Mingyu's point of view
Cahaya lampu sukses membuatku mengedipkan mataku beberapa kaki. Ini dimana? Aku melihat ke sekeliling.
Tapi yang tertangkap oleh penglihatan adalah seorang pemuda? Tampaknya dia lebih tua dariku, mungkin 5 tahun?
Tapi yang sukses membuatku membulatkan mataku adalah tubuhnya yang sekarang hanya mengenakan bawahan saja. Bagian atas tubuhnya terekspos dengan jelas.
Aku menelan ludahku kasar.
Ia sepertinya baru saja selesai mandi, dan tengah mengenakan pakaian. Tubuhnya yang kurus itu terekspos. Sangat putih dan mulus. Leher jenjangnya, serta tulang-tulangnya yang menonjol ditambah lagi rambutnya yang basah itu.
Aku benci semua pikiran kotorku.
Mingyu sedikit kecewa ketika pemandangan indah tadi sekarang tertutup oleh sehelai kaos hitam.
"Kau sudah bangun?" Ia tampak terkejut melihatku yang sedari tadi menatapnya. Lalu ia mendekat ke arahku.
Aku spontan tersadar. AKU DIMANA? DIA SIAPA? INI KAMARNYA? APA YANG DIA LAKUKAN KEPADAKU?
Tapi yang aku tunjukkan malahan raut tenang.
"Ya." Jawabku pendek. Ku pikir dia agak sedikit bodoh. Jelas-jelas aku sudah membuka mataku seperti ini, dia masih saja bertanya.
"Kau kemarin mabuk, menabrak tiang, lalu pingsan. Jadi aku memungutmu." Jelasnya.
What? Memungut? Kasar sekali. Aku meraba-raba keningku yang membengkak dan terasa sakit.
"Obatmu ada di atas nakas. Gunakan juga salep itu untuk dahimu."
Aku menuruti semua yang ia katakan. Meminum obat penghilang mabuk itu tapi aku mempunyai sedikit masalah dengan salep ini. Bengkak ku sakit sekali.
"Cih, dasar bocah manja," dia mengambil alih salep itu. Lalu mengoleskan salep itu di bagian bengkak.
"Ah, aww," ringisku membuat wajahnya yang emo semakin emo.
"Begitu saja sakit," ejeknya. Ia menekan bagian bengkak ku.
"Aih, itu sakit brengsek!" Umpatku refleks. Mungkin karena aku sangat sering mengumpat mulutku jadi tak berfilter.
"Yak! Aku lebih tua darimu asal kau tau, pelajar!" Bentaknya sambil memukul lenganku.
Aku hanya diam saja. Tapi aku teringat sesuatu. Sederet pertanyaan yang harus aku tanyakan.
"Anu, aku dimana?"
"Di kamarku bodoh!" Jawabnya galak.
"Bukan, daerahnya." Entah siapa yang bodoh sekarang.
"Ini di apartemen A, Seoul, sangat dekat dengan tempatmu pingsan." Jelasnya.
"Dan siapa kau?" Tanyaku lagi.
"Yak, bukankan sudah ku bilang agar lebih sopan kepada orang yang lebih tua?" Berangnya sambil mencubit tanganku.
"Baiklah, hyung-nim, siapa namamu?" Aku menurut.
"Aku Wonwoo, 30 tahun."
Terkejut mendengar umurnya yang dia sebutkan tadi? 30 tahun? Jadi selisih kami 12 tahun? Padahal penampilannya seperti anak muda.
"Pekerjaanmu?"
"Perlukah kau tau itu?" Balasnya seraya menautkan alis.
"Setidaknya aku harus tahu latar belakang orang yang rumahnya aku tumpangi", balasku.
Ia menyeringai, lalu menjawab "Aku bekerja serabutan."
"Artinya kau lebih sering tinggal di rumah?
"Ya." Jawabnya pendek. Lalu sepersekian detik kemudian ada keheningan di antara kami.
Fokusku buyar ketika melihat tubuhnya. Tiba-tiba aku teringat dengan hal yang kulihat beberapa waktu lalu. Aku mulai terdiam, berusaha untuk mengendalikan pikiranku untuk melupakan kejadian tadi.
"Hei, pelajar, sebaiknya kau segera mandi. Kau sangat bau." Ucapnya datar. Ia melempariku sebuah handuk.
Aku mengambil handuk tadi dan berjalan ke kamar mandi yang berada dia dalam kamar itu.
...
Dia berdiri menopang pinggang ketika aku keluar dari kamar mandi. Tapi, hei, apa yang sedang dia tatap? Tubuh indahku? Aku tahu. Tak ada yang bisa menolak tubuhku yang atletis ini. Hehe.
"Ah! Ini. Ku pinjamkan baju suamiku."
Tunggu sebentar, apa?! Suami?!
"Kau sudah menikah?" Tanyaku shock. Yak! Bagaimana ini? Aku sudah keduluan?
"Tentu saja bodoh, siapa juga yang tahan jadi lajang sampai umur 30?" Ucapannya sangat menusuk. Tapi entah mengapa itu cocok dengannya. Maksudku, image kejamnya itu.
"Aku akan membuatkan sarapan. Kau cepat kenakan baju itu". Ucapnya mengalihkan pandangan dari badan setengah telanjangku.
...
Seraya mengenakan baju, Mingyu sibuk dengan pikirannya.
Jadi Wonwoo hyungnim seorang gay?
Baginya gay tidak masalah. Malah menguntungkan.
Mingyu tak terkejut dengan hal itu. Secara ia seorang bi.
Dari sekian banyak mantannya, ia mempunyai dua mantan kekasih yang berjenis kelamin sama dengannya, Lee Jihoon dan Boo Seungkwan.
Suqa yg imut-imut aqutu. eh tapi sekarang, qu suqa yg emo-emo -m
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll be Mine ◁meanie▷
FanfictionCerita ini tentang Mingyu yang menginginkan Wonwoo, suami sah dari Junhui, untuk menjadi miliknya. Genre: Yaoi, Romance, ff sinetron ⚠️ Mature content ⚠️ Bahasa baku ⚠️ Kayak sinetron