharap dia bisa mendengarnya. Aku merasa ingin menghentikan waktu hari ini, berharap hanya ada aku dan Raka di tempat ini dan kami menghabiskan waktu bersama dibawah Hujan pagi ini. Dia membuka mataku dan merangkulku dari belakang dia berbisik

"Stay with me key, love you much more"

Aku tersenyum dan hanya mengangguk

"stay with me Raka"  Batinku.

DEARAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang