"Oh no...." Aku tersentak dan segera bergegas mencari ponselku, Shit !! aku tertidur, sudah pukul berapa sekarang ? batinku sangat kesal, bagaimana tidak ? Semalam aku sudah berjanji untuk tidak tidur. Segera aku menghubungi Raka untuk membatalkan agenda hari ini, sial !! Lagi lagi tidak diangkat.
"Halo key, halo?" Suara Raka dari ujung sana,
"Halo mon? kamu dimana? baik baik aja kan?" jawabku parau dan khawatir,
"Iya key, aku baik baik aja. Aku lagi dijalan hampir sampek. Tunggu ya, udah aku tutup dulu" klik suara telfon ditutup dari ujung sana,
aku lega bisa mendengar kalimat 'baik baik saja' dari mulut Raka. Aku menunggunya didepan pintu dan mondar mandir gelisah, aku terus melihat ponselku setiap saat. Tiba tiba seperti ada yang berbisik, dan membuatku sangat takut. Aku masuk dan duduk diruang tamu
"Rakaa!" terdengar teriakan itu ketika aku memejamkan mataku
"ahh" aku tersentak dan bangun dari posisiku, siapa yang berteriak ? Raka? kenapa Raka? Aku bergegas mencari ponselku dan mencoba menghubungi Raka
"Halo key? kenapa?" terdengar jelas suara Raka disana,
"Kamu sampek mana sih? lama banget?" jawabku sangat sangat khawatir
"bentar lagi sampek kok, ini udah hampir sampek persimpangan jalan dirumahmu" jawab Raka dan tiba tiba telfon ditutup.
SHITTT !! Lagi lagi aku merasa De Ja Vu , perasaanku jadi tidak enak. "hahh!" bagai tersambar petir aku teringat mimpi ku akhir akhir ini, kenapa sangat jelas dan seperti memang benar benar terjadi, aku putuskan untuk berjalan keluar dan menunggu Raka di persimpangan jalan dekat rumahku.
Sepanjang jalan aku benar benar merasa seperti sudah mengalaminya, saat sampai dipersimpangan jalan aku terdiam dan melihat sekitar. Apa ini? kenapa aneh sekali rasanya, sungguh tidak nyaman. Raka terlihat dari kejauhan "Baju itu, senyum itu. Semua kelakuan Raka sama persis seperti mimpi itu" seruku dalam hati. TIDAK, aku ingat sekarang tragedi itu, kecelakaan saat itu. Akan ada pick up dari arah sana, aku harus mencegah hari ini. Aku harus menghentikan kejadian aneh ini. Aku berlari dan berteriak menyuruh Raka untuk berhenti, syukurlah Raka mendengar dan dia menepi dipinggir jalan.
"Kenapa sih key? kok aneh gitu?" seru Raka setelah ia berhenti dan melepas helmnya.
Itu dia, pick up yang akan menabrak Raka. Syukurlah, ini semua berakhir dan tidak terjadi apa apa pada Raka. "Gakpapa, aku cuma mau dibonceng sama kamu aja" alasanku pada Raka.
Kami berlari beriringan sepanjang jalan dikomplek rumahku, aku sangat bahagia. Semuanya berakhir dan kembali normal. Aku tetap bersama Raka, dan Raka tetap hidup sebagai kebahagiaanku. Kami mampir untuk minum Jus buah dipinggir jalan, aku memesan jus apel dan jus melon kesukaan Raka.
"Key, beli cilok diseberang itu yuk? Keliatannya enak, aku yang jalan deh" Rajuk Raka.
"Boleh, aku juga mau mon. Yang pedes yaa?" Jawabku, karna sebenarnya aku juga menginginkannya sedari tadi.
Raka berjalan dan menyeberang dengan perlahan, perasaan ini lagi lagi datang membuatku takut dan khawatir, aku terus memandangi Raka dan tidak lepas darinya. Ketika selesai membeli makanan dia menyapaku dari seberang sembari mengangkat ciloknya, aku hanya tersenyum simpul dengan wajah khawatir. Aku putuskan untuk berdiri dan berjalan menepi di pinggir jalan raya, aku terus memandangi Raka dan keadaan jalan Raya yang cukup ramai. "Raka hampir sampai, tidak akan terjadi apa apa" gerutuku dalam hati.
"Tiiiiinnnn..." Suara klakson sangat keras, aku melihat asal klakson itu. Sial, sepedah itu mengarah kearahku sangat kencang. Dengan cepat aku menjauh dan menghindarinya, bodohnya aku karena mengambil jalur yang salah. Aku justru berada dijalan raya sekarang, "Tiinn.." suara klakson bergemuruh, kulihat sebelah kananku pick up itu lagi, warna yang sama dan plat yang sama kurasa ini akhirnya "Braakkk".
GELAP Semuanya gelap, aku berkunang kunang dan samar mendengar suara Raka "DIRAAAA....." kudengar suara isak tangis Raka, kudengar semua kata penyesalan dari Raka, aku merasakan sentuhan Raka dibagian tubuhku yang luka, aneh aku tidak merasa sakit sedikitpun tidak. Apa ini? kenapa aku hanya bisa samar mendengar suara keramaian tanpa bisa membuka mataku, semua tubuhku lemas dan kepalaku terasa berat. Aneh, aku bisa melihat sekilas dengan cepat sangat cepat semua kejadian yang terjadi akhir akhir ini. Bahkan aku bisa melihat diriku sendiri saat itu, jadii.. Sosok yang selalu berbisik dan menggangguku adalah DIRIKU sendiri ? Aku yang mencoba memberitahu aku untuk menyelamatkan Raka dan mencoba menghubungi diri sendiri untuk melindungi Raka. Inilah akhirnya, doa ku terkabul dengan tidak melihat kematian siapapun dihadapanku terutama orang orang yang kusayangi. Dan Aku BAHAGIA :)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEARAKA
RomanceDearaka cerita antara Dira dan Raka. Keanehan yang sering terjadi, masalah yang datang dan tawa yang ada diujungnya membuat Dira dan Raka semakin dekat dan menjalani keseharan bersama. suatu hari kejanggalan terjadi pada hubungan mereka, seperti ada...