1: meet

183 11 3
                                    

Wonwoo mengalihkan pandangannya pada arlojinya, Ia mempercepat langkahnya setelah menyadari bahwa waktu menunjukkan tepat tengah malam. Ia tengah menyusuri gang gelap dan sepi, tak jarang beberapa perampok dan sejenisnya suka berkumpul pada gang tersebut.

"Haha", terdengar suara tawa samar-samar.

Wonwoo mengeratkan mantelnya dikala bulu kuduknya mulai meremang. Tentu saja ia takut, walaupun ekspresi yang terukir di wajahnya datar, selalu datar malahan. Apakah itu makhluk halus? Atau salah seorang dari penjahat seksual?

"hAHAHAHAHAHA". Suara tawa itu semakin terasa keras dan mendekat membuat Wonwoo menghentikan langkahnya dan memandang sekitar.

"Haha, ahahahahahaha--", Sesosok baju terbang (saking itemnya-_-) tampak berlari ke arahnya seraya mengeluarkan suara tawa. Membuat jantung Wonwoo hampir terlepas karena terkejut.

Duak!

Wonwoo masih menatap sosok tinggi itu heran ketika ia berbelok dan malah menabrak tiang lampu.

Gubrak!
Tak lama sosok itu terjatuh.

Wonwoo mendadak cengo. 'Apa itu tadi?' Batinnya. Ia mengalihkan pandangannya pada sosok yang sudah terkapar itu. Ia melihat ke kiri dan kanan nya guna meminta tolong, tapi tak ada seorang pun di sana. Terpaksa ia berjongkok guna melihat sosok itu dengan jelas. Dan aroma alkohol menyerbu indra penciumannya.

"Sial, baunya sangat menyengat". Umpatnya, ia paling tidak suka bau alkohol. Wonwoo berusaha melihat sosok itu dengan pencahayaan minim lampu jalanan yang redup.

"Apa ini seragam sekolah? Aigoo lihatlah, rupanya ia masih pelajar." Wonwoo mulai meraba saku celana anak tersebut dan mendapatkan sebuah benda persegi. Didalamnya ada uang 10.000 Won, lalu sebuah kartu pelajar.

Kim Mingyu

Seoul Broadcasting School

Tapi bukan benda itu yang ia butuhkan. Wonwoo kembali meraba saku celana anak tersebut dan mendapatkan benda yang ia cari. "Sial, Kenapa harus ada passwordnya sih?" Umpatnya.

Wonwoo menatap kesal wajah tak berdosa pelajar itu yang tampak tersenyum dalam pingsannya. "Aish, dasar merepotkan".

Wonwoo menaikkan badan besar pelajar itu ke punggungnya berusaha menggendong si pelajar yang ternyata bertubuh lebih besar darinya membuat ujung sepatu si pelajar bergesekan dengan jalanan.

Ku kan uke, masak gendong yang berat ginian:'( -w



"Ahh!" Keluh Wonwoo ketika berhasil meletakkan pemuda tan itu ke tempat tidurnya. Wonwoo lekas membuka jas sekolah dan sepatu yang masih melekat di tubuh pelajar bernama Mingyu itu. "Cih, merepotkan sekali, anak siapa sih?" Umpatnya untuk yang kesekian kalinya sambil merenggangkan otot-ototnya.

Wonwoo menatap wajah itu lama. 'Cukup tampan.' tapi seketika ia menjauh menyadari bau alkohol yang menyengat masih menempel pada tubuh pemuda tan itu.

"Haruskah aku mengganti bajunya?" Wonwoo bermonolog. Tangannya mulai meraih kancing-kancing kemeja Mingyu dan membukanya satu-persatu. Pikirannya berkecamuk. Mungkin mengganti baju seseorang yang baru saja dipungutnya di jalan bukanlah ide yang bagus. Tapi seluruh kancingnya sudah terlanjur terbuka.

Oh, dan jangan lupakan rahang Wonwoo yang terbuka seraya menatap bagian perut pemuda itu. Bukankah ini tubuh yang mempesona? Berwarna tan dan dihiasi otot maskulin?

1 detik

2 detik

3 derik

...

10 detik Wonwoo terdiam dan menatap tubuh itu.

kalau ga dilihat rugi kalau dilihat dosa:( -w

"Sebaiknya tidak usah ku ganti, haha". Tawanya kikuk sambil memasang kembali kancing yang tadinya terbuka.

"Aish, aku pasti sudah gila". Pikirnya karena sedari tadi gambaran 'Roti coklat' itu tidak juga menghilang dari benaknya. Ia mengambil sehelai selimut dan melemparnya asal ke tubuh itu dan segera melangkah meninggalkan kamar, tidak mungkin kan ia tidur dengan pelajar yang tidak jelas itu?

TBC

JANGAN LUPA VOTE XOXO

You'll be Mine ◁meanie▷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang