Tatapan

27 1 1
                                    

"Jangan membuatku jatuh cinta, kalau kau hanya ingin membuatku terluka"
-Adinda Medina-

____________________

Brukkk...

"aww" lirih Dinda yang kini sudah terjatuh dilantai tepat didepan ruang osis.

"so..sorry ya, gua ga sengaja" ucap cowo yang menabrak dinda. Saat dinda ingin bangkit mata dinda dan cowo itu bertemu dan tanpa dinda sadari cowo yang menabrak dia adalah Sadam Fernan.

"din lu gapapakan? Bangun sini" ucap fajar sambil memberi tangannya kepada dinda dan langsung diraih dinda untuk segera bangkit.

"thank's jar" ucap dinda mengeluarkan senyum manis dibibirnya, sadam yang melihat senyum dinda pun langsung tertegun dan terus saja menatap dinda tanpa henti dan sadam memberanikan diri untuk berkenalan pada gadis yang membuatnya mengaguminya.

"maaf ya, gua ga sengaja" ucap sadam kepada dinda dan langsung dibalas anggukan dengan dinda.

"it's okay" balas dinda dan memberikan senyum simpulnya.

"nama gua sadam, nama lo siapa?" ucap sadam sambil menyodorkan tangannya kedepan dinda.

"gua dinda" balas dinda dan juga langsung meraih tangan sadam. Sadam tak henti hentinya menatap dinda seakan tidak ingin jauh dari gadis dihadapannya padahal mereka baru saja bertemu.

"din, yuk masuk lagi, urusan kita masih banyak loh" fajar memberi kode kepada dinda agar segera masuk ke ruang osis.

"ehh, oh iya yuk, dam gua masuk ya" ucap dinda, dan langsung meninggalkan sadam yang masih setia menatap punggung dinda.

Sepertinya gua jatuh cinta sama lo din, dan gua bakal cari tau semua tentang lo. Batin sadam

Diruang osis ,semua anggota osis sudah berkumpul lagi diruangan, ada juga yang langsung mengerjakan tugasnya kembali, tak beda jauh dengan dinda ia juga sedang berkutat dengan laptopnya menyalin data nama siswa siswi yang berpartisipasi,  ya asal kalian tau acara yang dibuat osis kali ini adalah Pensi sekaligus memperingati hari Kartini, dan setelah acara ini masih banyak acara osis yang belum terlaksanakan. Maka dari itu semua anggota osis ingin menyelesaikan semua tugasnya dengan cepat.

"akhirnya selesai juga,  ahhh" ucap dinda yang langsung merenggangkan jari jarinya dan merileks tubuhnya.

"udah din? Lu laper ga makan yuk, gua juga udah selesai nih" ucap dinar dan diangguk setujui oleh meli.

"sebentar, ra nih coba lu periksa dulu nama namanya, nanti mau langsung gua print buat penilaiannya" ucap dinda kepada rara. Rara langsung menghampiri dinda dan memeriksa hasil kerja dinda dan di angguk puasakan oleh rara.

"ok bagus din, langsung print aja semuanya udah bener dan rapih, ga sia sia gua jadiin lu sekertaris" ucap rara sambil terkekeh.

"yelah ra ga sia sia si ga sia sia tapi kepala gua nih udah asep semua isinya" balas dinda dan langsung ditertawai anggota osis lainnya.

"hehe kapan lagi coba din"ucap rara dengan cengiran khasnya.

"ayo nar kekantin, laper dede" ucap dinda. Dinda, dinar dan meli langsung bergegas menuju kantin, sesampainya dikantin mereka langsung duduk dimeja yang kosong dan tiba tiba saja sadam datang ketempat dimana dinda, dinar dan meli berada.

Tak Bisa BersatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang