Gadis itu melangkahkan kakinya lumayan cepat, gelagatnya menunjukkan bahwa ia sedang mencari keberadaan seseorang. Sarung pedang yang menggantung disisi pinggangnya berayun seiring dengan langkah kakinya.Sudah dua puluh menit gadis itu mencari tuannya, namun nihil yang didapatnya. Tuannya itu terlalu lincah untuk sekedar berdiam diri dikamar dan menunggunya kembali dari latihannya.
“Aw!”
Gadis tadi memekik pelan seraya menghentikan laju langkahnya. Ia berbalik dan mendapati sebuah kerikil tergeletak dibelakangnya. Cukup sedetik yang diperlukan gadis itu untuk menebak siapa ‘pelaku’ yang melempar kerikil itu.
“Keluarlah, Pangeran. Aku tahu kau yang melakukannya.”
Yi muncul dari balik sebuah pilar besar dibelakang si gadis. Lelaki itu menampilkan cengiran bodohnya sambil melangkah mendekati sahabatnya yang sedang menatapnya datar.
“Kau tahu aku cuma iseng,kan? Shin itu sahabatku yang paling baik sedunia,” Yi berusaha merayu Shin, gadis tadi. Yi bahkan mencolek pipi gadis itu dengan jari telunjuknya.
“Dari tadi aku mencarimu, Pangeran.”
Ryu Shin, gadis itu adalah seorang ksatria kerajaan yang bertugas mendampingi Yi. Sebagian besar ksatria adalah seorang laki-laki, dan sisanya adalah seorang wanita. Ryu Shin adalah salah satu dari belasan ksatria wanita dikerajaan.
Sekedar informasi, seluruh anggota keluarga raja berhak memiliki seorang ksatria pendamping yang dipilihnya. Shin dipilih oleh Yi karena memang mereka sudah berteman baik sejak lama, sebelum Shin dilatih menjadi seorang ksatria.
Persahabatan antara Yi dan Shin berawal dari pertemuan mereka ditaman. Kala itu, umur Yi dan Shin masih 7 tahun. Yi menyelinap keluar dari istana, padahal saat itu ia sedang dihukum untuk tetap berada didalam istana.
Yi melihat Shin sedang duduk diatas rumput dengan seekor kelinci dipangkuannya. Yi menghampiri Shin yang ternyata sedang mengobati kelinci itu, ada luka goresan besar dikakinya. Tak lama kemudian, kelinci itu tak lagi kesakitan dan pergi meninggalkan kedua anak itu. Yi kagum dengan kemampuan Shin dalam mengobati hewan.
“Kau hebat! Kau bisa menyembuhkannya!”
Shin kecil hanya tersenyum menanggapinya,”Tentu saja, aku belajar dari ayahku. Ayahku seorang tabib, Pangeran.”
“Tabib? Apakah kau putri dari tabib Ryu?”
“Benar, Pangeran. Tabib Ryu adalah ayahku,” jawab Shin. Yi tampak terkesan.
“Woah, aku mengenalnya! Dia tabib yang menyembuhkan luka Ji saat dia terjatuh dari kudanya,” Yi tampak berbinar kagum.
“Kau pasti bangga memiliki ayah yang bisa menyembuhkan orang lain.”
Shin berjalan mendahului Yi. Sementara Yi mengekori Shin sambil terus membujuk gadis itu supaya tak mendiaminya lagi. Shin berdecak kesal, ia bingung mengapa didunia ini ada pangeran sejenis Yi, dan parahnya dirinya harus menjadi ksatria pendamping lelaki itu.
“Aku tidak marah, Pangeran Yihyeong. Berhentilah berbicara karena kau sangat berisik”, Shin tetap melangkah selagi berucap demikian.
Mendengarnya, Yi segera melangkah lebar dan menghadang langkah Shin. Yi berdiri dihadapan Shin sembari tersenyum lebar. “Kalau begitu, ayo ikut aku”
“Kemana lagi?”, keluh Shin. Benarkan, Yi sama sekali tak bisa jika hanya berdiam diri barang sebentar.
“Ikuti saja aku, Nona Ryu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Reincarnated [🚨STOPPED]
Historyczne[On Going] Sebuah kisah tentang Reinkarnasi Takdir dua insan yang telah terikat Takdir untuk bereinkarnasi -Fated to Reincarnated- Sunday, 13 September 2017 Written by: Ryujin4 Cover by: Ariski #133 in Historical (23 September 2017)