Rupanya kedatangan temanku di tempat itu telah membakar api cemburu. Dia pergi bukan sendiri tetapi dengan kakak sepupunya yang sudah beristri dan beranak dua. Entah aku kurang pintar atau bodoh memahami semuanya. sejak kejadian itu dia semakin dekat dg kakak sepupunya. aku merasa biasa saja bahkan tidak dibakar api cemburu sama sekali. melihat sikapku tidak ada perubahan, dia semakin murka. Pas tanggal i Januari jam 00.00 harusnya dia ada di sampingku dan mengucapkan tahun baru, dia malah asyik dengan kakak sepupunya itu. bahkan aku dibiarkan menghabiskan malam tahun baru di kamar sendirian sedangkan dia menghabiskan waktunya bersama kakak sepupunya. Besok pagi kami bertengkar hebat, aku sampai menangis. dia menyalahkan aku dan aku menyalahkan dia. kami tidak ada yang mengalah, aku langsung telepon temanku yang dr kotaku untuk jemput pulang. Ketika dia tahu aku menelepon seseorang untuk menjemputku, hpku dia lempar sampai pecah. aku hanya bisa menangis dan menangis. ingin pulang tapi takut di perjalanan, karena seumur hidupku aku belum pernah menagadakan perjalanan seoramg diri. Tapi semarah-marahnya dia masih bisa mereda tangisku dalam pelukannnya. tidak lama kemudian dia pergi dan membeli hp baru untukku. kami pun kembali membaik, tetapi dia terlanjur terjebak dalam hubungan dengan kakak sepupunya.
tiga minggu kami di sana. hubungan dia dengan kakak sepupunya semakin jauh. aku tidak cemburu karena perhatiannya masih utuh dan tidak berkurang. tugas nyuapin aku juga masih tetap dilakukan.
Istri dari kakak sepupunya itu akhirnya mencium hubungan mereka. dan terjadilah perang dunia ke -3. pertengkaran dimulai dengan membaca sms di hpku yang aku geletakan di meja. sahabatku nulis pesan "sayang, aku pergi dulu ya sama suami orang"/ sms itu belum sempat aku balas, istrinya kakak sepupu dia sudah membacanya. padahal aku pikir suami orang kan kakak sepupunya sendiri. aku bilang wajarlah toch orangtuanya juga adik kakak. tapi bagi istrinya lain, dia nyangka suaminya selingkuh. akhirnya pecah perang duania. orangtua sahabatku membela sahabatku. bude dan pakde dia membela mantunya. semua pada pegang golok. karena perang sudah pecah kami pulang dg tidak hormat.
dalam perjalanan pulang ternyata kakak sepupunya itu nyusul dr tempat dinas yg pada saat itu dia TNI AD. dan mengantarkan sampai ke stasiun. merekapun berpelukan dan entah apa yang mereka bicarakan..
perang berlanjut via sms dan telepon sekalipun kami sudah ada di kota ku. ada peribahasa terlanjur basah ya sudah mandi sekali. Hubungan mereka berlanjut sampai mereka tukar cincin. aku tidak setuju bukan karena cemburu tetapi itu suami orang.
sejak itu hubungan kami renggang dan dia meninggalkan aku tanpa alasan, hidupku terpuruk karena kehilangan perhatian dan kasih sayangnya. selama 3 tahun lebih dia yang selalu menyiapkan baju seragamku, selama 3 tahun lebih dia menyuapiku dan aku tidur dalam pelukannya. kemanapun aku pergi dia yang selalu mengantarkannya tanpa kecuali. aku sakit dia yang urus. berat badanku yang tadiinya 50kg berubah jadi 39kg. orang rumah bingung dan aku dibawa berobat ke kiayi oleh kakak kelasku waktu kuliah dulu yang super baget perhatiannya. jujur, aku merasa kehliangan dan sangat merasa kehilangan. aku gak mau makan atau ngemil. kebetulan coklat makanan favoritku tapi pada saat itu coklat tidak berpengaruh, padahal semarah-marahnya aku jika sudah dapat coklat pasti marahnya redup. pendek cerita aku seperti orang gila.
(bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan kecil dzakia
Romanceperubahan hidup seorang guru perempuan ketika bertemu dengan mahasiswi yang magang di sekolahnya