1. Hari yang melelahkan

16.3K 796 25
                                    

Mentari sangat terik sekali bersinar hari ini dan membuat beberapa orang malas beraktifitas di luar ruangan dan tak terkecuali Daniel Kusuma. Lelaki tampan itu malah dengan sengaja membuat keringat sebanyak mungkin di suatu taman tak jauh dari kompleks rumahnya sore itu. Walaupun sore sudah menjelang tetap saja matahari seolah enggan meredupkan cahaya walau sejenak.

Daniel sudah berlari kecil mengelilingi taman. Peluh membasahi keningnya yang membuat auranya terpancar kuat bahkan remaja-remaja labil sampai mendecak kagum saat Daniel melintasi mereka. Ibu-ibu muda juga tak kalah heboh sampai harus menahan teriakan histeris mereka melihat dada bidang Daniel yang tersembunyi di balik kaos abu-abu nya itu. Tanpa di tebak pun, semua orang tahu kalau Daniel mempunyai badan dan dada berbentuk kotak-kotak yang sangat cocok banget jadi tempat peluk dan bersandar.

"Pasti betah banget ya yang jadi istrinya, tuh lihat dadanya pelukable banget," celetuk salah satu ibu muda yang membawa anaknya yang berusia dua tahun bermain di sekitar taman saat Daniel melintas tadi. Walaupun sudah mempunyai satu anak, ibu muda ini tak menolak disuguhi pemandangan hot apalagi gratis dan jarang-jarang bisa terjadi seperti sekarang. Seperti mendapatkan tiket konser K-Pop secara cuma-cuma.

"Kalau gue jadi istrinya, gue peluk terus deh. Duh, dari wajahnya udah hot banget ya, say," imbuh salah satu calon ibu muda yang tengah hamil enam bulan sambil mengelus perutnya. "Sayangnya gue udah punya suami, tapi moga-moga aja ntar anak gue bisa secakep cowok tadi" tambahnya sambil mengelus perutnya.

"Kayaknya orang baru bukan sih, kok gak pernah kelihatan ya," kali ini seorang wanita yang baru saja menikah yang mengomentari.

"Bisa jadi sih, gue kan udah termasuk lama nih di kompleks ini, tapi belum pernah ngelihat cowok sebening dia." Ini ucapan ibu muda.

Para wanita itu hanya manggut-manggut sambil menikmati pemandangan sore yang aduhai saat Daniel sekali lagi melintasi mereka.

***

Daniel menyeka peluh di dahinya saat tiba di kediamannya. Sebuah rumah megah di salah satu kompleks perumahaan elit. Pria itu baru tinggal di kompleks itu beberapa Minggu lalu dan baru kali ini dia sempat berkeliling sembari berolahraga kecil mengamati lingkungan sekitar rumahnya yang memang sangat asri itu. Tak salah memang tangan kanannya mencarikan rumah saat dia berkata akan menetap di Indonesia. Dan mengenai orangtua Daniel, kedua orangtuanya mom dan dad menetap di London mengurusi bisnis keluarga mereka sedangkan Daniel mengurusi perusahaannya yang ada di Indonesia.  Daniel biasanya hanya bekerja di balik layar dan kini dia benar-benar ingin melihat kinerja para karyawan nya yang berada di Indonesia.

Daniel berjalan ke arah dapur dan membuka pintu kulkas dan mengambil sebotol air mineral dan meneguknya sampai habis.

"Tuan, pekerjaan yang anda perintah sudah saya laksanakan dengan baik" lapor Zach pada Daniel.

Daniel menyunggingkan senyumnya. Dia sungguh-sungguh menikmati sekali saat-saat lawan perusahaan nya tumbang satu persatu. "Bagus, sesuai yang aku prediksi sebelumnya. Hasil kerjamu selalu yang terbaik , Zach," puji Daniel sambil menepuk pelan bahu pria itu.

Zach hanya diam kemudian pamit pada tuannya itu.

Daniel mengambil ponselnya dan melihat beberapa email yang masuk. Pria itu menghela nafas karena tak ada hal menarik karena apa yang dia inginkan sudah dia prediksi sebelumnya dan hasilnya juga sudah dapat ia tebak. Entah kenapa rasanya dia begitu kosong, jangan bayangkan kalau Daniel adalah sosok anak yang kekurangan kasih sayang dari orangtuanya sehingga dia melarikan diri ke Indonesia karena asumsi itu sama sekali tak benar. Kedua orangtuanya sangat memanjakan Daniel walaupun​ Daniel anak pertama. Bahkan mereka saat ini masih saja memperdebatkan hadiah ulang tahun apa yang pantas diberikan pada Daniel setiap tahunnya walaupun anaknya itu sudah memasuki usia 24 tahun saat ini. Bahkan orangtua nya juga sangat tahu bagaimana sepak terjang Daniel selama ini bahkan mereka juga tahu anaknya itu juga hacker jenius yang bisa membobol situs kepolisian dalam waktu sekejap saja.

Daniel membuka galeri ponselnya dan melihat sebuah foto seorang gadis. Gadis yang entah kenapa sedikit menyentil hatinya saat ini walaupun dia sudah menepis hal itu. Kejadian nya memang beberapa bulan lalu dan itulah salah satu alasan mengapa Daniel memutuskan untuk menetap di Indonesia.

Katakan lah dia pedofil karena menyukai seorang gadis remaja, mungkin masih sekolah SMP. Daniel pun tertawa geli kalau mengingat dia menyukai gadis itu , entahlah dia sendiri juga masih bingung dengan kata suka itu.

"Calista, mungkin belum saatnya. Tapi suatu hari nanti," gumam Daniel sambil melihat foto Calista yang tengah tersenyum pada temannya dan di foto itu Calista mengenakan seragam sekolah SMP ternama di Bandung.

Daniel tersenyum tipis. Inilah alasan utama kenapa seorang Daniel Kusuma masih betah melajang hingga kini. Walaupun banyak rumor di luaran sana yang mengatakan kalau dia seorang pecinta pria. Biarlah, dirinya juga tak peduli. Karena cintanya telah diberikan untuk Calista.






Haiii
Hadir lagi dengan cerita baru sekuel jodoh di tangan kakek
Lupa ini req siapa 😂
Tapi makasi banyak karena udah kasi komentar untuk di buat sekuelnya
Kedepannya bakalan update sekuelnya tapi gak bisa sesering mungkin karena kegiatan di dunia nyata yang amat banyak
Jangan lupa baca cerita ku when, i love you

Dan terimakasih juga udah follow
Akun ini gak di private kok jadi silahkan di baca 😀
Makasih semuanya
Jangan lupa vote dan komentar nya ya 😘
Aku sayang kalian 😘😘

Baby, it's you (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang