Juni 2015 dy datang kembali dan minta tolong untuk dicariin kerja. jujur aku angkat tangan. aku selalu menghindar agar tidak ketemu lagi sama dy. jika ketemu pasti hatiku kembali luluh dan merasa iba. seperti main kucing-kucingan. tapi bagaimanapun dy ketika dy datang malam2 k rumahku, aku kembali luluh dan mengalah. dy sakit aku obatin dulu tetapi untuk pekerjaan aku tidak bisa lagi bantu tapi aku ngasih rekomendasi tuk ngajar di salah satu sekolah beda kecamatan denganku agar tidak ketemu. jika setiap hari ketemu aku takut hatiku kembali sakit.
terakhir aku ketemu dy desember 2016. sejak itu aku tidak lagi ketemu dy. entah di mana dan gimana kabarnya aku tidak tahu dan tidak ingin tahu. aku tak ingin kembali terpuruk.
sejak perpisahan dengan dy hatiku agak gamang. Ada sesuatu menyelinap tentang perasaanku sesama jenis. Aku dikelilingi sahabat-sahabat baikku. mereka selalu memanggilku dengan sebutan ustadzah. sejai di bangku SMA hingga perguruan tinggi teman2ku selalu memanggilku dengan predikat ustadzah.
perasaan yang berkecamuk dalam dada ini setelahnya dy pergi aku lebih nyaman dengan akhwat bahkan mgkn hatiku muali tertarik dengan sesama jenis. karena predikat ustadzah semua hasratku ku kurung rapat2. bahkan aku lari dari kenyataan. semakin kukurung perasaan itu semakin dy memberontak. Dalam diamku akhirnya aku mencari tentang cinta sejenis di internet. dan aku menemukan salah satu nomor yang.... (bersambung mau buka puasa dulu.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan kecil dzakia
Romanceperubahan hidup seorang guru perempuan ketika bertemu dengan mahasiswi yang magang di sekolahnya