4. Lagu untuk OOR'er

101 24 14
                                    

Seketika Taka mendelik mendengar nama itu disebut. "Ha? Mawar?"

"Siapa Mawar?" Tanya Toru sekali lagi.

Taka menoleh pada Toru yang terlihat begitu cemburu. "I-itu, itu cuma.."

"Apa semua ini Taka? Lo punya cewek?" Toru semakin terbakar api cemburu.

"Tor, Tor, lo salah paham. Mawar, cewek itu cuma.."

Toru menyela. "Apa? Cuma apa Ka?"

Ryota yang tidak tega melihat pertikaian mereka pun mulai bicara. "Tor, lo tenang dulu. Kasih Taka kesempatan buat ngomong dong."

Toru menurunkan pandangannya. "Penjelasan apa lagi Ta? Udah jelas. Berkali-kali nelpon dan ngirim pesan kayak gitu. Apa lagi yang mau dia jelasin?"

"Eh Tor, siapa tau kan Mawar ini cuma sodaranya Taka. Di pesan dia manggilnya mas kan?"

"Kalo emang sodara, kenapa Taka diem aja?" Toru menaikkan pandangannya kembali dan menatap Taka. "Ka, jawab gue jujur. Apa Mawar itu sodara lo?"

Taka semakin pusing dengan semua masalah yang dia hadapi saat ini. Dia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

Jantung Taka berdegup tak beraturan. Dia menghembuskan nafas panjang. "Bukan, Mawar bukan sodara gue. Tapi dia itu cuma.."

Lagi-lagi Toru benar-benar tidak ingin mendengarkan lanjutannya. Dia terus menyela pembicaraan Taka.

"Cukup Taka. Gue ngerti sekarang. Semua yang lo omongin tadi ada hubungannya sama Mawar ini kan?"

"M-maksud lo apa Tor?"

Flashback

"Gue gak tau gimana harus ngomong ke lo Tor." Taka mulai memelas. "Apa lo masih pingin lanjutin hubungan ini?"

Taka melepas tangan Toru. "Gue.. Gue gatau kita bisa lanjut ato nggak Tor."

"Taka? A-apa yang lo omongin? Lo mau kita udahan gitu? Ke-kenapa?"

---

"Ka.. Sorry ganggu bentar. Nih dari tadi ada yang hubungin lo."

"Dari tadi nelponin lo, kayaknya dia ngirim pesan juga tuh. Namanya Mawar."

---

Mawar : mas, kok telponnya gak di angkat?

"Siapa Mawar?"

End of flashback

Wajah Toru kembali terbenam menatap bawah meja. "Dari tadi lo mau jelasin ke gue kalo lo mau kita udahan karna ada orang lain kan Ka?"

"Ha? Tor.."

"Lo mau bilang tentang nyokap lo yang pasti gak setuju sama kita kan?"

Taka memegang kedua bahu Toru dan mengguncangnya perlahan. "Oi Tor, Tor.."

"Dan lo mau nunjukin ke gue kalo lo punya orang lain kan? Orang lain yang lo sebut cewek?"

Taka terkejut dengan apa yang baru saja Toru katakan. "Toru, lo.."

Toru mengangkat wajahnya menatap Taka, menarik tangan kanan Taka dan membuatnya mengadah. Di hempaskannya handphone yang ada di tangannya ke tangan Taka.

"Fine! kalo mau lo gini Ka."

Toru berdiri dari duduknya dan bergegas pergi keluar.

Taka pun ikut berdiri dan berniat meraih tangan Toru tapi apa daya tangan tak sampai. "Toru.. Toru.."

Triing..

Brukk. "Oi liat-liat do-oong.. Lah? Toru?" Ucap seseorang sambil membenarkan posisi kacamatanya setelah di tabrak oleh Toru.

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang