12 years ago (prolog)

408 69 21
                                    

Daun berguguran menutupi warna asli dari jalan, lebih tepatnya lorong. Bukan ini bukan musim semi, ini memang biasa terjadi setiap tahun.

Bae Jinhyo

Anak perempuan yang berumur 6 tahun.  Dia bersenandung riang di sepanjang perjalanan. Irama langkah kaki diikuti dengan senandu riangnya, mata coklat agak bulat sesekali memandangi jalan yang tertutup itu, kini dia memejamkan mata, menikmati udara segar dan angin sepoi sepoi di siang hari. Jarang jarang ini terjadi.

Jinhyo bersenandu riang sambil memgandeng tangan anak laki laki, dimana ialah tetangganya.

Hwang Minhyun

Orang yang mengandeng tangan Jinhyo. Anak lelaki ini berumur sepuluh tahun, dia tua empat tahun dari Jinhyo yang ada di sebelahnya, dia juga menggoyang goyangkan gengamannya mengikuti alur hati tenang Jinhyo.

"Jagan merem mulu, nanti kesandu loh" suara lembut dari seorang Hwang Minhyun itu membuat teduh persaannya.

"Iya, gak bakal- (bruk)" jawabannya diikuti dengan anggukan namun terpotong akibat kesandu. Kata Minhyun benar benar kutukan. Tapi dia tak tersandu oleh batu, melainkan maiman mobilan remote control berwarna hitam di ujungnya sedikit warna merah. Dia tahu siapa pemiliknya.

"Menyebalkan, kau mengganggu saja Bae Jinyoung, main jangan di sini!" Cetus Jinhyo, tak terima atas perlakuan Jinyoung. Buat malu dirinya saja. Bergandengan riang berasama lalu terjatuh, itu sungguh memalukan.

Mungkin kalian sudah analisa, bahwa benar ada rasa yang dimiliki Jinhyo terhadap Minhyun, dia tak peduli dengan jangkauan umur. Itu tidak memengaruhi, cinta memang buta.

Minhyun mengulurkan tanganya, seraya membantu Jinhyo berdiri. Setelah sudah bangkit, demgan senang hati Minhyun menepuk pelan bagian yang terkena debu ataupun daun. Wajah terasa panas, dan rasanya ingin tersenyum, itulah salah satu ciri ciri Jinhyo ketika salting.

"Kak Minhyun, kalau aku gede, aku.. aku mau jadi WANITA UNTUK KAKAK" dia tak peduli malu, toh sebelum diembat orang? Pernyataan serius itu memnuat Minhyun melototkan matanya, tak lama dia tersenyum.

"HAHAHA DASAR HARAPANNYA TINGGI BANGET, GAK SETINGGI DIRINYA" ketawa Jinhyounh yang terdengar khas itu memang selalu mengusik dan mengisi backsound setiap Jinhyo dan Minhyun berdua.

Jambakan tiba tiba terjadi dipucuk rambut Jinyoung, siapa lagi kalau bukan ulah Jinhyo.

"IHH BIKIN JENGKEL AJA!" teriak Jinhyo tak terima.

Jinyoung tidak berani memblas, dia tahu bahwa Jinhyo adalah seorang cewek juga. Tidak mungkin dia menyerangnya, bukan?

Mimhyun yang hanya menggaruk curut leher yang tak gatal, hanya bersedu dalam hati.

"Udah dong para adek adek" kata Minhyun untuk menenangkan mereka berdua.

"AKU BENCI JINYOUNG!"

"SIAPA JUGA YANG SUKA KAMU!"

;-;

12 years ago

Tbc

Beautiful {BaeJinyoung}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang