Dear Raka.
Tuhan, seorang terbaikku ada bersama disisimu. Bagai air yang turun saat hujan, dan bagai cahaya yang ada saat terang benderang. Aku merindukannya! Tuhan bahagiakan dia seperti air yang menyiram tanaman, seperti angin yang menghempaskan ombak. Cinta ini berat Tuhan, terkadang aku merasa seperti memiliki dan terkadang seperti kehilangan. Siapa yang diperbudak disini Tuhan ? Aku takut, aku sendiri dan aku Teraniaya waktu yang terus mencekikku. Andai tau seperti ini akhirnya, aku tak akan sudi melihat senyumnya, aku tak akan mau menatap mata indahnya. Aku tak ingin jatuh cinta padanya, selamanya dan tak akan mengenalnya. Kebahagiaan yang Tuhan berikan padaku mungkin mencapai masa kadaluarsa, Menyedihkan !
Kriiiinngg....
"Aahhh!" aku terkejut, aku bangkit dari tempat tidurku melihat jam di meja tepat disamping ku
"jam 5 pagi ?" batinku
Entah mengapa keringat dingin keluar dari sekujur tubuhku. De Ja vu, aku seperti sudah pernah mengalami hal ini ? Tuhan mempermainkan aku? atau aku yang dipermainkan waktu ? Drttt.. Drrttt.. ponselku bergetar, aku mencarinya dan kutemukan dibawah bantal kulihat layar ponselku My Dearaka is calling
"pagi key my princess my everything and my beloved" Suara sejuk yang sangat tenang ketika terdengar
"Pagi mon, my wonderfull boy" jawabku lega
Setelah semua yang aku alami seperti nyata dan itu hanya mimpi buruk yang sangat buruk di tengah kebahagiaanku. Anehnya, hari ini berlalu seperti benar benar aku pernah mengalaminya sebelumnya, pagi yang mendung dan air hujan yang pelan pelan menjatuhi aku dan Raka yang berlari menuju koridor. Dan lebih anehnya aku seperti pernah melihat diriku sendiri seperti sebuah cermin, apa ini? Lupakan, aku hanya ingin kebahagiaan dan itu Raka.
Tuhan, lelaki ini seperti embun yang menetes perlahan pada daun. Menyejukkan, dia juga seperti api pada lilin yang perlahan membara, menerangkan bahkan sangat terang. Aku ubah posisi tidurku dan menutup wajahku dengan bantal, aku tersenyum layaknya remaja baru jatuh cinta hatiku terus berdebar dan terus berdetak kencang. Saat Raka mencium keningku terasa aliran darahku semakin kencang bahkan sampai bisa aku rasakan, Aku sangat mencintainya lebih dan lebih lagi setiap harinya. Pagi ini Raka berencana untuk menjeputku kita akan pergi ke sekolah bersama sama, seakan tidak pernah bosan setiap kali akan bertemu Raka aku selalu berkali kali memperbaiki dan menancap diri didepan cermin, memakai lip balm, mengoles bedak tipis dan memakai parfum diberbagai bagian, Terlihat cantik itu yang aku inginkan. "Tin.. tin" suara klakson Raka yang sudah ada didepan gerbang rumah, sekali lagi aku melihat diri didepan cermin dan tersenyum manis, sangat manissss..
"cantik banget hari ini, mau ketemu siapa?" goda Raka saat aku membuka gerbang, aku tersenyum malu dan wajahku memerah
"Ketemu pacar terbaik dan tertampan didunia, pagi my mon" Jawabku sembari berjalan mendekati Raka, dia menarikku dan memelukku
"My beautifull wife" dan mengecup pipiku
"apa sih Raka, kan malu kalo diliat orang" aku memukul bahunya dan tertunduk malu
"Sini aku pakaikan helm" dia menarik tanganku lagi dan memakaikan helm lalu menatapku,
Tatapan yang menyejukkan. Aneh, lagi lagi De Ja Vu seperti aku sudah pernah mengalaminya, sudahlah aku sudah bersama Raka hari ini. Sepanjang jalan aku hanya memeluknya dan sesekali melihat tengkuknya yang rapi dengan rambutnya yang lagi lagi klimis. Raka selalu menggodaku, dia berkali kali memutar kaca spion hanya untuk melihatku, aku malu sekaligus sangat bahagia. Terima kasih Tuhan Raka kau bagi bersamaku, syukurku dalam hati. Aku semakin mempererat pelukanku dan meletakkan kepalaku dibahunya, aroma yang khas dari Raka. Aku menyukainya.
Aku berjalan di sepanjang koridor bersama Raka, sesekali Raka memegang tanganku atau mengusik rambutku rasanya nyaman, sangat nyaman. Aku berpisah dengan Raka diujung koridor, dia terus memandangku dan tidak beranjak dari tempat dia berdiri
"Byee.." teriakku biarlah, biar meski semua murid memandangku dan menganggapku lebay atau alay tak apa, karena kegilaanku hanya ada pada Raka dan untuk Raka. Aku sedikit berlari menuju kelasku dan kulihat sekilas Raka sudah tidak ada di koridor.
"Dira, ngelamun aja" suara teman sebangkuku tiba tiba membuyarkan lamunanku
"eehh.. apa sih win? ngagetin aja" jawabku terkejut.
Aku sedang melamun melihat Raka yang sedang berolahraga di lapangan dibawah kelasku, dia tertawa bersama teman temannya dan bermain bola voly, sesekali dia berbuat usil dan memukul temannya dengan bola lalu dia dikejar oleh teman temannya. Aku hanya tersenyum dibuatnya, mapel hari ini sangat membosankan fisika setelah ini kimia. Ooohh Tuhan, kenapa engkau pernah menurunkan orang sangat pintar dibumi ini? kenapa juga keingintahuan manusia sangat besar? membuatku semakin pening karena penjelasan dari guru yang sulit kumengerti berkali kali aku menguap karena bosan
"Diraa!" suara guru laki laki yang terdengar marah memanggilku aku terkejut dan mengangkat kepalaku
"Iya pak?" aku berdiri dan menjawab dengan gugup
"Apa kamu paham dengan penjelasan saya?"
aduuhh, apa lagi ini? jangankan paham melihat tulisan dipapan tulispun rasanya aku tidak bisa membaca "tidak pak" jawabku sembari menggelengkan kepala, apa lagi yang bisa ku perbuat karena memang aku sangat tidak memahaminya"kalau tidak paham jangan melamun terus, tolong perhatikan dan mulai mencatat" suara guruku seperti petir yang menyambar di langit
"Iya pak" jawabku pasrah dan kembali duduk, kulihat teman temanku memandangiku dan beberapa orang menertawakanku
"siaal" batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEARAKA
RomanceDearaka cerita antara Dira dan Raka. Keanehan yang sering terjadi, masalah yang datang dan tawa yang ada diujungnya membuat Dira dan Raka semakin dekat dan menjalani keseharan bersama. suatu hari kejanggalan terjadi pada hubungan mereka, seperti ada...