Ada sesuatu yang salah. Kalau kelakuan Viktor masih bisa dianggap sebagai perwujudan dari tingkah Viktor yang kekanakan jika sedang marah, perbedaan lagu yang harus Yuuri tarikan tidak demikian. Jika itu kesalahan, maka itu adalah fatal. Nyatanya, tidak ada yang menganggap itu kesalahan—selain Yuuri.
Yuuri termenung sendiri di kamar hotelnya, kepalanya bersandar pada headboard. Ia memejamkan mata dan mengatur napas, mencoba mengendalikan gugup yang sedari tadi menyerangnya. Celestino sudah menawarkan diri untuk menemani Yuuri, tapi Yuuri menolak.
Ia hanya ingin sendiri untuk sementara.
Namun, ia tidak bisa menyangkal lagi bahwa memang ada sesuatu yang sangat salah di sini.
Yuuri membuka mata dan mengambil ponselnya di nakas dengan lunglai. Ia membuka kunci layar, bermaksud untuk membuka browser atau apa pun untuk mengalihkan perhatiannya, ketika gerakan tangannya terhenti.
Pagi tadi, ia tidak menyadarinya. Namun kini ia berkedip, mencoba berkali-kali membaca tanggal yang tertulis di layar ponsel, "Nov 19, 2016". Tidak Mungkin. Semalam masih tahun 2015, Yuuri masih ingat betul. Apakah ponselnya rusak?
Namun, seandainya ada yang bisa menjelaskan mengapa pertandingan pagi ini kacau, mengapa cincinya hilang, dan mengapa Viktor tidak ada di sebelahnya—
Yuuri mengetatkan rahang. Ia beranjak dari tempat tidur, mengenakan jaketnya, dan bergegas keluar kamar. Percuma Yuuri bertanya-tanya. Ia harus memastikan langsung pada orang yang bisa membantunya—Viktor.
Biasanya, sehabis pertandingan Viktor akan disibukkan dengan wawancara. Namun sekarang sudah berlalu beberapa jam sejak penampilan Yuuri, dan artinya sudah waktunya Viktor kembali ke hotel. Yuuri menaiki lift dan menyusuri jalan menuju lobi.
Lobi itu terlihat lengang karena ukurannya yang luas. Lantainya terbuat dari pualam dan langit-langitnya tinggi, hingga membuat suara langkah menggema. Yuuri celingak-celinguk mencari Viktor.
Viktor tidak tampak, tetapi Yurio tengah berdiri di sana, berbicara dengan Mila. Artinya Viktor sudah kembali juga karena mereka pasti bersama. Yuuri mendatangi Yurio dan, tanpa basa-basi lagi, ia bertanya, "Hari ini tanggal berapa?"
Yurio mengeryit pada Yuuri. Mila tampak terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba.
"Tanggal berapa?"
"Sembilan belas," jawab Mila, karena Yurio tidak tampak berminat membantu. "Ada apa?"
Jantung Yuuri bagai tenggelam. "November tahun 2016?"
"Tentu saja, kau masih mengigau?" Yurio berkata, sebelum ia disikut oleh Mila. Mereka bercakap-cakap dalam bahasa Rusia dan, meski Yuuri tidak mengerti, ia bisa menebak apa yang mereka bicarakan. Tentu soal performa Yuuri pagi tadi.
Yuuri menggigit bibir. Benar dugaannya—ada sesuatu yang salah pada dirinya. Ada ruang kosong dalam ingatannya.
Pintu lift berdenting dan sosok Viktor keluar dari sana. Ia masih belum mengganti jersey-nya. Menyadari kehadiran Yurio dan Mila, ia melambai, lalu memandang Yuuri sekilas dan berlalu menuju pintu keluar hotel.
Tanpa pikir panjang, Yuuri berteriak, "Viktor, tunggu!"
Viktor akhirnya menghentikan langkahnya dan menoleh. Yuuri berlari kecil untuk menyusulnya.
"Tunggu," kata Yuuri.
Segaris kerutan muncul di antara alis Viktor. "Yuuri?"
Lalu, dihadapkan dengan Viktor seperti ini, lidah Yuuri mendadak terasa kelu. Viktor memandangnya seakan ia tidak mengerti kenapa Yuuri tiba-tiba memanggilnya. Seakan ia tidak menduga Yuuri akan melakukan itu. Namun, Yuuri memaksa dirinya untuk berkata, "Aku ... aku mau bicara."
![](https://img.wattpad.com/cover/116372323-288-k263253.jpg)
YOU ARE READING
Dream of Yesterday | Victor x Yuuri | Yuri!!! on Ice
ФанфикSejauh ingatan Yuuri, hubungannya dengan Viktor baik-baik saja. Bahkan, mereka bermalam bersama sehari sebelum pertandingan Cup of China. Namun keesokan harinya, Yuuri terbangun dan menyadari Viktor tidak ada di sisinya. Tidak hanya itu, ternyata hu...