Haiii
Update lagi nihh
Mulmed nya itu gambar sawah di Payakumbuh tepatnya di Kapalo koto ampangan, pemandangan bagus banget lho
Di sana ada gunung Sago walaupun gak pernah sempat ke sana tapi dari rumah Amak keliatan jelas banget gunungnya dan udaranya juga segar banget deh dan airnya benar-benar dingin banget kayak air esJangan lupa vote dan komentar nya ya
Selamat membaca 😘
Calista menggeliat malas di atas ranjangnya yang sangat empuk sampai-sampai teriakan bunda nya tak dihiraukannya. Cuacanya sungguh enak banget untuk memejamkan mata lagi setelah shalat subuh. Berbanding terbalik dengan cuaca di ibukota yang udah sangat sumpek. Kalau bisa memilih, Calista ingin banget lanjutin sekolah di Payakumbuh malas banget di Jakarta yang macet di sana sini.
Bunda tetap ngotot Calista harus sekolah di Jakarta. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, anak gadisnya itu kerap sekali di panggil oleh grup BK. Hampir tiap Minggu ada aja kelakuan Calista yang membuat bundanya harus tarik nafas panjang. Mengizinkan Calista sekolah di Payakumbuh, sama saja memberikan bencana kepada orangtuanya.
"Bunda, masih dingin lho. Ntar aja ya," rengek Calista dari balik selimut.
"Bangun Calista, anak gadis gak ada bangunnya siang kayak gini. Matahari udah tinggi di sana," omel bundanya sambil menarik selimut anak gadisnya itu dan membuat Calista membuka matanya sedikit lalu nyengir tanpa dosa pada bundanya.
"Emang mau kemana sih bunda?" Calista bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamarnya.
Bundanya yang sudah keluar dari kamar Calista menoleh ke anak gadisnya sejenak. "Tapi mau ikut kakek ke sawah, lupa?"
Calista langsung tersadar. "Iya Calista lupa bunda," sahutnya. Lalu dia segera mencuci muka dan menyikat giginya tanpa mandi. Alasannya airnya sedingin air es, ntar siang aja mandinya dan Calista selalu berkata seperti itu sejak pertama kali di ajak liburan ke kampung ibunya.
"Mana kak Alex, Bun?" Tanya Calista saat tak mendapati kakak nya itu di dapur biasanya dia selalu melihat kakaknya itu membantu neneknya masak.
"Pergi mancing tadi sama Ryan."
Calista kesal karena dia ditinggalkan tapi salah dia juga sih karena lama bangun.
"Calista ke sawah aja ya bunda, assalamualaikum," teriak Calista dari luar rumah. Dan Calista segera melesat dan melancarkan protes kepada kakak nya itu.
Calista hanya mengenakan celana Jogger dan baju kaos Alex yang kedodoran ditubuhnya saat ini. Gadis manis itu berjalan menuju sawah kakeknya yang letaknya memang tak jauh dari rumah neneknya.
Calista lalu berjalan sambil bersenandung kecil. Sesekali orang yang tak mengenalnya pasti menyangka dia bule kesasar. Bukan tanpa alasan karena pernah suatu kali Calista mengunjungi rumah kerabat neneknya sendirian dan masih di satu tempat yang sama, Calista malah di tanya sebagai bule atau turia yang tersesat dan parahnya yang menanyakan itu anak kecil berusia sekitar delapan tahunan dengan bahasa Inggris yang terbata-bata dan sungguh membuat Calista ketawa ngakak mendengarnya."Uni Ema, lagi ngapain itu?" sapa Calista ramah saat melihat uni Ema di pekarangan rumahnya.
"Uni mau ke sawah, mau ikut?" Tawar uni Ema yang masih kerabat sama neneknya Calista.
Mata Calista berbinar saat ditawari ajakan seperti itu dan dia pun tak capek harus ke sawah berjalan kaki.
"Mauuuu uni," jerit Calista senang lalu berlari ke arah uni Ema.
***
Calista turun dari atas motor uni Ema dan berlari kecil ke arah kakeknya yang tengah duduk santai di gubuk kecil. Calista berjalan dengan hati-hati di pematang sawah dan berjalan menuju kakeknya yang tengah bercengkrama bersama beberapa orang yang membantu kakek mengolah sawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, it's you (Pindah Ke Dreame)
General FictionDaniel Kusuma tak menyangka pertemuan pertama dengan gadis kecil yang tak sengaja menabraknya saat itu akan mengantarkan kisah cinta yang rumit. Seorang CEO yang tak diragukan lagi sepak terjangnya di dunia bisnis bahkan tak seorang pun yang tahu ka...