Chrissy menurunkan vas bunga yang dia bawa di depan pintu dan langsung menolong Taka.
Chrissy membantu Taka berdiri dan berjalan ke sofa ruang tamu.
"Aargh.." Teriak Taka yang kesakitan.
"Mas.. Kenapa mas?" Tanya Chrissy sangat panik.
"Lo.. Lo ngapain kesini?"
"Saya ngantar vas bunga pesanan Bu Mori. Mas, ini kening mas kenapa?" Tanya Chrissy lagi sambil memegang kening Taka.
"Gak papa."
---
Toru sampai di rumah Taka. Bergegas keluar dari mobil.
Di depan pintu rumah, Toru melihat pintu yang terbuka lebar dan sebuah vas bunga berukuran sedang yang berada di tengah jalan.
"Pintu nya kebuka? Ini vas bunga juga kenapa di taruh sini?" Ucap Toru.
Toru memutuskan untuk membawa vas itu dan masuk ke dalam rumah.
---
"Gue ambilin uang nya bentar, lo tunggu sini aja." Ucap Taka pada Chrissy.
Taka memaksakan diri untuk berdiri. Tapi kesehatannya seakan berkata 'tidak bisa'. Taka pun kembali terjatuh di sofa.
"Mas hati-hati.." Chrissy yang panik, refleks memegang lengan Taka yang akan terjatuh. Akhirnya dia pun ikut tertarik jatuh ke pelukan Taka.
Untuk beberapa saat, mereka berdua saling memandang.
PYAARRR..
Suara benda jatuh itu membuat Taka dan Chrissy terkejut. Sontak Chrissy menjauh dan Taka bangun menengok ke arah suara.
Seketika Taka melototkan matanya, terkejut ketika melihat ada orang yang sedang memperhatikannya. "To-Toru.."
Toru hanya melihat dan tidak berkata apa-apa. Dan akhirnya dia memilih lari dan pergi, lagi.
Dan lagi-lagi Taka tidak mengejarnya. Kesehatannya mengatakan 'tidak' walaupun sebenarnya dia ingin. Taka hanya bisa terdiam dan merenung.
"M-mas.." Chrissy bermaksud menenangkan Taka.
"Pergi!!" Tapi Taka benar-benar sedih dan tidak ingin Chrissy tau masalahnya.
Mata Chrissy berkaca-kaca. Dengan berat hati dia pun pergi meninggalkan Taka yang seolah sedang berduka.
Chrissy pergi dari rumah Taka sambil menangis. Dia bahkan menghiraukan Ryota dan Tomoya ketika berpapasan di depan rumah.
"Cewek itu siapa?" Tanya Tomoya.
"Gak tau Tom. Kenapa pergi sambil nangis gitu ya?" Ryota pun balik bertanya.
Mereka berdua masuk dan terkejut melihat pecahan vas bunga yang berserakan di lantai.
"Pecahan vas bunga." Ucap Tomoya.
"Apa-apaan nih? Taka.." Teriak Ryota sambil berlari mendekati Taka yang duduk termenung di sofa.
"Ka, ada apa? Lo gak papa kan? Jawab gue serius." Tanya Ryota mulai panik.
"Dan cewek tadi siapa Ka? Dia gak ngapa-ngapain lo kan?" Tomoya pun juga dilanda panik.
"Dia Chrissy 'si Mawar'. Dan Toru tadi dateng kesini." Jawab Taka sambil menutupi wajahnya.
"Toru dateng pas lo cuma berdua sama cewek tadi?" Tanya Ryota.
Taka hanya mengangguk pelan.
"Gue yakin Toru yang mecahin vas bunga itu. Iya kan?"
"Tapi gue yakin Toru gak sengaja ngejatuhin vas itu." Jawab Taka.
"Ta, harusnya tadi kita gak ninggalin Taka sendirian." Ucap Tomoya yang semakin merasa bersalah.
"Sorry Ka, harusnya kita gak ninggalin lo tadi." Ryota pun meminta maaf.
Taka beralih memandang Ryota dan Tomoya.
"Bukan salah kalian." Ucap Taka sambil memegang pundak kedua temannya itu.
"Kita bantu bersihin pecahannya Ka." Ucap Tomoya.
"Iya, lo diem aja disini. Biar gue sama Tomoya yang bersihin." Ucap Ryota membuat Taka menyetujuinya.
---
"Jadi gitu ceritanya. Pantes kalo Toru bisa sekaget itu." Ucap Ryota setelah mendengar cerita Taka.
"Ka, kepala lo masih sakit?" Tanya Tomoya.
"Lebih sakit dari yang tadi. Tapi masalah ini udah bikin gue mati rasa." Jawab Taka dengan ekspresi datar.
"Selanjutnya lo bakal gimana Ka?" Tanya Ryota.
"Lagi-lagi gue udah bikin Toru sedih, Ta. Gue gak tau harus minta maaf pake cara apa lagi."
"Ka, gue mau tanya sesuatu." Ucap Ryota.
"Tanya aja." Jawab Taka.
"Lo bilang cewek tadi itu Chrissy 'si Mawar' kan? Gimana lo bisa tau nama aslinya?"
Taka sedikit terkejut dengan pertanyaan Ryota. "G-gue sempet ketemu dia di tokonya."
"Lo ngapain bela-belain ke tokonya segala?"
"Awalnya gue cuma pingin ngebuktiin ke Toru tentang si Mawar itu."
"Dan akhirnya?"
"A-akhirnya.." Taka tidak meneruskan bicaranya.
"Ka.. Lo suka sama cewek itu kan?" Tanya Ryota seakan tau isi hati Taka.
Seketika jantung Taka berdegup kencang dan menundukkan kepalanya.
"..." Taka memilih diam tak menjawab.
-Broken-
Bersambung
Cukup sekian hari ini
Tunggu kelanjutannya, jangan lupa vomment..
Salam, nanairosy
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken
FanfictionTaka yang sudah 29 tahun belum menikah sedangkan ibunya yang sedang sakit terus-terusan menagih cucu padanya, membuatnya harus berpura-pura pacaran dengan beberapa perempuan. Di sisi lain, kenyataan bahwa Taka dan Toru yang saling mencintai semakin...