5. Dinner

6.6K 429 16
                                    

Calista menatap gemas pada sosok lelaki didepannya ini. Entah terbuat dari apa pria bernama Daniel Kusuma ini. Lihatlah sekarang, pria itu dengan santainya mengobrol dengan ayahnya tentang bisnis saat makan malam bersama keluarganya​, seharusnya begitu tapi semua pupus sudah. Calista memandang Alex juga tampak semangat membahas tentang rencana pembangunan sebuah hotel dan seperti nya Alex ingin mengembangkan restoran nya lagi. Ditambah ayahnya juga entah kenapa begitu antusias sekali, tak cukup kah perusahaan mereka ada dimana-mana dan ini mau menambah lagi dan oh siapapun bisakah membantu Calista mengusir Daniel dari rumahnya?!

Gadis cantik itu menatap tajam ke arah Alex yang langsung cepat-cepat mengalihkan pandangannya​ke arah Feli yang tampak manja ingin disuapi. Dia geram sekali dengan situasi seperti ini. Serius dia diabaikan?! Seorang Calista tak pernah diabaaikan sebelumnya oleh sang ayah dan termasuk kakaknya sendiri.

"Calista udah selesai, mau ke kamar dulu," pamit Calista sambil meletakkan sendok dan garpu nya lalu bangkit dari tempat duduknya seraya membawa piring kotornya.

"Ada apa dengan adik mu, Alex?" Tanya ayah yang kebingungan melihat sikap Calista yang sungguh tak biasa.

Alex menatap ayahnya yang meminta penjelasan padanya tentang sikap aneh Calista. Alex hanya mengangkat bahu seolah tak tahu padahal dia di balik dalang ini semua.

Setelah Calista mencuci piringnya tadi dia pun bergegas menuju kamarnya.
Calista benar-benar kesal pada Alex, sesampainya di kamar gadis itu lalu merebahkan tubuhnya sejenak di atas kasur dan detik berikutnya dia bangun lagi dan mengambil handphonenya di atas nakas. Malam ini dia terpaksa harus meminta tolong pada sahabatnya itu, harus.

Calista : oi mimi peri, mau liat pemandangan cakep gak di rumah? Mumpung lagi baik nih 😎

Calista menatap pesan yang baru saja di kirim via Line itu pada sang mini peri.

Mimi peri : pemandangan cakep apaan? Awas aja kalau Lo bohong ke gue. Gue gundulin rambut Lo dan gue sumbangkan untuk boneka Annabelle

Calista mendengus kesal membaca pesan dari si Mimi peri ini. Kalau gak mengingat dia teman yang paling loyal udah habis Calista omelin tuh anak.

Calista : produk campuran punya. Kayaknya masih single deh. Kalau iya buruan datang sebelum dia pulang

Mimi peri : oke, 15 menit lagi gue sampai di rumah Lo
Secakep apa sih si campuran itu, gue jadi penasaran

Calista : kali ini gak akan mengecewakan 😋

Calista menatap layar ponselnya yang hanya di baca oleh si Mimi peri. Dalam hati Calista tertawa senang, pengganggu seperti Daniel memang harus pakai cara licik biar dia segera cepat-cepat pulang. Mimi peri, sungguh Calista tak sabaran akan kedatangannya. Nah sembari menunggu​ si Mimi peri, Calista merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, memoles lipat tint di bibirnya yang sedikit memucat.

Calista keluar dari kamarnya dan menuju ruang keluarga dan benar saja, si Dandang itu masih saja betah mengobrol dengan ayahnya sambil main catur. Kelihatan banget kalau tuh cowok mau ambil hati ayahnya. Calista mencibir dalam hati prilaku Daniel yang terang-terangan mencari perhatian dan semoga aja ayahnya tak mudah terpengaruh pada omongan maut Daniel itu.

Tak lama bel pun berbunyi, Alex hendak berdiri ingin membuka pintu. "Biar Calista aja yang buka,"katanya sebelum Alex bersuara. Calista pun melenggang riang menuju pintu.

Calista membukakan pintu dan tadaa si Mimi peri muncul dihadapannya. Seringaian jahil muncul di wajah Calista sembari terkekeh senang. "Ayo masuk, jangan malu-malu karena kamu kan emang malu-maluin," ucap Calista sembari mempersilahkan Mimi peri masuk.

Baby, it's you (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang